Pada saat Tim Ekspedisi Batakologi menghadiri Acara Festival Wisata Edukasi Leluhur Batak di Samosir, terdapat salah satu hidangan yang disajikan pada acara Pasahat Ulian, nama makanan tersebut adalah Indahan Songko . Indahan Songko adalah nasi kuning dengan ukuran sebesar kepalan tangan dan dibentuk seperti kerucut. Makanan Indahan Songko ini memiliki rasa pedas yang berasal dari merica dan cabe serta andaliman yang menambah rasa getir.
Dalam pesta Batak, sangsang merupakan salah satu makanan yang biasa dihidangkan untuk para tamu, dan biasanya menggunakan daging babi. Namun ketika Tim Ekspedisi Batakologi menghadiri Acara Festival Wisata Edukasi Leluhur Batak, sangsang yang dihidangkan tidak menggunakan daging babi, melainkan menggunakan daging kerbau (horbo). Bagaimanakah dengan rasanya? Tentu keduanya memiliki tekstur yang berbeda.
Ulos Bolean Na Margatip merupakan ulos (kain wastra) yang digunakan pada saat acara berduka akan kematian atau musibah yang melanda. Ulos ini digunakan sebagai sampesampe atau sihadanghononhon (diletakkan di bahu). Foto ulos Bolean Na Margatip ini diambil di Galeri Ulos Hutaraja dan merupakan salah satu hasil tenunan dari para ibu di Desa Hutaraja-Pardamean, Lumban Suhisuhi Toruan, Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir.
Arti kata marsipanganon adalah makan bersama menggunakan satu piring. Terbuat dari kayu yang dibentuk menjadi piring besar, alat tersebut dipakai untuk anggota keluarga suatu rumah. Satu piring tersebut dapat memuat porsi makan untuk delapan orang. Ini merupakan kebiasaan orang Batak di jaman dulu yang sekarang jarang terlihat. Saat ini, benda tersebut berada di Museum Batak Samosir.
Cuplikan naskah (dari 159 halaman) Pustaha Laklak berisi "Tambar ni Hulit". Naskah kuno ini beraksara dan berbahasa Batak varian Batak Simalungun. Resep Obat Luka terkena Tombak : I ya pangubung hosah ni na hona Hujur ta di baliyan asa da Buhat ma hosaya ni hapur Bang dohot jarango asa da giling Asa da poroh mambuhat ay- Yek ni jarango dohot minak Asa da bayen ma di baba ni buang Ni halak // I ya pangubung hosah ni Halak di baliyan na hona Hujur asa da buhat ma tinaru Ni manuk sada na gorsing Ni da buhat rondang sanggo- Lom dohot poge dohot ha- Lahas dohot lasina hunting do- Hot hasiyor pitun na......... Sumber : Manguji Nababan
ULOS JUGIA Ulos Jugia disebut juga sebagai " Ulos na so ra pipot " atau pinunsaan. Biasanya adalah ulos "Homitan" yang disimpang di "Parmonang-monangan" (Hombung). Menurut kepercayaan oran batak, ulos jenis ini tidak dapat dipakai sembarangan dan hanya orang tertentu saja yang dapat menggunakan ulos Jogia ini. Orang yang menggunakan ulos ini adalah orang yang sudah Saurmatua yaitu semua anak laki-laki dan perempuan sudah menikah dan dari semua anak laki-laki dan perempuannya dia sudah memiliki cucu. Hanya orang yang demikianlah yang di sebut "Na gabe", yang berhak menggunakan Ulos Jugia ini, Selama masih ada anaknya yang belum kawin, atau masih ada anaknya (laki-laki dan perempuan) yang belum memiliki keturunan, maka belum digolongkan menjadi orang uamg saurmatua Untuk lebih jelas terkait dengan status Saurmatua, berikut contoh dalam keluarganya. Seorang keluarga Terdiri dari Ayah, Ibu dan 5 anak laki-laki, dan 2 anak perempuan, maka t...