Pikon berasal dari kata pikonane. Dalam bahasa Baliem, Pikonane berarti alat musik bunyi. Alat ini terbuat dari sejenis bambu yang beruas-ruas dan berongga bernama Hite. Pikon yang ditiup sambil menarik talinya ini hanya akan mengeluarkan nada-nada dasar, berupa do, mi dan sol. Walau kelihatan sederhana, namun ternyata tak semua orang bisa menggunakan alat musik tradisional Papua ini. --- Sebagian alat musik tradisional Irian Jaya (Papua) merupakan alat musik tradisional kiriman dari Maluku, seperti alat musik tradisional Rebana, Rebab, dan Gong.
Apuse kokondao Yarabe soren doreri Wuf lenso bani nema baki pase Apuse kokon dao Yarabe soren doreri Wuf lenso bani nema baki pase Arafabye aswarakwar Arafabye aswarakwar
E Mambo Simbo E ... Mambo Simbo Mambo Simbo E Mambo Simbo E ... Mambo Simbo Mambo Simbo Mambo yaya yaya e ... Mambo yaya yaya e Mambo yaya yaya e ... Mambo yaya yaya e
Sajojo, sajojo Yumanampo miso papa na Samuna muna muna keke Samuna muna muna keke Sajojo, sajojo Yumanampo miso papa na Samuna muna muna keke Samuna muna muna keke Kuserai, kusaserai rai rai rai rai Kuserai, kusaserai rai rai rai rai Inamgo mikim ye pia sore...piasa sore ye ye Inamgo mikim ye pia sore...piasa sore ye ye
Hee yamko rambe yamko aronawa kombe Hee yamko rambe yamko aronawa kombe Temino kibe kubano ko bombe ko Yuma no bungo awa ade Temino kibe kubano ko bombe ko Yuma no bungo awa ade Hongke hongke hongke riro Hongke jombe jombe riro Hongke hongke hongke riro Hongke jombe jombe riro
Belati adalah salah satu senjata khas Papua. Belati terbuat dari tulang kaki burung kasuari dan bulunya menghiasi hulu Belati tersebut.
Perisai digunakan oleh orang Asmat untuk melindungi diri dari tombak dan panah musuh dalam peperangan. Pola ukiran pada perisai melambangkan kejantanan senjata ini terbuat dari akar besar pohon bakau atau kayu yang lunak dan ringan.
Piring Kayu Asmat terbuat dari sejenis kayu ringan, berbentuk oval dan meruncing di kedua ujungnya. Bagian bawah piring biasanya diukir bentuk gepmetris.
Baju Dukun (Shaman) dipakai untuk upacara terbuat dari kulit batang sagu yang dikeringkan dan dijemur selama satu hari. Beberapa terbuat dari serat kayu yang dijadikan benang dan dianyam membentuk celana atau penutup tubuh atas dan bawah. Dibagian baju berpenutup kepala wajah diberi hiasan tanduk rusa.