Sumber : Arsip Museum Provinsi Sumatera Barat Museum Negeri Provinsi Sumatera Barat "Adityawarman" Jl. Diponegoro No. 10 (Lapangan Tugu) Padang 251181 Telp. : (0751) 31523 Fax. : (0751) 39587 Museum Adityawarman dibangun dengan kesadaran perlunya sebuah wadah pemeliharaan warisan budaya di Sumatera Barat sebagai salah satu usaha untuk membendung mengalirnya benda – benda warisan budaya daerah ini keluar negeri. Dalam rangkaian kegiatan usaha penyelamatan benda – benda warisan budaya tersebut, Kepala Perwakilan Departemen P dan K Provinsi Sumatera Barat, Bapak Amir Ali, menyampaikan hasrat dari Gubernur Provinsi Sumatera Barat yang waktu itu dijabat Bapak Harun Zain agar segera membangun “Balai Kebudayaan Minangkabau“, yang akhirnya ditanggapi oleh Direktorat Permuseuman dengan membangun sebu...
Pakaian Adat Wanita Mandar Pakaian adat tradisional Pattuqduq Towaine biasanya dikenakan wanita Mandar Sulawesi Barat pada saat upacara pernikahan. Selain itu, pakaian ini juga digunakan ketika sedang menarikan tarian tradisional Sulawesi Barat yang bernama Patuqdu. Terjadi perbedaan busana yang dipakain untuk kegiatan tari dan pernikahan. Untuk tarian terdiri dari 18 aksesoris, sedangkan untuk busana pengantin terdiri dari 24 aksesoris. Aksesoris-aksesoris tradisional tersebut digolongkan menjadi 5 bagian: pakaian utama, penghias kepala, perhiasan badan, dan perhiasan tangan. https://www.silontong.com/2018/10/13/pakaian-adat-tradisional-sulawesi-barat/
Pakaian Adat Laki-Laki Mandar Pakaian adat tradisional laki-laki Sulawesi Barat khas Suku Mandar terbilang begitu sederhana. Yang dikenakan pria adalah jas tertutup warna hitam yang berlengan panjang. Atasan ini dipadukan dengan celana panjang dan kain sarung yang dililitkan di pinggang sebagai bawahan. Singkatnya, pakaian tradisional laki-laki Sulbar ini melambangkan bahwa laki-laki suku Mandar haruslah gesit dalam bekerja dan bersikap. https://www.silontong.com/2018/10/13/pakaian-adat-tradisional-sulawesi-barat/
Pakaian Adat Laki-laki Toraja Berikut kita sedikit mengulas mengenai pakaian adat tradisional dari daerah Sulawesi Barat yang bernama pakaian adat Toraja. Pakaian tradisional ini merupakan pakaian yang panjangnya sampai lutut. Namanya Sepa Tallung Buku yaitu pakaian adat Toraja yang digunakan oleh laki-laki. Sebagai wujud pelesatrian, PNS pria diwajibkan untuk menggunakan pakaian adat Seppa Tallung Buku setiap hari Sabtu. Pakaian tersebut dilengkapi dengan aksesoris lainnya seperti kandaure, gayang, lipa’, dan lain-lain. https://www.silontong.com/2018/10/13/pakaian-adat-tradisional-sulawesi-barat/
Baju Adat Wanita Toraja Nah, baju adat Toraja yang saju ini idalah baju lengan pendek dengan dominasi warna kuning, merah dan putih. Baju tradisional Sulbar ini bernama Pokko yang merupakan baju adat wanita yang sampai kini masyarakat Tana Toraja sendiri masih melestarikannya. Salah satu bentuk pelestariannya adalah dengan cara mewajibkan seluruh Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kabupaten Tana Toraja untuk menggunakan baju Pokko setiap hari Sabtu. https://www.silontong.com/2018/10/13/pakaian-adat-tradisional-sulawesi-barat/
Baju Adat Kandore Kandore juga merupakan baju adat tana Toraja yang diperuntukkan untuk wanita. Baju adat Sulbar ini merupakan baju adat yang berhiaskan manik-manik yang dijadikan kalung, gelang, ikat pinggang dan ikat kepala. Dalam beberapa acara daerah, pakaian Kandore masih sering dipakai oleh masyarakat setempat. Meski tidak menjadi pakaian wajib bagi PNS, keberadaan pakaian ini masih dilestarikan hingga saat ini. https://www.silontong.com/2018/10/13/pakaian-adat-tradisional-sulawesi-barat/
Pakaian atau Sarung Kain Tenun Toraja Sarung Kain Tenun Toraja sebagai pakaian adat Sulawesi Barat berbahan dasar kain tenun. Pakaian khas ini umumnya digunakan oleh para tetua adat untuk memimpin upacara Rambu Solo’ atau upacara kematian di Kecamatan Rantepao. Amat disayangkan, keberadaan kain tenun tersebut sudah sangat langka. Ini dibuktikan dengan kebanyakan tetua hanya memiliki setidaknya satu saja sarung kain tenun. Untuk mencegah kelangkaan ini, hendaknya pemerintah setempat membuat kebijakan untuk melestarikannya kembali. https://www.silontong.com/2018/10/13/pakaian-adat-tradisional-sulawesi-barat/
Sattung Alat musik tradisional Sulawesi Barat yang bernama Sattung merupakan alat musik petik yang terbuat dari bahan tanaman bambu. Ruas bambu yang telah dipilih (kering) semakin panjang ruasnya semakin bagus kualitasnya untuk dijadikan Sattung. Proses pembuatan Sattung dengan cara memotong bambu sesuai dengan ruas, tulang akan tetap melekat sehingga terlihat tidak bolong lalu mengikat dengan teratur ujung-ujung bambu untuk menghindari kerusakan ketika mencungkil kulit bambu sebanyak 2-3 kali, hasil cungkilan itu diberi greff (pengganjal dawai) dari unjung ke ujung, kemudian ditengah-tengah ruas bambu dibuatkan lubang resonansi dan dipertengahan dawai juga diberi kayu tipis sebagai tempat untuk memetik dawai, dan yang terakahir tulang yang berada disebelah kiri diberi lubang untuk menciptakan efek Vibrator. Alat musik Sattung bertujuan untuk memuaskan batin ketika sedang dalam keadaan senggang pada zaman dahulu. Namun kini berkembang menjadi alat hiburan saa...
Rebana atau Rawana Rebana adalah alat musik tradisional masyarakat Sulawesi Barat yang termasuk dalam jenis alat musik Membrapon. Apa itu Membrapon? Membrapon yaitu musik tersebut menggunakan kulit sebagai sumber bunyi atau selaput tipis yang direntangkan. Alat musik khas Sulbar ini dimainkan dengan cara dipukul. Makna dari Rebana dalam bahasa Mandar adalah rawana. Kehadiran alat musik ini merupakan penggabungan antara budaya Mandar dan budaya Arab. Saat ini, banyak daerah yang memakai alat musik Rebana dalam berbagai pertunjukan seni musik . https://www.silontong.com/2018/10/16/alat-musik-tradisional-sulawesi-barat/