https://id.wikipedia.org/wiki/Sakuntala Sakuntala शकुन्तला Lukisan Sakuntala karya Raja Ravi Varma (1901). Lukisan Sakuntala karya Raja Ravi Varma (1901). Tokoh Mahabharata dan Purana Nama Sakuntala Ejaan Dewanagari शकुन्तला Ejaan IAST Śākuntalā Kitab referensi Mahabharata, Purana Kediaman Asrama Resi Kanwa, lalu pindah ke Hastinapura Dinasti Kuru Ayah Wiswamitra Ibu Menaka Suami Duswanta Anak Bharata Sakuntala (Dewanagari: शकुन्तला; IAST: Śākuntalā), dalam mitologi Hindu, adalah nama permaisuri Raja Duswanta, leluhur Pandawa dan Korawa dalam wiracarita Mahabharata. Ia merupakan Ibu dari Raja Bharata yang menurunkan keluarga Bharata. Ia juga merupakan anak angkat Bagawan Kanwa. Konon Ibu kandungnya adalah bidadari Menaka dari kahyangan.
Ratok adalah logat Rokan untuk "ratap". Dinamakan demikian karena kesenian ini berupa syair yang didendangkan seperti "ratapan". Lazimnya, kesenian ini dilakukan oleh seorang perempuan yang memang berprofesi sebagai tukang ratok bayaran. Ratok tidak ditampilkan kepada khalayak sebagai seni hiburan, akan tetapi hanya ketika ada yang meninggal. Keluarga orang yang meninggal akan memanggil orang yang dikenal bisa moratok (membawakan ratok). Ratok disertai dengan ekspresi tubuh yang menggambarkan kepedihan seperti yang tertuang dalam syairnya, misalnya dengan menggoyang-goyangkan tubuh, menepuk-nepuk paha dan dada, atau menepuk lantai sambil menyebut-nyebut kata-kata pilu untuk orang yang ditinggalkan dan menyebut kebaikan-kebaikan orang yang telah pergi. Ada beberapa jenis ratok di Rokan, antara lain: 1) Ratok banja tingga, 2) Ratok kampong tingga/nagori tingga, 3) Ratok lalageh, 4) Ratok si Bonsu/ ratok sicuriang, syair tentang rindu dendam percintaan yang dinya...
Dikisahkan seorang keturunan brahmana bernama Nirarta. Ia merupakan adik dari Dhanghyang Angsoka, putra dari Dhanghyang Asmaranatha. Sebagaimana layaknya keluarga pendeta, tumbuh kembang Nirarta dari usia anak-anak, remaja, hingga dewasa melalui proses menimba ilmu pengetahuan pada beberapa orang guru. Sikap dan perilaku Nirarta sebagai seorang murid bertumpu pada beberapa hal: selalu ingat dan memuja kebesaran Tuhan, tekun mengikuti setiap pelajaran yang diberikan oleh guru-gurunya, patuh dan rajin mengerjakan tugas-tugas, dan tidak pernah malu bertanya jika ada penjelasan dari guru-gurunya yang belum dipahami. Prestasi memuaskan yang diraih dari tiap-tiap guru berbuah pujian dan dorongan untuk menjadi lebih baik dari sebelumnya. “Jadikanlah diri seperti bunga sandat. Akar pohon yang kuat disertai pemupukan yang cukup maka bunganya pun bermekaran. Ketika ranum kuning gading, aroma wanginnya menebar, semakin layu semakin harum semerbak”. Pesan orang tua itu selalu terngiang di tel...
Taman Ayun dibangun oleh I Gusti Agung Putu (Raja Mengwi) sekitar tahun 1632 – 1634. Pada awalnya, pembangun pura didasari karena belum ada pura yang berlokasi dekat Mengwi pada saat itu. Seiring berjalannya waktu, pura ini sudah direnovasi beberapa kali. Renovasi secara besar-besaran dilakukan di tahun 1937, pada bagian Kori Agung, gapura bentar, dan pembangunan Bale Wantilan. Hari Pujawali atau Piodalan di Pura Taman Ayun biasanya diselenggarakan setiap 6 bulan sekali dalam Kalender Caka (210 hari), tepatnya pada hitungan wewaran Anggara Kliwon Wuku Medangsia (hari selasa 20 hari setelah hari Raya Galungan). Selama Hari Piodalan, masyarakat setempat akan menghias bangunan pura dengan atribut-atribut suci dan juga menyelenggarakan beberapa ritual upacara keagamaan. Nama Pura Taman Ayun ini berasal kata “Taman” yang berarti Taman dan “Ayun” berarti indah, sehingga Taman Ayun bisa diartikan sebagai sebuah pura dengan taman yang indah. Pura Taman Ayun merupakan bekas peninggalan ker...
Pengertian dan Sejarah tari Pendet Sebelum kita melangkah lebih jauh mengenai Tari Pendet ini alangkah baiknya kita sedikit membahas apa sih tari pendet ini. Tari Pendet adalah " Sebuah Tarian Taradisional Bali yang digunakan untuk mengungkapkan Ucapan Selamat datang atau tarian Penyambutan yang khas dengan kebudayaan masyarakat Bali, yang sering di pertunjukan dalam berbagai acara seperti penyambutan tamu agung dan acara upacara lainnya ". Tari Pendet ini dibawakan oleh sekelompok penari remaja Putri yang masing-masing membawa mangkok yang berisikan macam-macam bunga, yang kemudian pada akhir pertunjukan tari bunga yang berada pada mangkok tersebut di taburkan kepada tamu yang disambut sebagai simbol penghormatan terhadap tamu, sehingga pada saat ini apabila ada tamu kehormatan yang berkunjung ke pulau bali maka Tamu tersebut akan di sambut dengan tari pendet ini. Pada awalnya tari pendet ini merupakan sebuah tarian tradisional masyarakat bali yang di gunakan dalam up...
Tradisi Kebo Dongol adalah tradisi sakral, yang dilaksanakan setiap 6 ( enam ) Bulan sekali setiap Piodalan di Pura Kahyangan Jagat Dhalem Bangun Sakti, Br.Basang Tamiang,Desa Adat Kapal,Kecamatan Mengwi Kabupaten Badung. Pura Dhalem Bangun Sakti disungsung oleh 1.015 KK, yang tersebar diseluruh pelosok Pulau Bali. Puja Wali atau Piodalan jatuh pada Hari Budha Wage Langkir dan Ida Bhatara Nyejer selama 3 ( tiga ) hari. Tradisi Kebo Dongol itu berwujud menyerupai Kerbau hanya boleh dibuat oleh Pemangku Pura. Kebo Dongol terbuat dari adonan ketan berbentuk Kebo / kerbau yang dihias sedemikian rupa dan ditancapi bunga kembang sepatu merah ( pucuk bang ) dengan sanan penyangga dari tebu ratu lengkap dengan bahan nginang yaitu : sirih, pamor,gambir tembakau dan buah pinang, pada Puncak Puja Wali yaitu pada Hari Buda Wage Langkir umat dari pagi hari berdatangan tangkil ke Pura untuk menghaturkan sembah bhakti kehadapan Ida Bhatara dan persembahyangan berakhirsekitar jam 22.00 wita. Pukul...
Tari Sekar Jepun adalah tari maskot yang berasal dari Kabupaten Bandung. Tarian ini terinspirasi dari bunga Jepung yang tumbuh secara makmur di Kabupaten Badung yang juga merupakan maskot Kabupaten Badung. Bunga Sekar Jepun sendiri merupakan salah satu jenis bunga yang digunakan sebagai sarana persembahyangan bagi umat Hindu, Selian memiliki aroma yang harum, bunga sekar jepung juga memiliki warna yang beragam mulai dari putih, merah, ungu, kuning. Sehingga tak jarang para wisatawan menyelipkan bunga ini di telinga mereka. Selain itu bunga sekar jepun juga tidak mengenal musim dan akan terus mekar sepanjang waktu. sumber: https://disbud.badungkab.go.id/foto-136/20018-tari-sekar-jepun
Seni lukis klasik Bali merupakan warisan budaya Bali yang sangat mendunia dan mencapai puncak kejayaan pada masa pemerintahan Dalem Waturenggong berkuasa di Bali sekitar abad XV. Pada awalnya, seni lukis klasik Bali muncul di Desa Kamasan, Kabupaten Klungkung. Kemudian, seni lukis ini berkembang pula di Kabupaten Tabanan, Kabupaten Buleleng hingga Kabupaten Gianyar dengan gaya khas masing-masing. Menurut maestro seni lukis klasik Bali, Dr. (HC) Nyoman Gunarsa, seni lukis klasik Bali memiliki sepuluh ciri utama, yakni: Seni lukis akademis kuno Memiliki aturan baku yang simbolik baik dari segi warna, ukuran, atribut tokoh Memiliki karakter Menggunakan ruang yang jelas dan artistik Penuh filosofi Kaya akan atribut para tokoh yang merefleksikan derajat atau kedudukan Bersifat reflektif Memiliki unsur kearifan lokal Bersifat naratif, bertutur Ragam tema: Ramayana, Mahabrata, alam perbintangan, dan lain-lain. Beberapa tokoh pelukis seni lukis klasik Bali adalah...
Kesenian Rodat lahir dan berkembang di Kampung Islam Kepaon, Desa Pemogan , Kota Denpasar, Provinsi Bali. Kampung Islam Kepaon dihuni suku Bugis dan Melayu yang datang ke Bali pada masa Kerajaan Badung. Atas kebijaksanaan Raja Badung ketika itu, para pendatang beragama Islam ini diberikan tempat di Kepaon. Kesenian Rodat dimulai sejak bermukimnya nenek moyang orang Kepaon di daerah tersebut. Kesenian ini berfungsi sebagai pelepas lelah saat mereka pulang dari bertani atau melaut. Pada malam hari selepas ibadah sholat Isya, masyarakat Kepaon berkumpul di Masjid setempat, kemudian mendendangkan syair-syair lagu diiringi dengan gerak tarian. Di akhir tarian, mereka membentuk sebuah lingkaran dan melatih jurus-jurus bela diri. Latihan bela diri ini dilakukan karena mereka tergabung sebagai laskar Raja Badung. Secara etimologi, kata Rodat diambil dari kata Raudah dari Bahasa Arab yaitu nama taman di tanah suci. Sebagaimana halnya sebuah taman, tentunya akan tercermin di dalamnya suat...