https://www.si.edu/object/batik-yardage-silk:nmnhanthropology_13001732?edan_q=indonesian&destination=/search/collection-images&searchResults=1&id=nmnhanthropology_13001732
https://www.si.edu/object/batik-kain:nmnhanthropology_13001683?edan_q=indonesian&destination=/search/collection-images&searchResults=1&id=nmnhanthropology_13001683
https://www.si.edu/object/lurik:nmnhanthropology_13001756?page=1&edan_q=indonesian&destination=/search/collection-images&searchResults=1&id=nmnhanthropology_13001756
https://www.si.edu/object/batik-kain-panjang:nmnhanthropology_13001649?page=1&edan_q=indonesian&destination=/search/collection-images&searchResults=1&id=nmnhanthropology_13001649
https://www.si.edu/object/small-warp-ikat-textile:nmnhanthropology_13001784?page=1&edan_q=indonesian&destination=/search/collection-images&searchResults=1&id=nmnhanthropology_13001784
https://www.si.edu/object/batik-kain:nmnhanthropology_13001680?page=1&edan_q=indonesian&destination=/search/collection-images&searchResults=1&id=nmnhanthropology_13001680
Berikut adalah bumu dapur atau rempah-rempah yang bisa digunakan untuk mencegah penyakit jantung: Ketumbar Aslinya, rempah-rempahan ini sudah sering digunakan sebagai obat tradisional di daratan Mediterania, Timur Tengah dan Asia. Ketumbar sendiri masuk ke dalam varian tanaman biji-bijian yang sudah digunakan sejak zaman dulu. Apalagi kalau bukan untuk menurunkan kolestrol – penyebab penyakit jantung. Jahe Yang satu ini memang terbilang ‘asing’ dan jauh dari jangkauan kebanyakan orang. Padahal jahe sebagai minuman dapat berkhasiat lebih sakti dibanding minuman-minuman penyegar dengan rasa nikmat! Ya, meski pedas, jahe mengandung enzim aktif untuk mencegah darah beku dan menghilangkan kolesterol jahat dalam darah. Kayu Manis Siapa bilang kalau rempah-rempah satu ini bisa menaikkan kadar gula dalam tubuh? Aslinya, meski namanya mengandung kata ‘manis’, justru rempah-rempah ini bisa mengontrol gula dalam darah. Plus kesaktiannya termasuk mengurangi risiko jantung, turunkan koles...
Dahulu kala, hidup seorang penguasa tertinggi kerajaan langit bernama Batara Guru. Suatu hari ia memerintahkan para dewa dan dewi untuk melakukan kerja bakti guna membangun sebuah istana baru yang lebih megah di Kahyangan. Ia pun mengancam akan memotong tangan dan kaki siapa saja yang malas mengerjakan perintahnya. Dialah Antaboga, seorang dewa ular yang merasa cemas dengan ancaman yang dibuat oleh Batara Guru. Mengetahui kondisi tubuhnya yang tidak memiliki tangan dan kaki, tentu ia akan merasa kesulitan untuk bekerja. Namun, jika ia tidak bekerja, lehernya akan dipenggal. Dihantui rasa takut, ia pun pergi meminta nasihat kepada Batara Narada, yang merupakan saudara Batara Guru. Sesampainya di kediaman milik Batara Narada, ia menyampaikan tentang apa yang membuatnya risau. Mendengar curahan hati Antaboga, Batara Narada justru kebingungan dan tidak memiliki solusi. Kemudian Antaboga menangis meratapi nasib buruk yang harus menimpa dirinya. Tak disangka, tetesan air matanya berubah...
Suatu hari, ada seorang nenek tua yang sangat miskin. Ia tidak memiliki apa-apa selain pakaian lusuh yang melekat di tubuhnya. Setiap harinya, wanita tua tersebut hanya berkerja mencari kayu dan daun-daunan di hutan untuk ditukarkan dengan makanan. Pada saat musim kemarau, terjadi kekeringan di sungai-sungai. Sehingga sungai menjadi kering dan kekurangan air. Suatu hari nenek tua itu pergi ke hutan dan ia sampai ke salah satu sungai di sana. Di sungai itu tidak terdapat banyak air dan banyak ikan gabus yang sulit bernapas karena kekurangan air. Nenek itu sangat senang saat ia menemukan banyak ikan gabus di dalam sungai. Ia berpikir bahwa ia dapat membawa pulang beberapa ikan gabus itu, dan menyantapnya nanti, dan sisa nya dapat ia jual. Tidak lama setelah berpikir demikian, ia berjongkok di tepi sungai itu dan memperhatikan ikan-ikan gabus itu. Lama-lama wanita itu berubah pikiran, katanya “Kasihan sekali ikan-ikan ini, tidak bisa menyelamatkan diri nya sendiri”. Karena perubahan...