Ulos Antak-Antak merupakan ulos yang dijadikan simbol duka cita dan ulos ini dipergunakan ketika mengunjungi rumah duka atau melayat orang yang meninggal. Ulos Antak-Antak dijadikan sebagai selendang bagi orang tua untuk melayat orang meninggal dunia. Selain itu juga, Ulos Antak-Antak ini juga digunakan sebagai kain yang dililitkan pada waktu menari. Sumber: https://travel.kompas.com/read/2019/12/12/200600027/14-jenis-ulos-kain-kebanggaan-suku-batak?page=all
Martumba merupakan bagian dari tarian tradisional Batak Toba. Menurut orang tua dulu, kata “tumba” berawal dari bunyi alu ( andalu ) yang menumbuk padi di lesung . Biasanya yang menumbuk padi adalah anak gadis terdiri dari dua orang. Kadang jika ada pemuda yang datang untuk mencari jodoh ( martandang ) maka pemuda tersebut ikut menumbuk padi. Suara alu yang menumbuk padi tersebut terdengar bersahut-sahutan: tum…ba….tum…ba….tum…ba, jadilah kata “tumba”. Anak gadis dan pemuda tersebut bernyanyi dengan syair yang indah (berbalas pantun) mengikuti irama yang menumbuk padi. Perkembangan selanjutnya, martumba ditata oleh seorang perempuan dengan mengatur irama tumba disesuaikan dengan lagu dan syair yang indah. Pada awalnya, martumba dilakukan pada malam hari di halaman rumah saat bulan purnama. Seiring perkembangan zaman, karena dipengaruhi kebiasaan dan kondisi kehidupan yang semakin maju, maka martumba ini tidak lagi dilakukan hanya pada malam hari, tetapi sesuai konteks kegiatan s...
Tano Niha, banua somasido Tano situmbu ya'o fona He mukoli ndra'o ba zarou Ba lo olifudo sa ia Tano situmbudo, mohili ba ebolo ndraso So nungo nidano ba mbombo Fasui asi sebolo Tano Niha, satabo sinano So wanua khonia lo fa'ambo Ufabu'u ba ubelego Me ya'odo khou dotonafo Tano omasi'o no so'o ba duduma horo Amaedola nina ndra'ugo Sangebua sondrorogo Diambil dari: https://www.youtube.com/watch?v=m0aQ1aUQLHw
Rumah Jojong. Jojong berarti menara rumah. Rumah Jojong maksudnya adalah rumah yang menggunakan menara. Menara ini ditempatkan ditengah-tengah bubungan atap rumah yang melengkung. Sedangkan kedua ujung bubungan diberi hiasan tanduk kerbau. Sebuah mahkota ditempatkan pada bagian teratas dari menara. Jenis rumah inilah yang dinamakan rumah adat, dan yang berhak menempati rumah ini adalah raja dan keluarga dekatnya. Sebuah Rumah Adat masyarakat Pakpak memperlihatkan bagian-bagian bangunan dan hiasan luar, antara lain sebagai berikut. Tanduk Kerbau; Susuk Mpinat; Dilah Paying; Gajah Dompak; Jengger; Empat Bengbeng Hari; Melmelen Bonggar; Tarum; Nderpih; Melmelen; Pandak/Tiang Binangan; Ardan; Tabal Melmelen; dan Rancang Adapun gambaran umum dari Rumah Adat Sopo Jojong adalah antara lain sebagai berikut. Ditengah-tengah ruangan dibuat dapur, dan tiap-tiap kelompok mempunyai tungkunya sendiri. Sejajar dengan tungku di sebelah atas dibuat para-para y...
Permainan rakyat Kalereng ini memiliki beragam nama di indonesia serta memiliki varian yang begitu banyak. Ada yang menamainya marpungkul, marpansang dan marguli. Di daerah Kecamatan Pintu Pohan Meranti ini memiliki nama markadot. Dulunya permainan ini di mainkan anak-anak dengan memakai kemiri "gambiri" sebelum mengenal kelereng. Namun, seiring perkembangan zaman permainan dengan memakai kemiri ini bergeser dan kemudian permainan ini dimainkan anak-anak dengan memakai kelereng sebagai objek atau alat dalam bermain. Permainan ini cukup umum di Indonesia. Namun ada yang unik di Sibolga, karena cara memainkannya adalah dengan melentingkan kelereng ke sasaran yang hanya pakai satu tangan. Sumber : https://aturanpermainan.blogspot.com/2021/05/24-permainan-tradisional-khas-sumatera-utara.html
Katapel di Indonesia sering disebut dengan pelinteng atau blandring. Katapel banyak digunakan untuk berburu hewan kecil seperti burung kecil atau capung, atau sekadar untuk bermain perang-perangan dengan teman sebaya di waktu masih anak-anak. Katapel di Indonesia terdiri dari bahan kayu dan karet, karet yang digunakan biasanya berasal dari ban kendaraan bekas, sedangkan peluru yang digunakan biasanya batu kecil, atau karet gelang yang dibentuk bulat-bulat sehingga tidak melukai orang lain. Di Sumatera Utara, Markatapel menjadi salah satu permainan tradisional yang dapat dijumpai di daerah Simalungun, Kota Pematang Siantar. Sumber : https://aturanpermainan.blogspot.com/2021/05/24-permainan-tradisional-khas-sumatera-utara.html
Hansung atau Hiong merupakan bejana untuk mengambil air dari sumber air (sumur, pancuran atau sungai), dan sekaligus tempat penyimpanannya. Hansung atau Hiong terbuat dari bambu besar dengan ruas buku yang panjang. Kadang-kadang kulit luarnya dibuang, tetapi kadang-kadang tidak. Kulit yang tidak dibuang sering dihiasi dengan tulisan atau ukiran mitis. Selain untuk menampung dan menyimpan air, Hansung atau Hiong digunakan juga untuk menampung air aren yang dikenal dengan tuak. Bagi masyarakat suku Batak Karo, bejana ini dibieri nama Kitang. Sumber : https://www.obatak.id/2015/05/peralatan-rumah-batak-pada-zaman-dahulu.html
Ompon merupakan sejenis karung berbentuk silinder. Ompon terbuat dari kulit kayu atau dari anyaman "Baion" atau pandan. Besarnya dan volumenya tidak tentu. Ada ompon yang bisa menampung padi sebanyak 20-30 porsanan atau panuhukan. Porsanan atau Panuhukan adalah ukuran umum sebanyak orang bisa memikul. “porsan” atau “tuhuk” berarti pikul. Sumber : https://www.obatak.id/2015/05/peralatan-rumah-batak-pada-zaman-dahulu.html
Losung (Lumpang) merupakan perkakas untuk menumbuk padi untuk memperoleh beras. Losung dapat terbuat dari batu atau kayu. Biasanya bentuknya seperti bidang trapesium yang terbalik. Pada permukaan atas terdapat lubang besar ke dalamnya dimasukkan barang yang hendak ditumbuk. Ada dua ukuran lumpang, besar dan kecil. Lumpang besar digunakan untuk menumbuk padi, sedangkan yang kecil dipakai untuk menumbuk padi dalam jumlah sedikit atau pun untuk menggiling bumbu. Andalu adalah alat pasangan untuk menumbuk padi pada lumpang itu. Andalu adalah tongkat kayu sebesar genggaman tangan dengan panjang ± 150-200 cm. Dengan pergesekan Andalu dan padi, kulit padi menjadi terkelupas dan menghasilkan beras. Sumber : https://www.obatak.id/2015/05/peralatan-rumah-batak-pada-zaman-dahulu.html