Wempoi, Sayur Asam Khas Palu Dalam bahasa Bugis, we artinya air. Sedangkan Poi artinya asam. Jadi Wempoi adalah air yang rasanya asam. Karena isinya adalah aneka sayur, maka wempoi disebut juga sebagai sayur asam. Kuah asam wempoi bisa diambil dari kuah Palumara. Sayuran yang dijadikan isi adalah buah kelor, labu siam dan jantung pisang. Jantung pisang sebaiknya dimasak tersendiri agar air tidak menjadi hitam atau keruh. Bahan : Buah kelor Labu siam, diiris-iris Jantung pisang yang sudah direbus dan diiris-iris. Bumbu : Garam Air asam (sama dengan kuah Palumara ) Cara membuat Panaskan air asam Masukkan semua bahan ke dalam air asam Masak hingga sayuran matang. Source: http://www.makanmakan-indonesia.xyz/2014/11/wempoi-sayur-asam-khas-palu.html
 
                    Labia dange atau sagu dange seperti namanya, terbuat dari sagu yang dimasak menggunakan wajan dan tungku tanah liat. Biasanya sagu dange diolah bersama dengan gula merah atau dengan ikan. Bisa dibeli di: Pasar Andi Tadda Jl. Andi Tadda, Pontap, Wara Tim., Kota Palopo, Sulawesi Selatan 91911, Indonesia Source: https://tempatwisataindonesia.id/makanan-khas-palu/
 
                     
            Tari Pontanu adalah tarian tradisional yang berasal dari daerah Donggala, Sulawesi Tengah. Tarian ini biasanya ditarikan oleh para penari wanita dan gerakan dalam tarian ini menggambarkan aktivitas para wanita yang sedang menenun Sarung Donggala, yaitu jenis sarung yang khas dari daerah Donggala. Tari Pontanu merupakan salah satu tarian tradisional yang cukup terkenal di Sulawesi Tengah, khususnya di daerah kabupaten Donggala. Tarian ini sering ditampilkan di berbagai acara seperti penyambutan tamu penting, festival budaya, bahkan promosi wisata. Asal Mula Tari Pontanu Tari Pontanu ini merupakan tarian yang terinspirasi dari aktivitas para penenun sarung tradisional di daerah Donggala, Sulawesi Tengah. Daerah Donggala sendiri merupakan daerah yang sejak dulu terkenal dengan produksi kain sarungnya yang khas serta memiliki motif dan warna yang indah. Dalam bahasa Kaili sarung Donggala biasa disebut dengan Buya Sabe. Kain sarung ini dulunya masih diproduksi de...
 
                     
            Beberapa daerah di Indonesia menjadikan sagu sebagai salah satu bahan pokok yang digunakan untuk kebutuhan pangan sehari-hari, terutama di wilayah Indonesia bagian timur, sagu lebih dikenal dibandingkan beras yang sudah lekat sekali dengan makanan pokok masyarakat Indonesia. Sagu yang dapat tumbuh tanpa mengenal musim, menjadikan bahan pokok ini dapat diolah kapanpun. Sebagian dari masyarakat Indonesia tentunya familiar dengan Papeda, olahan khas sagu yang menjadi salah satu makanan pokok bagi masyarakat Papua dan wilayah-wilayah lain di bagian timur Indonesia. Jika Papua memiliki Papeda, Palu, kota yang terletak di Provinsi Sulawesi Tengah ini juga memiliki panganan tradisional yang diolah dari sagu juga. Tabaro Dange namanya, makanan ini terbuat dari sagu dan dijadikan kudapan pilihan bagi masyarakat sekitar. Tabaro Dange memiliki sebutan lain, masyarakat Kota Palu menyebutnya juga dengan nama Jepa. Camilan ini sangat khas karna proses pembuatannya masih tergolong tradisional,...
 
                     
            Berwisata di wilayah Indonesia tidak melulu berbicara mengenai pemandangan alam yang indah ataupun keramahan dari penduduk lokal, namun juga tentang berbagai macam makanan khas yang menggugah selera. Kuliner Indonesia yang kaya akan rasa, selalu membuat penasaran untuk mencicipi. Di Provinsi Sulawesi Tengah, terutama di wilayah Kabupaten Donggala terdapat satu makanan dari Khas Suku Kaili yang merupakan suku asli wilayah Sulawesi Tengah yang sayang sekali untuk dilewatkan. Uta Kelo adalah nama dari makanan yang satu ini dengan daun kelor sebagai bahan utamanya. Kelo sendiri dalam bahasa Indonesia mempunyai arti daun kelor. Daun Kelor mudah sekali ditemukan di desa-desa yang menjadi wilayah tempat tinggal dari Suku Kaili. Uta Kelo terbuat dari campuran daun kelor yang dimasak bersama santan. Sekilas mungkin makanan yang satu ini mirip dengan gulai daun singkong. Uta Kelo dapat disajikan dengan menambahkan bahan pendamping seperti pisang kapok, udang, ataupun terong. Rasa khas Uta...
 
                     
            Di Provinsi Sulawesi Tengah, terutama di wilayah Kabupaten Donggala terdapat satu makanan dari Khas Suku Kaili yang merupakan suku asli wilayah Sulawesi Tengah yang sayang sekali untuk dilewatkan. Uta Kelo adalah nama dari makanan yang satu ini dengan daun kelor sebagai bahan utamanya. Kelo sendiri dalam bahasa Indonesia mempunyai arti daun kelor. Daun Kelor mudah sekali ditemukan di desa-desa yang menjadi wilayah tempat tinggal dari Suku Kaili. Uta Kelo terbuat dari campuran daun kelor yang dimasak bersama santan. Sekilas mungkin makanan yang satu ini mirip dengan gulai daun singkong. Uta Kelo dapat disajikan dengan menambahkan bahan pendamping seperti pisang kapok, udang, ataupun terong. Rasa khas Uta Kelo terletak pada kombinasi rasa gurih yang dihasilkan oleh santan serta rasa pedas yang dihasilkan oleh cabai rawit yang menjadi salah satu bumbu utama dalam makanan satu ini. Bagi anda yang belum pernah mencoba olahan daun kelor sebelumnya, pasti akan tertarik dengan olahan ya...
Uta Kelo (Sayur Kelor) adalah salah satu kuliner khas masyarakat Sulawesi Tengah. Kuliner yang satu ini identik dengan kehidupan salah satu suku terbesar yang mendiami kawasan Sulawesi Tengah yaitu suku Kaili. Cita rasanya yang khas dan unik menjadikannya sebagai salah satu identitas kuliner Sulawesi Tengah. Uta Kelo berasal dari bahasa Kaili yang artinya Sayur Kelor. Sesuai dengan namanya, Uta Kelo adalah kuliner yang menggunakan daun kelor sebagai bahan utamanya. Tanaman Kelor (Merunggai) dapat dijumpai di hampir seluruh wilayah Sulawesi Tengah. Tanaman ini biasanya tumbuh liar dan dapat tumbuh hingga mencapai 11 meter. Oleh masyarakat, tanaman ini dijadikan sebagai pagar pembatas lahan atau tanaman pekarangan. Daun dan buah tanaman ini dapat diolah menjadi bahan makanan. Uta Kelo adalah kuliner yang berbahan dasar daun kelor dengan kuah santan kental. Sebagai pelengkap, biasanya ditambahkan irisan terung muda, pisang muda, dan lamale (udang halus). Kuah santan yang gurih,...
 
                     
            Jaha atau Ketan Bambu adalah makanan khas dari Sulawesi Tengah dan Sulawesi Utara. Pembuatan makanan ini adalah dengan merendam beras ketan yang telah dibumbui dengan jahe dan rempah-rempah. Perendaman menggunakan santan kelapa sampai mengendap. Setelah itu diisikan ke dalam bambu yang bagian dalamnya dilapisi daun pisang kemudian dibakar. Makanan ini biasanya hanya dapat ditemui pada hari raya dan upacara tradisional di Sulawesi Utara dan Sulawesi Tengah. Bisa dibeli di: Klabat Restoran & Catering Jl Gadang No. 37, Tanjung Priok, Jakarta (021) 4352837 Sumber: https://monicasri21.blogspot.co.id/2016/11/20-makanan-tradisional-indonesia-yang.html
 
                     
            Sagu dange seperti namanya, terbuat dari sagu yang dimasak menggunakan wajan dan tungku tanah liat. Biasanya sagu dange diolah bersama dengan gula merah atau dengan ikan. Biasanya anda menemukan sajian kuliner ini dibuat oleh ibu ibu berjejer jejer di kawasan dekat Jembatan Kuning ke arah Taman Ria di kota Palu. Bisa dibeli di: Pasar Andi Tadda Jl. Andi Tadda, Pontap, Wara Tim., Kota Palopo, Sulawesi Selatan 91911, Indonesia Sumber: https://tempatwisataindonesia.id/makanan-khas-palu/
