Upacara sepitan/sunatan/khitanan dilakukan dengan maksud agar alat vital pengantin sunat menjadi bersih dari segala kotoran. Dalam kepercayaan Agama Islam, seorang anak yang telah melaksanakan ritual sunatan berarti telah melaksanakan salah satu syarat sebagai umat Islam. Bagi kaum perempuan, Upacara Sepitan dilaksanakan pada saat anak itu berusia bayi agar tidak malu. Dalam tatacara adat, pelaksanaan upacara ini pada laki-laki dilakukan saat menginjak umur 6 tahun. Dalam Upacara Sunatan, selain mengundang paraji sunat, juga mengundang para kerabat dan tetangga pengantin sunat. Pada jama dahulu (sebelum adanya kemajuan tekhnologi kedokteran) upacara sunatan dilaksanakan pagi-pagi sekali dengan cara anak yang akan disunat dimandikan atau direndam di dalam kolam hingga menggigil. Setelah menggigil lalu anak tersebut dipangku dan di bawa ke paraji sunat untuk di lakukan proses sunat. Diantara para tamu yang datang untuk menyaksikan proses ini membawa berbagi tetabuhan, ayam untuk d...
Golok atau bedog sunda sangat beragam, karena tiap daerah di Jawa Barat memiliki variasi bentuk tersendiri yang disesuaikan dengan kebutuhan, fungsi, dan karakteristik masing-masing masyarakat penggunanya. Golok (bedog) sunda umumnya memiliki bilah dengan panjang lebih kurang 30 cm sampai dengan 40 cm, namun ada pula bilah golok yang berukuran pendek atau kurang dari 30 cm. Golok (bedog) sunda yang memiliki panjang bilah lebih dari 40cm disebut kolewang atau gobang. Sumber: https://gpswisataindonesia.info/2015/03/senjata-tradisional-jawa-barat/
Golok Pameuncitan memiliki panjang 25-27 cm dan lebar 3 cm. Lazim digunakan untuk menyembelih hewan, karena pameuncitan diambil dari kata ‘peuncit’ yg dalam bahasa sunda artinya sembelih. Sumber: https://gpswisataindonesia.info/2015/03/senjata-tradisional-jawa-barat/
Golok Pamoroan panjangnya 40-50 cm dan lebarnya 3,5 cm. Lazim digunakan sebagai golok untuk berburu, dikenal juga jaman sekarang dengan nama internasional survival golok. Sumber: https://gpswisataindonesia.info/2015/03/senjata-tradisional-jawa-barat/
Golok Tani memiliki panjang 25-30 cm dan lebar 4 cm. Umumnya digunakan untuk berkebun dan bertani, pokoknya segala kegiatan di ladang. Sumber: https://gpswisataindonesia.info/2015/03/senjata-tradisional-jawa-barat/
Golok Pamugeulan memiliki panjang 23 – 24,5 cm dan lebar 6 cm. Umumnya digunakan untuk menebang pohon atau kegiatan2 berat, dikenal sebagai golok. kelapa pada jaman sekarang. Sumber: https://gpswisataindonesia.info/2015/03/senjata-tradisional-jawa-barat/
Golok Sotogayot memiliki panjang 25 – 27 cm dan lebar 6 cm. Umumnya digunakan untuk memotong bilah2 bambu atau untuk pengerjaan material bambu. Sumber: https://gpswisataindonesia.info/2015/03/senjata-tradisional-jawa-barat/
Golok Dapur memiliki panjang 20 – 23 cm da lebar 4 cm. Digunakan untuk jenis kegiatan masak memasak dan aktifitas dapur, tapi bukan golok daging, karena golok daging sudah disebut sebagai pameuncitan. Sumber: https://gpswisataindonesia.info/2015/03/senjata-tradisional-jawa-barat/
Golok Panguseupan memiliki panjang 17 – 20 cm dan lebar 3 cm. Digunakan untuk kegiatan memancing, panguseupan diambil dari kata kerja nguseup yg dalam bahasa sunda artinya mancing. Sumber: https://gpswisataindonesia.info/2015/03/senjata-tradisional-jawa-barat/