Berupa alat pahat, kikir, palu kecil, yang dulunya digunakan untuk memahat/membentuk bagian depan gigi. Kesemua peralatan ini disimpan didalam kotak yang terbuat dari kayu.
Merupakan pahatan kayu yang melambangkan tunggangan nenek moyang menuju kayangan.
Berupa patung kayu yang diletakkan di sisi samping rumah. Selain dianggap berguna melindungi penghuni dari kekuatan jahat, Singa-singa juga melambangkan status sosial pemilik rumah. Bentuknya merupakan perpaduan antara singa dan gajah yang merupakan gambaran dari Naga Padoha (dari dunia bawah). Digambarkan dengan mata yang besar, satu tanduk yang memanjang keatas.
Masuk dalam jenis alat musik membranphone yang berebentuk tabung, yang merupakan alat pukul atau tabuh. Seperangkat (set) Taganing terdiri 5 buah. Didalam sebuah permainan, posisi Taganing sangat penting. Selain tabuhan Taganing yang berpadu dengan melodi Serune, juga berfungsi sebagai dirigen yang memberikan aba-aba, dan memberikan pengaruh semangat pada semua musisi yang terlibat.
Tempat sirih wanita batik yang ornamennya merupakan hiasan manik-manik.
Terbuat dari logam kuningan, dulunya digunakan orang tua masyarakat batak untuk menghaluskan kapur sirih
Terbuat dari logam terutama kuningan, biasa digunakan sebagai tempat menyimpan tembakau.
Alat pertanian tradisional masyarakat Batak ini umumnya menggunakan bahan kayu Pakko (Enau) dan material besi. Terdiri dari: Luku, Ansa, dan Rogo: berfungsi untuk meratakan tanah dan menyiapkan lahan pertanian. Sisir dan Teal-teal: digunakan saat membajak atau menggemburkan tanah dengan memanfaatkan Kerbau. Sasap/ Panasapi, dan Ordang: digunakan untuk melubangi tanah dan membersihkan pematang sawah. Gair-gair Si Dua Raja
Alat yang digunakan untuk memintal benang menggunakan kaki sebagai penggeraknya.