Upacara erdemu bayu merupakan upacara pesta perkawinan. Suatu pesta upacara yang melibatkan banyak orang baik itu dari pihak pengantin pria maupun wanita, kalimbubu, anak beru dan sembuyak. Dalam perkawinan Karo, pihak wanita masuk kedalam pihak pria dan pihak pria harus membayar tukur (mas kawin) kepada pihak kalimbubu.
Gondang merupakan gendang yang dipukul berirama. Gondang telah menjadi bagian masyarakat Batak sejak nenek moyang terdahulu. Gondang terbuat dari kayu yang dilapisi dengan kulit sapi atau kerbau. Biasanya gordang terdiri dari 6 sampai 9 gendang yang telah disusun. Alat musik Gondang biasa digunakan untuk mengiringi musik gondang pada upacara dan acara yang bersifat tradisional. Ukuran dari setiap gendang yang tersusun tidaklah sama. Gendang-gendang ini diurutkan dari yang kecil hingga semakin besar ke arah kanan. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan irama yang pas saat dimainkan Alat musik gondang dapat dipakai dalam pengertian suatu upacara misalnya gondang Mandudu (”upacara memanggil roh”) dan upacara Saem (”upacara ritual”). Gondang dapat juga menunjukkan satu bagian dari upacara di mana kelompok kekerabatan atau satu kelompok dari tingkatan usia dan status sosial tertentu yang sedang menari, pada saat upacara tertentu misalnya : gondang Suhut, gondang Boru, gondang datu, gondang...
Gorga adalah kesenian ukir ataupun pahat yang biasanya terdapat pada bagian luar (eksterior) rumah adat Batak Toba dan alat kesenian (gendang, serunai, kecapi), dan lain sebagainya. Gorga dapat disebut sebagai corak atau motif yang tidak hanya dipahat/diukir tetapi juga dilukis, dan pada umumnya Gorga Batak hanya menggunakan cat tiga warna: merah, hitam, dan putih. Gorga ada dekorasi atau hiasan yang dibuat dengan cara memahat kayu, namun sekarang ini sudah sebagian direlif dengan Semen pada rumah-rumah batak permanen dan kemudian mencatnya dengan tiga macam warna. Warna yang tiga macam ini disebut tiga bolit. Bahan-bahan untuk Gorga ini biasanya kayu lunak yaitu yang mudah dikorek/dipahat. Biasanya nenek-nenek orang Batak memilih kayu ungil atau ada juga orang menyebutnya kayu ingul. Kayu Ungil ini mempunyai sifat tertentu yaitu antara lain tahan terhadap sinar matahari langsung, begitu juga terhadap terpaan air hujan, yang berarti tidak cepat rusak/lapuk akibat kena sengatan ter...
Mossak atau moncak merupakan seni bela diri Kuno asal Sumatera Utara tepatnya dari Beladiri Suku batak yang berpakain hitam-hitam. Mossak di kenal memiliki ilmu-ilmu kebatinan dan tidak sembarangan orang untuk mempelajarinya. Penerus-penerus Ilmu mossak yang tersisa tidak berani menurunkan atau mengajari anaknya jurus mossak ini karena bisa mempengaruhi kepercayaannya terhadap Maha Pencipta. Seiring dengan waktu beladiri mossak di rubah gerakannya dan di buat peraturannya, dan sistem pertandingannya seperti pertandingan pencak silat agar bisa diterima masyarakat luas, tetapi karena tidak ada orang batak yang meneruskan beladiri ini sehingga menghilang seiring dengan kemajuan jaman. Yang masih mengetahui peraturan pertandingan Mossak sudah mustahil dijumpai, buku-buku peraturannya juga tidak dapat dijumpai sekarang ini. Beladiri Mossak sendiri sudah diangkat kedalam drama batak yang berjudul guru Saman. Mossak Batak ada sembilan peringkat atau sabuk, yaitu: Sabuk Tapak Pagar Ket...
Upacara Mangokkal Holi yaitu mengambil tulang belulang dari leluhur mereka dari dalam kuburan. Kemudian ditempatkan di dalam peti, dan diletakkan dalam buah bangunan tugu khusus untuk menyimpan tulang belulang leluhur. Rangkaian acara juga di padukan dengan memotong hewan ternak dan umumnya acara dilaksanakan hingga beberapa hari, lebih dari satu hari. Mereka yang masih fanatik dengan kesukuannya selalu melaksanakan kebiasaan ini, yaitu semua etnis Batak (Toba, Simalungun, Karo). Namun, tradisi ini memakan biaya yang tidak sedikit. Tidak semua warga Sumut bisa melakukannya. Hanya orang – orang tertentu saja, pengusaha atau pejabat yang punya dana berlebih
Menanda Tahun Merupakan salah satu upacara adat yang sakral yang dilakukan oleh masyarakat Pakpak. Salah satu marga yang rutin melakukannya yaitu Marga Manik Sisada Rube yang terletak di Kecamatan Pergetteng-getteng Sengkut. Pelaksanaan Menanda Tahun dilaksanakan sekali dalam setahun biasa dilaksanakan menjelang musim tanam dan dilakukan di Delleng Simenoto Desa Kecupak I. Tujuan dari Menanda Tahun adalah agar tidak menyalahi apa yang dipercaya sebagai ketentuan-ketentuan penguasa alam gaib bagi kelestarian ekosistem, sehingga demikian usaha-usaha pertanian dan perladangan memperoleh izin dan keberkahan dari mereka (penguasa alam gaib).
Naskah Batak Pustaha ditulis di atas kulit kayu. Naskah-naskah Batak pada umumnya ditulis pada tiga jenis bahan: kulit kayu (laklak), bambu, dan tulang kerbau. Putaha Laklak merupakan kitab peniggalan nenek moyang batak yang bertuliskan Aksara Toba. Putaha Laklak yang ada di Sumatera Utara umumnya berisi tentang ilmu-ilmu hitam seperti pangulubalang, tunggal panaluan, pamunu tanduk, gadam, dan lain sebagainya.
Pustaha, dikenal juga sebagai pustaka dalam kelompok bahasa Batak Utara dan laklak dalam bahasa Simalungun, adalah naskah tradisional Batak yang utamanya digunakan oleh pendeta adat Batak (Datu) sebagai catatan pribadi mengenai ilmu kedukunan (hadatuan). Naskah ini terbuat dari olahan kulit kayu yang dilipat-lipat dan ditulisi dengan surat Batak, seringkali dengan selingan gambar dan diagram esoteris. Isi utama pustaha merupakan pembahasan ilmu hadatuan yang seringkali diselingi dengan gambar dan diagram esoteris. Kadang, cuplikan legenda atau mitos asal-muasal disertakan untuk memberikan konteks makna pada aspek hadatuan tertentu. Secara garis besar, ilmu hadatuan yang dibahas di dalam pustaha dapat dibagi menjadi tiga macam ilmu: ilmu menyambung hidup, menghancurkan hidup, dan meramal. Isi pustaha ditulis menggunakan surat Batak dan varian bahasa Batak arkais yang disebut hata poda, secara harfiah berarti "bahasa amanat". Bahasa ini khusus digunakan oleh para Datu dan calo...
BAHAN-BAHAN: 1 sdm gula jawa 1 cm kayu manis 2 buah cengkeh 200 cc air daging kelapa muda secukupnya 50 gram kolang kaling, rebus, iris tipis es batu secukupnya PROSES PEMBUATAN: Campurkan air, gula jawa, kayu manis, dan cengkeh. Rebus hingga mendidih dan gula larut Siapkan gelas, isi dengan kolang kaling dan kelapa muda Tuang sebagian air gula jawa ke dalam gelas, sebagian lagitambahkan air soda dan es batu Es kelapa rempah siap dihidangkan untuk 1 gelas Source : google books.co.id Minuman Tradisional Indonesia by Rian Yulianto W.