Banta Berensyah adalah seorang anak laki-laki yatim dan miskin. Ia sangat rajin bekerja dan selalu bersabar dalam menghadapi berbagai hinaan dari pamannya yang bernama Jakub. Berkat kerja keras dan kesabarannya menerima hinaan tersebut, ia berhasil menikah dengan seorang putri raja yang cantik jelita dan dinobatkan menjadi raja. Bagaimana kisahnya? Ikuti cerita Banta Berensyah berikut ini! Alkisah, di sebuah dusun terpencil di daerah Nanggro Aceh Darussalam, hiduplah seorang janda bersama seorang anak laki-lakinya yang bernama Banta Berensyah. Banta Berensyah seorang anak yang rajin dan mahir bermain suling. Kedua ibu dan anak itu tinggal di sebuah gubuk bambu yang beratapkan ilalang dan beralaskan dedaunan kering dengan kondisi hampir roboh. Kala hujan turun, air dengan leluasa masuk ke dalamnya. Bangunan gubuk itu benar-benar tidak layak huni lagi. Namun apa hendak dibuat, jangankan biaya untuk memperbaiki gubuk itu, untuk makan sehari-hari pun mereka kesulitan.Untuk bertahan hidup,...
Cerita Rakyat Aceh Si Parkit Raja Parakeet : Nanggro Aceh Darussalam merupakan propinsi di Indonesia yang kaya, subur dan makmur. Sejauh mata memandang, hamparan hutan belantara terbentang hijau bagai permadani. Di tengah hutan belantara tersebut hidup beraneka jenis binatang seperti orang utan, trenggiling, bluok, kuntul, alap-alap putih, burung dara laut, burung raja udang, dan termasuk burung parakeet. Dalam hutan itu, lahirlah sebuah cerita fabel di kalangan masyarakat Aceh yang mengisahkan tentang kecerdikan seorang raja burung parakeet bernama si Parkit, yang mampu menyelamatkan diri dari seorang Pemburu yang berniat membunuhnya. Konon, di tengah hutan belantara itu, hiduplah sekawanan burung parakeet yang hidup damai, tenteram, dan makmur. Setiap hari mereka bernyanyi riang dengan suara merdu bersahut-sahutan dan saling membantu mencari makanan. Kawanan burung tersebut dipimpin oleh seorang raja parakeet yang bernama si Parkit. Namun, di tengah suasana bahagia itu, k...
Cerita Rakyat Aceh Mentiko Betuah: Nanggroe Aceh Darussalam merupakan sebuah provinsi di Indonesia yang juga wilayahnya terdiri dari beberapa pulau kecil, salah satu di antaranya adalah Pulau Simeulue. Namun, pulau ini tidak sepopuler dengan pulau-pulau lainnya yang ada di daerah ini, seperti Pulau Weh, yang terkenal dengan Kota Sabang dan titik 0 (nol) kilometernya, yaitu sebagai wilayah Indonesia yang terletak paling barat. Simeulue termasuk salah satu kabupaten di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, hasil pemekaran dari Kabupaten Aceh Barat sejah tahun 2000, yang terletak di tengah Lautan Hindia dan beribukota Sinabang. Kabupaten Simeulue terkenal dengan Kerbau Simeulue dan hasil cengkehnya, sehingga Pulau Simeulue pernah mendapat gelar Pulau Cengkeh sebelum akhirnya batang-batang cengkeh itu tidak memiliki harga lagi di pasaran. Keistimewaan lain yang dimiliki oleh Kabupaten Simeulue adalah keanekaragaman budayanya, seperti bahasa, upacara-upacara tradisional, permainan rakyat dan...
Cerita Rakyat Aceh Si Kepar : Nanggroe Aceh Darussalam termasuk salah satu provinsi di Indonesia yang terletak di ujung paling Barat Pulau Sumatera. Selain terkenal sebagai Serambi Mekah, provinsi ini juga terkenal dengan kanekaragaman suku-bangsanya. Salah satu di antaranya adalah suku-bangsa Alas, yang bermukim di Kabupaten Aceh Tenggara. Menurut sejarah, suku-bangsa Alas merupakan pecahan dari suku-bangsa Gayo, karena nenek moyang mereka berasal dari Kabupaten Gayo Lues. Oleh karena itu, kedua suku-bangsa ini seringkali disatukan menjadi suku-bangsa Gayo-Alas. Menurut pendapat sebagian ahli, kata Alas berasal dari bahasa Gayo yang berarti tikar. Pemberian nama ini dikaitkan dengan keadaan wilayah pemukiman orang Alas yang terbentang luas seperti tikar terkembang di sela-sela Bukit Barisan. Pendapat lain mengatakan bahwa orang Alas berasal dari daerah Singkil, Kabupaten Aceh Selatan, yang ditandai dengan adanya tari Alas di daerah itu. Dalam bahasa Singkil, Alas diartikan se...
Cerita Rakyat Aceh Tujuh Anak Lelaki : Tujuh anak lelaki dalam cerita ini adalah tujuh orang bersaudara yang dilahirkan oleh sepasang suami-istri di sebuah kampung di daerah Nanggro Aceh Darussalam, Indonesia. Ketujuh anak lelaki tersebut sungguh bernasib malang. Ketika masih kecil, mereka dibuang oleh kedua orangtua mereka ke tengah hutan jauh dari perkampungan. Mengapa ketujuh anak lelaki itu dibuang oleh kedua orangtua mereka? Lalu, bagaimana nasib mereka selanjutnya? Ikuti kisahnya dalam cerita Tujuh Anak Lelaki berikut ini! * * * Alkisah, di sebuah kampung di daerah Nanggro Aceh Darussalam, ada sepasang suami-istri yang mempunyai tujuh orang anak laki-laki yang masih kecil. Anak yang paling tua berumur sepuluh tahun, sedangkan yang paling bungsu berumur dua tahun. Untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka, sepasang suami-istri itu menanam sayur-sayuran untuk dimakan sehari-hari dan sisanya dijual ke pasar. Meskipun serba pas-pasan, kehidupan mereka senantiasa rukun, damai...
Bahan : - 1 ekor ikan bandeng ukuran besar - 1 ons kentang rebus yang sudah dihaluskan - Garam secukup nya Bumbu dihaluskan : - Cabe rawit menurut selera - 1 ruas jahe - 1 siung bawang putih - 5 butir bawang merah - 2 buah asam sunti CARA : - Bersihkan ikan Bandeng dari sisik dan sirip, biarkan ekor-nya. - Pukul-pukul hingga lembek untuk ditarik tulang-nya melalui mulut ikan. - Keluarkan semua isi ikan. - Haluskan dan pisahkan dari semua durinya. - Aduk rata ikan halus dan bumbu. - Adonan tsb masukan kembali ke dalam ikan yg tinggal kulit nya tsb. - Ikan yg sudah berbentuk ikan kembali itu kemudian dipanggang hingga matang - Sajikan di piring ceper, boleh dihias agar menambah selera
Kepala ikan yang dimasak dengan cara digulai alias dengan berbagai macam bumbu yang kaya rempah. Cita rasanya mirip dengan ikan kakap, hanya saja yang membedakan adalah bentuknya. Bahan : 1 bh Kepala Ikan rambeu Ketumbar Kunyit Jintan Cabe merah giling 500 ml air 6 bh Asam sunti 1 gelas santan 1 bawang merah 1 bawang putih Jahe Garam Merica Minyak goreng untuk menumis cara membuat: 1. Belah dua kepala ikan, lalu bersihkan dan sisihkan. 2. Haluskan ketumbar, jintan, cabai merah, kunyit. 3. Haluskan Bawang merah, putih dan jahe taruh dalam wadah terpisah. 4. Tumis gilingan bawang sampai wangi, masukan gilingan cabe, aduk rata. 5. Masukan kepala ikan lalu aduk rata. 6. Masukan asam sunti, aduk hingga rata sebelum dituang santan. Aduk kembali sampai mendidih. 7. Tambah air, garam, dan merica lalu aduk sampai mendidih. 8. Hidangkan dengan nasi hangat. Tips; Potong bagian perut dar...
Bahan-bahan : 6 butir telur bebek 3 batang serai, iris halus bagian putihnya 2 butir jeruk limo ambil airnya ½ butir kelapa, parut 8 lembar daun jeruk, buang tulang daunnya, iris halus Minyak untuk menggoreng Haluskan: 8 butir bawang merah 3 siung bawang putih 1 cm jahe 4 buah cabai merah 6 buah cabai rawit Garam secukupnya Cara Membuat : Kocok telur bebek sampai kuning dan putihnya tercampur rata. Masukkan kelapa parut dan bumbu yang dihaluskan. Beri air jeruk limo, aduk rata. Panaskan wajan, dan beri sedikit minyak. Tuang telur ke dalamnya, lalu ratakan. Masak dengan api kecil sambil ditutup. Tusuk-tusuk permukaan telur dengan garpu. Teruskan memasak sampai permukaannnya padat. Balikkan dengan hati-hati. Matangkan sisi sebaliknya sampai kuning kecokelatan. Angkat, sajikan.
Resep Roti Cane Bahan-Bahan : 175 gram tepung terigu 1/2 sendok teh garam 100 ml air hangat 125 gram mentega/margarin Cara Membuat : Uleni tepung terigu, garam, dan air sampai rata. Masukkan mentega/margarin cair. Uleni lagi sampai menjadi adonan yang licin. Bagi menjadi 8-10 bagian, bulatkan. Masukkan dalam penggorengan datar yang sudah diberi sedikit minyak yang dipanaskan, goreng sambil dibolak-balik sampai matang. Angkat.