Alat musik ini terbuat dari kayu dan tali senar. Juk atau ketadu mara merupakan alat musik petik tradisional jenis gitar. Alat musik ini dilengkapi dua utas senar dan bagian puncaknya dibentuk menyerupai kepala ayam. Juk dimainkan sebagai obat pelipur lara saat berada di sawah atau sedang menggembala sapi/kerbau di padang rumput. Permaianan alat musik ini berfungsi sebagai sarana penggoda hati wanita. Selain itu, suara petikan juk dipercaya pula dapat mengajak cecak bernyanyi dan suaranya disenangi makhluk halus. Ketadu mara juga dimainkan sebagai alat musik pengiring tari-tarian daerah.
Alat musik ini terbuat dari kayu, rotan, kulit binatang. Jenis gendang berkepala tunggal ini dikenal dengan sebutan bibiliku atau tihar. Dibutuhkan banyak orang untuk memainkan alat musik ini, yaitu sekitar 11 hingga 23 pemain yang seluruhnya wanita. Bahkan, untuk acara yang besar membutuhkan lebih banyak pemain. Gendang diletakkan di bawah ketiak sambil dipukul-pukul dan melakukan gerakan tarian likurai. Sementara itu, penari pria dengan giring-giring di kaki sambil membawa pedang menari mengikuti irama gendang. Sejumlah laki-laki melantunkan syair memuja pahlawan. Pada jaman dahulu, tarian likurai dimainkan untuk menyambut panglima yang pulang dari medan tempur. Saat ini tarian likurai dimainkan dalam berbagai kesempatan seperti pernikahan, penyambutan tamu dan sebagainya.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Foi dori uli merupakan alat musik tiup. Instrumen musik ini terbuat dari seruas bambu kecil yang bagian tengahnya dibuat rongga bentuk segi empat. Kedua ujung suling terbuka dan tanpa sumbatan.
Alat musi ini terbuat dari kayu dan bambu. Alat musik ini secara lengkap mewakili bagian dari gong asli (perunggu). Pitung ong biasanya dimainkan di ladang sebagai ungkapan rasa bahagia setelah menyelesaikan kegiatan berkebun secara gotong royong, misalnya sehabis tanam dan selesai panen. permainan alat musik ini juga sering diselingi dengan tarian untuk menambah semarak suasana.
Alat musik ini terbuat dari kerang. Hi tabi atau nafiri keong memiliki fungsi yang sama dengan nafiri bambu, yaitu sebagai alat penghimpun massa untuk mengikuti kegiatand di bidang pemerintahan dan keagamaan. Instrumen musik ini juga sering dimainkan saat upacara adat.
Alat musik ini terbuat dari kayu, rotan dan kulit binatang. Tambur terompet dibuat dari kayu lai (sejenis kurma hutan) dan kulit rusa. Alat musik ini dimainkan saat berlangsung upacara adat dan untuk mengiringi lego-legi (tari tradisional) bagi kalangan bangsawan. Konon, tambur seperti ini pertama kali ditemukan oleh Agustinus. benda aslinya sekarang tersimpan di suku bangsa Alalu, Desa Aramaba, Kecamaan Pantar Tengah.
Alat musik init erbuat dari bambu. kediding termasuk dalam kelompok alat musik petik. Di sebelah kanan dan kiri lubang resonansi terdapat masing-masing 3 buah dawai. Alat musik ini sangat populer bagi masyarakat Kabupaten Alor yang berprofesi sebagai petani ladang. Mereka memainkan kediding saat menjaga ladang pada malam hari dan untuk menghilangkan rasa sepi.
Alat musik init erbuat dari bambu. kediding termasuk dalam kelompok alat musik petik. Di sebelah kanan dan kiri lubang resonansi terdapat masing-masing 3 buah dawai. Alat musik ini sangat populer bagi masyarakat Kabupaten Alor yang berprofesi sebagai petani ladang. Mereka memainkan kediding saat menjaga ladang pada malam hari dan untuk menghilangkan rasa sepi.
Alat musik init erbuat dari bambu. kediding termasuk dalam kelompok alat musik petik. Di sebelah kanan dan kiri lubang resonansi terdapat masing-masing 3 buah dawai. Alat musik ini sangat populer bagi masyarakat Kabupaten Alor yang berprofesi sebagai petani ladang. Mereka memainkan kediding saat menjaga ladang pada malam hari dan untuk menghilangkan rasa sepi.