Raga-raga terbuat dari kayu, bambu dan ijuk (serat batang pohon enau) dan berasal dari Toba. Raga-raga adalah sebuah rak kayu yang tergantung di dalam rumah Batak. Diikat dengan tali rotan, dan konon bila talinya disentuh bisa membawa keberuntungan. Biasanya ini adalah tempat patung Debata Idup. Menariknya, raga-raga ini dihiasi kepala singa tampak seperti versi miniatur dari sebuah teras (sokkor) rumah Batak Toba.
Saung merupakan tempat bubuk mesiu atau racun yang telah diramu menjadi serbuk (powder). Saung terbuat dari kayu dan bambu.
Tempat air minum terbuat dari kulit buah labu (tabu-tabu) yang dikeringkan. Labu ini dirompu (diikat) dengan jalinan rotan.
Pagar adalah jenis patung menyerupai manusia yang digunakan sebagai tempat untuk menyimpan ramuan pelindung dari serangan roh-roh begu atau menghindarkan seseorang korban dari serangan tertentu. Ramuan magic (pupuk) tersebut dibungkus di dalam kain atau daun dan dimasukkan ke dalam lubang yang dibuat di dada patung, kemudian ditutup dengan penutup kayu atau logam. Dan terdapat juga pagar yang secara khusus digunakan sebagai pelindung dari bencana alam seperti badai, angin kencang dan gempa.
Wadah ini terbuat dari kayu ayng digunakan sebagai tempat tembakau. Partimbahoan ini banyak digunakan oleh orang Batak bagian selatan.
Tabung yang terbuat dari bambu untuk menyimpan ramuan obat-obatan.
Patung ini terbuat dari kayu nangka. Dahulu patung jenis ini sengaja dibuat sebagai perwujudan dari Debata Idup (Mulajadi Na Bolon) yang dianggap sebagai pelindung bagi kelompok atau marga pembuatnya. Dewasa ini patung jenis ini tetap dibuat namun telah berubah fungsi menjadi sejenis hiasan.
Dibuat dari anyaman rotan, digunakan untuk tempat ikan ataupun susuban berisi ikan. Biasanya digantung di dapur agar ikan aman dari pemangsa lain (misalnya kucing).
Pohung adalah patung penjaga yang terbuat dari kayu. Pohung ini dipahat dengan motif yang bervariasi. Terbuat dari kayu yang lunak agar mudah dipahat dan tidak pernah dipahat terlalu panjang. Biasanya pohung ini disembunyikan di sekitar ladang, sawah atau hutan lebat. orang Batak pada jaman dahulu percaya bahwa Pohung bisa melindungi mereka dari serangan angin kencang, badai dan gempa bumi. Selain itu pohung juga dipercaya bisa mengusir roh-roh jahat (bagu).