tari
283 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Pesta Orang Mati Tana Toraja
Ritual Ritual
Sulawesi Selatan

Toraja, kabupaten yang merupakan bagian dari Provinsi Sulawesi Selatan ini dikenal dengan kearifan masyarakatnya. Kentalnya nilai luhur dan adat menyebabkan segala aspek kehidupan yang dilalui tidak lepas dari campur tangan keduanya. Kepercayaan leluhur yang sarat akan nilai adat, menyebabkan adanya perpaduan antara ritual keagamaan dan ritual adat. Meskipun dianggap tak sepandangan dan saling bertentangan, hal tersebut malah melahirkan suatu prosesi unik yang memiliki khasnya tersendiri. Salah satu prosesi yang menjadi bukti nyata dari perpaduan itu ialah prosesi pemakaman bagi orang meninggal. Prosesi pemakaman orang meninggal yang biasanya dilalui dengan suasana haru, tidak berlaku di Toraja. Hampir sebagian besar dari masyarakat toraja akan mengadakan acara “pesta” bagi orang yang telah pergi terlebih dahulu. Pesta yang secara umum diartikan sebagai suasana riuh dimana orang dapat bersenang-senang dengan makanan yang melimpah dan music serta tarian maka hal itu p...

avatar
OSKM18_16618231_Natasya
Gambar Entri
Adat Mappatabe' : Terlihat Sepele, tetapi Sarat Akan Makna
Ritual Ritual
Sulawesi Selatan

"Tabe', Puang. Loka labe' ri olota". "Iye, Ndi. Labe'ni".            K ata Tabe', yang berarti permisi,  tentunya tidak asing lagi terdengar di telinga masyarakat Suku Bugis. Yah, kata Tabe' merupakan implementasi dari sikap hormat kita terhadap sesama masyarakat.  Mengucapkan kata Tabe' ketika ingin lewat dihadapan orang yang lebih tua sambil membungkukkan badan dan diikuti gerakan tangan kanan yang mengarah ke tanah, sudah menjadi suatu adat atau kebiasaan yang terus dilestarikan oleh masyarakat Suku Bugis sampai sekarang ini, yang kenal dengan istilah adat Mappatabe'/Attabe'.                  Adat Mappatabe'/attabe' merupakan suatu adat yang dimiliki oleh masyarakat Sulawesi Selatan, khususnya masyarakat Suku Bugis. Adat ini merupakan suatu perilaku yang menunjukkan sikap penghormatan kita kepada orang yang lebih tua. Jika dilihat d...

avatar
OSKM18_16018363_Rifkah Rahayu
Gambar Entri
On the Origin of Pakarena, A Brief Exposition of Tumanurung
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sulawesi Selatan

Tarian Pakarena merupakan tarian tradisional dari Sulawesi Selatan yang sangat populer. Tarian ini dipentaskan oleh 4 orang penari wanita dengan kostum berupa baju khas Sulawesi, baju bodo, sarung khas Makassar, Mahkota , dan gelang di lengan. Tarian ini pun disertai dengan property utama berupa kipas, dan dipentaskan dalam jangka waktu yang cukup lama (sekitar 2 jam). Setiap tarian memiliki makna masing masing, begitu pula tarian Pakarena. Masyarakat daerah Sulawesi Selatan pun juga mengerti makna filosofis dibalik gerakan tersebut. Tarian Pakarena terdiri dari berbagai macam jenis (sekitar 12 macam dan tidak akan dipaparkan disini karena bukan focus dari artikel ini), dan setiap jenis memiliki makna tersendiri yang unik.                 Gerakan dari tarian pakarena sangat artistik dan sarat makna, halus bahkan sangat sulit dibedakan satu dengan yang lainnya. Posisi duduk, menjadi pertanda awal dan akhir...

avatar
OSKM18_16018295_Aumedi
Gambar Entri
Upacara Mapalili
Ritual Ritual
Sulawesi Selatan

Menurut etimology, Mappalili (Bugis) / Appalili (Makassar) berasal dari kata palili yang memiliki makna untuk menjaga tanaman padi dari sesuatu yang akan mengganggu atau menghancurkannya. Mappalili atau Appalili adalah ritual turun-temurun yang dipegang oleh masyarakat Sulawesi Selatan, masyarakat dari Kabupaten Pangkep terutama Mappalili adalah. bagian dari budaya yang sudah diselenggarakan sejak beberapa tahun lalu. Mappalili adalah tanda untuk mulai menanam padi. Tujuannya adalah untuk daerah kosong yang akan ditanam, disalipuri (Bugis) / dilebbu (Makassar) atau disimpan dari gangguan yang biasanya mengurangi produksi. Mappalili memiliki sesuatu yang menggambarkan karakteristik dari masyarakat Pangkep sepenuhnya. Pada pelaksanaan pembangunan upacara Mappalili di setiap kecamatan masih menggunakan beberapa peralatan yang digunakan sejak beberapa tahun lalu. Penggunaan peralatan harus melalui ritual adat yang melibatkan leade kustom, sosialita, dan beberapa pemerintah. Oleh karen...

avatar
OSKM18_16018140_Jonathan Irianto
Gambar Entri
Binte' Masamba
Makanan Minuman Makanan Minuman
Sulawesi Selatan

Binte’ Masamba   Selain terkenal dengan pesona alamnya, Masamba juga dikenal kaya akan berbagai kuliner, salah satunya adalah Binte. Tidak hanya dirindukan, Binte menjadi salah satu kuliner yang dicari wisatawan saat berkunjung ke bumi lamaranginang ini. Binte adalah sejenis kuliner menyerupai sup yang menggunakan bahan dasar jagung. Diketahui di Kabupaten Luwu Utara terkenal sebagai salah satu daerah penghasil jagung. Tahun 2016, produksi jagung di daerah ini mencapai 58.321 ton.  Tidak sulit untuk mendapatkan kuliner Binte di Luwu Utara. Di kota Masamba (ibukota kabupaten) banyak rumah makan yang menyediakan, dengan harga yang sangat terjangkau. Yakni dari harga Rp 3.000,- hingga Rp 5.000,-. Salah satu rumah makan yang menyediakan adalah milik ibu Syarifah atau akrab disapa mama' Farid. Rumah makan yang terletak di kelurahan Bone Kecamatan Masamba ini, menyediakan sensasi Menu Binte "hutan" sejak tahun 2011. Nama binte hutan diberikan oleh warga d...

avatar
OSKM18_16418243_Jerhikma Jerhikma
Gambar Entri
Ikan Opudi, Ikan Endemik Sulawesi Selatan
Ornamen Ornamen
Sulawesi Selatan

Indonesia adalah negara yang kaya akan hewan dan tumbuhan endemik ( red --hanya ada di Indonesia, tidak bisa ditemukan di tempat lain). Anda, para pembaca, mungkin tahu beberapa contoh mainstream -nya, seperti jalak bali (Bali) dan bekantan (Kalimantan). Namun, saya yakin bahwa tak banyak dari Anda yang pernah mendengar tentang ikan Opudi, hewan endemik asal Sulawesi Selatan. Opudi ( Telmatherina celebensis ) adalah hewan yang banyak ditemui di lima danau yang terletak di pertengahan Sulawesi, yakni Danau Mahalona, Danau Wawantoa, Danau Matano, Danau Masapi, dan Danau Towuti. Bentuknya yang unik membuat banyak orang tertarik untuk memelihara Opudi, tanpa peduli bahwa status Opudi saat ini adalah "terancam punah". Terutama dengan maraknya pembalakan liar dan "campur tangan manusia" yang berlangsung selama beberapa tahun terakhir ini. Konon, dulu, Opudi sangat mudah ditemukan di tepi danau. Mereka sering ditemukan berenang di sela-sela akar mangrove. Namun, sayangnya, letak O...

avatar
Oskm18_19718121_nur maharani
Gambar Entri
Kandaure, Aksesoris Khas Toraja
Ornamen Ornamen
Sulawesi Selatan

Kandaure adalah hiasan dari manik-manik yang berasal dari Tana Toraja. Hiasan ini sangatlah unik karena diuntai satu persatu dari manik-manik dengan daya cipta tertentu sehingga menyerupai corong yang disertai gambar ukiran-ukiran. Pinggirnya berumbai panjang dengan aneka ragam manik-manik yang teruntai rapi pada tali dan ujungnya tersimpul dengan rumbaian benang. Kandaure biasanya digunakan dengan baju pokko (pakaian adat Toraja untuk wanita) menghiasi dada, gelang, ikat kepala, dan ikat pinggang. Hiasan yang mahal dan berat ini digunakan pada saat upacara adat pemakaman dan pernikahan serta dalam Tarian Pa’Gellu dan Tarian Ma’Gellu. Beberapa Kandaure tertentu tidak hanya sebagai hiasan tapi memiliki kekuatan untuk melakukan sesuatu, seperti mendatangkan hujan. Benda ini juga dipercaya mendatangkan berkat bagi pemiliknya tapi dapat juga mendatangkan malapetaka. Pada masa lalu, pemakaian Kandaure pada upacara adat di Toraja khusus dipakai oleh keluarga bangsawan...

avatar
OSKM18_16518035_Adeline Kartika
Gambar Entri
Budaya Angngaru
Ritual Ritual
Sulawesi Selatan

Budaya Angngaru Apakah itu ARU? Aru merupakan suatu janji dalam bahasa Makassar yang biasanya diucapkan oleh seorang prajurit kepada raja sebelum pergi berperang. Aru juga dikenal sebagai janji setia seorang Hamba terhadap Sang Raja. Aru tidak lepas dari sejarah kerajaan Gowa yang merupakan salah satu kerajaan besar pada zamannya. Hingga saat ini, sumpah (aru) tersebut masih sering diucapkan dihadapan para pemimpin yang datang berkunjung ke daerah Gowa. Orang yang terpilih untuk menyampaikan aru biasanya memiliki suara yang lantang dan wajah sangar. Pada saat tampil, pengikrar aru harus menampakkan wajah setia, loyal, dan dedikasi yang tinggi. Badan tubarania (pengikrar) harus tegap dan sambil memegang keris, tubarania mengikrarkan aru dihadapan raja. Pada zaman sekarang kita dapat menjumpai pengikraran aru bukan hanya sebelum berangkat perang tetapi juga pada berbagai kegiatan seperti upacara adat yang berkaitan dengan hal-hal kerajaan, menjemput tamu dari luar dan pernyataan kese...

avatar
OSKM18_16318167_Kurnaemi Fadelia Hasan
Gambar Entri
Kegunaan, Bahaya, dan Kasus Terkait Jenglot
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sulawesi Selatan

Kegunaan Jenglot: Jenglot adalah figur berbentuk manusia yang berukuran kecil (sekitar 10-17 cm), berkulit gelap dengan tekstur kasar (seperti mumi), berwajah seperti tengkorak dan bertaring mencuat, serta memiliki rambut dan kuku yang panjang. Jenglot ditemukan di beberapa wilayah di nusantara, misalnya Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan Bali. Jenglot dipercaya memiliki kekuatan mistis dan memakan darah manusia. Masyarakat Indonesia meyakini jenglot sebagai makhluk yang memiliki kekuatan mistik dan dapat mengundang bencana. Kegunaan jenglot menurut kepercayaan masyarakat di antaranya sebagai berikut : Pesugihan tanpa tumbal, memudahkan meraih kekayaan. Kelancaran rejeki segala arah dimanapun anda berada. Mudah meluluhkan / Menaklukan hati siapapun. Menarik pusaka lain, dengan memiliki jenglot mudah mendapat pusaka sakti lainnya. Mengirim santet penyakit sampai kematian.   Selain yang disebutkan di atas, masih banyak kegunaan jeng...

avatar
OSKM18_16518068_Leavinindya Aulia Nissa Adjie