Bubur Jali Bubur Jali atau disebut juga bubur jali-jali merupakan makanan khas dari Betawi. Jali-Jali adalah sejenis tanaman biji-bijian biasanya ditanam di perkarangan rumah oleh masyarakat Betawi. Bubur jali-jali merupakan makanan berkarbohidrat tinggi. Bubur jali biasa dimasak dengan pandan, gula, dan santan. Bubur jali-jali juga bisa ditambahkan nangka sebagai topping (Zulfikar, 2018). Zaman sekarang, banyak orang nyaris tak mengenal bubur yang satu ini. Berikut merupakan resep bubur jali yang cocok untuk sarapan (Oleh : Sajian Sedap). Durasi: 60 Menit Sajian: 3 Porsi Bahan : 100 gram jali, rendam semalam, tiriskan 3 L air 3 lembar daun pandan, diikat 75 gram gula pasir 1/2 sendok teh garam Bahan Saus : 500 ml santan 75 gram gula merah 25 gram gula pasir 2 lembar daun pandan, ikat Cara Membuat Bubur Jali: Rebus jali dalam air dan daun pandan sampai jali empuk. Masukkan gula pasir dan garam. Masak sampai kental. Saus: rebus sant...
Bilor atau Bihun Telor pertama kali hadir sebagai jajanan anak SD bahan simpel nan murah namun menggoda pada era 2000-an. Kemudian pada tahun 2018, Bilor mulai melebarkan sayapnya, kudapan ini tidak hanya disantap oleh bocah , melainkan juga orang dewasa. Untuk menikmati Bilor, Sobat cukup merogoh kocek sebesar Rp 2000/pcs untuk menyantap bilor dengan penyajiannya yang fresh karena digoreng dadakan, serta saos berwarna merah merona sebagai cocolan . tentu lebih puas lagi jika kita bisa membuatnya sendiri bukan. Yuk, simak resep berikut ini, Sobat! Alat: Wajan Tusuk Sate Plastik Kiloan Bahan: 1 buah bihun jagung 2 butir telur ayam 1 sdt tepung tapioka Air 15ml - 20ml secukupnya Penyedap secukupnya Lada bubuk Minyak Goreng Saus sambal Cara Pengolaan: Rendam bihun dengan air panas sampai lentur lalu tiriskan. Pecahkan telur ke mangkuk, tambahkan air, tepung tapioka atau sagu dan bumbu penyedap lalu kocok hingga telur berbusa. Panas kan miny...
Semur Andilan Betawi ini merupakan semur khas Betawi yang rasanya lebih gurih daripada manis, dengan kekenyalan tekstur sengkel sapi atau kerbau yang membuat cita rasanya begitu nikmat di setiap gigitan. Usut punya usut, semur khas Betawi ini disebut dengan nama Semur Kerbau Andilan karena kebersamaan yang sangat tampak saat memotong kerbau andilan, yaitu kerbau yang dibeli bersama oleh beberapa warga dalam satu kampung yang nantinya setelah kerbau dibeli dan disembelih, dagingnya akan diolah menjadi semur bersama-sama. Semur ini kental dengan budaya kekeluargaan dan kebersamaan, semua itu terlihat dari cara pengumpulan bahan baku berupa kerbau dan cara pembagian juga penyajiannya yang istimewa. Bahan: 500 gram daging sengkel kerbau, dipotong 3 x 3 x 3 cm 6 butir bawang merah, diiris halus 3 lembar daun salam 2 batang serai, dimemarkan 4 cm kayu manis 5 butir cengkih, dimemarkan 1/2 helai bunga pala 5 sendok makan kecap manis bango 1/2 sendok teh garam 1/2...
Bahan-bahan: • Jengkol (250 gr) • Kopi hitam (4 sdm) • Bawang Merah (5 butir) • Bawang putih (3 siung) • Cabai merah keriting (10 buah) • Cabai rawit (10 buah) • Cabai merah besar (3 buah) • Serai (1 batang) • Daun salam (3 lembar) • Kemiri (2 buah) • Asam jawa (2 buah) • Santan cair (100 ml) • Garam secukupnya • Gula merah • Air • Minyak goreng • Penyedap rasa Langkah - langkah: Rebus jengkol dalam panci tertutup bersama kopi hitam, sereh dan daun salam selama 30 menit, kemudian diamkan hingga dingin. Proses ini akan membuat jengkol menjadi empuk Geprek jengkol yang sudah dingin hingga terkelupas kulitnya Siapkan bumbu, blender kasar semua bahan kecuali asam dan selembar daun salam. Setelah itu bersiap untuk memasak bumbu. Masukkan jengkol yang sudah bersih dari kulitnya ke dalam bumbu kemudian tambahkan air dan masak semuanya selama sekitar 15 menit Angkat jengkol, bakar sebentar di atas api atau stone pan yang panas Masukkan jengkol kembali ke dalam bumbu, tambahk...
SILAT BEKSI PETUKANGAN WARISAN BUDAYA TAK BENDA PROVINSI DKI JAKARTA Sejarah Singkat Silat Beksi merupakan penangkal utama saat Gerakan 30 September 1965. Ketika itu, dengan kekuatan Silat Beksi yang dibawa oleh Hadji Godjali bersama murid-muridnya, Haji Hasbullah, Kong Noer, Kong Simin, Mandor Minggu, beserta masyarakat Petukangan dapat menjadi benteng untuk menghadang segala gangguan dan teror membabibuta secara massiv. Warisan Budaya Tak Benda Selanjutnya, perlu diketahui bersama bahwa pada tahun 2015 Lembaga Kebudayaan Betawi telah mengusulkan Silat Beksi sebagai Warisan Budaya Tak Benda dari Provinsi DKI Jakarta. Kita terus berupaya, sedikit demi sedikit untuk terus mengajukan Silat Betawi ditahun berikutnya sebagai Warisan Budaya Tak Benda Provinsi DKI Jakarta. Peranan Silat Beksi Selain itu pula, silat telah banyak mengilhami lahirnya berbagai macam gerak seni tari. Bahkan pada jaman Haji Hasbullah dulu beliau sudah menjadi bintang film yang diperankan oleh Haj...
BUKU SILAT BEKSI PETUKANGAN SEJARAH SINGKAT TRADISI MAENPUKULAN, TOKOH-TOKOH DAN UPAYA PELESTARIANNYA DI PETUKANGAN Asal Usul Silat Beksi DiPetukangan Toponim Daerah Petukangan Nama Petukangan, diyakini berasal dari penyebutan sebuah tempat, dimana para pekerja atau aktifitas pekerjaan yang dilakukan oleh warga asli. Petukangan berasal dari kata tukang. Imbuhan “pe” dan “an” pada kata tukang, menghasilkan redaksi Petukangan. Redaksi tersebut kemudian merujuk pada pernyataan bahwa di tempat tersebut, terdapat subyek dan aktifitas yang berhubungan dengan pertukangan. Peta Ulujami tahun 1840 (Sumber peta: https://upload.wikimedia.org ) Menurut buku karya Zaenuddin HM, toponimi Petukangan berasal dari aktifitas pertukangan seperti: pembuatan kusen dan mebelserta perkakas berbahan dasar kayu. Pada peta Jakarta di tahun 1943, terdapat dua nama daerah yang disebut Petukangan, pertama, terletak di Ulujami, kedua, ada di daerah yang sekarang letaknya antara Jatinegara dan Pulogad...
Buku Silat Beksi Petukangan Februari 22, 2019 Mandor Minggu Mandor Minggu adalah salah satu murid dari H. Godjali, yang juga meneruskan dan membuka perguruan silat Beksi. Ayah Mandor Minggu bernama Sinan dan ibunya bernama Julia binti Sidi. Tahun kelahiran Mandor Minggu tidak diketahui secara pasti, namun diperkirakan sekitar tahun 1890-1900, dimana secara usia, tidak terpaut jauh dari usia M. Nur. Menurut penuturan keluarga, tahun wafatnya sekitar tahun 1970. Hingga saat ini, makamnya tidak diberi nisan dan hanya berupa gundukan tanah pada lahan kecil di tengah pemukiman. Lahan kecil yang digunakan sebagai tempat peristirahatannya yang terakhirnya saat ini, dahulu merupakan halaman rumahnya yang megah dan berarsitektur khas Betawi. Secara fisik, perawakannya tinggi besar dan berkulit putih. Selama hidupnya, menurut narasumber, Mandor Minggu telah memiliki 5 istri, yang bernama Asenah, Juriah, Yani, Mardiah dan satu lagi tidak diketahui namanya. Menurut penuturan, selama hidu...
BIOGRAFI SINGKAT TOKOH SILAT BEKSI PETUKANGAN Kong Simin Murid H. Godjali lainnya dalam silsilah ilmu silat Beksi, adalah engkong Simin (selanjutnya hanya disebut namanya saja untuk mempersingkat tulisan). Dilahirkan pada tahun 1881 dan wafat pada tanggal 22 Oktober 1992. Simin sendiri adalah kakak dari M. Nur, jawara lain dalam silsilah ilmu silat Beksi di Petukangan. Ayah Simin bernama Syua’ib, atau warga lama Petukangan menyebutnya dengan sebuat Aip. Dia adalah pedagang ikan di pasar Kebayoran dan seputaran Petukangan. Suatu ketika saat bertransaksi jual-beli ikan di Pasar Ikan (vish markt), Batavia Lama, Syu’aib dipukuli oleh para centeng Pasar Ikan karena suatu masalah. Simin yang waktu itu masih kecil dan mendampingi ayahnya bertransaksi jual-beli ikan, hanya dapat melihat dan menangis karena tidak dapat menolong ayahnya. Bermula dari peristiwa tersebut, Simin bertekad bulat untuk membalas perlakuan para centeng Pasar Ikan itu kepada ayahnya. Ketika H. Godjali mengajakny...
BIOGRAFI SINGKAT TOKOH SILAT BEKSI PETUKANGAN Kong Noer Nama M. Nur dalam silsilah ilmu silat Beksi, merupakan salah satu jalur guru dalam mempelajari silat Beksi. M. Nur sendiri dalam silsilah ilmu silat Beksi, merupakan murid langsung dari H. Godjali, Ki Marhalli dan kemudian Ki Mursalim. Menurut penuturan salah satu sumber, M. Nur saja yang sanad keilmuannya, langsung sampai kepada eyang guru awal silat Beksi, yaitu ki Mursalim. M. Nur belajar dan di bawah bimbingan langsung dari Ki Mursalim selama proses belajar silat Beksi dan darinyalah, terdapat jurus lain yang sangat berbeda dari para murid H. Godjali lainnya. M. Nur dilahirkan pada tahun 1901 dan wafat pada tanggal 12 Mei 1993, serta merupakan adik dari Simin. Sebelum menjadi pesilat tangguh Beksi, M. Nur dididik agama secara disiplin oleh kedua orangtuanya, sehingga di kemudian hari, M. Nur dikenal sebagai jawara silat Beksi yang religius. M. Nur mempunyai 6 orang istri dan dikaruniai 7 orang anak. Kedua anaknya menja...