Kumba Karna adalah adik dari Rahwana. Tokoh ini terkenal dalam cerita Ramayana sebagai tokoh yang berjiwa patriot. Topeng ini biasanya ditarikan dalam Drama Tari Wayang Wong atau juga dipertunjukkan dalam kegiatan Barong Belas-Belasan (Kedingkling) yakni fragmen yang ditarikan di perempatan jalan atau di depan pintu masuk pekarangan rumah di Bali pada setiap Hari Raya Galungan dan Kuningan.
Konon menurut cerita jaman dahulu, di tanah Karo terdapat sebuah kampung yang bernama Juma Raja. Pengulu Juma Raja tersebut sangat terkenal hobby dan lihai dalam permainan judi. Karena kelihaiannya berjudi, ia telah mengumpulkan banyak sekali harta. Meskipun telah mempunyai banyak harta, namun ada yang membuat hatinya galau, karena belum memiliki anak. Namun Dibata jugalah yang berkehendak. Suatu malam, bermimpilah Dat Muli, istri Pengulu Juma Raja, bahwa tidak lama akan lahir seorang anak ke tengah keluarga mereka. Dengan sangat gembira ia menyampaikan mimpinya itu kepada suaminya. Benar, tidak lama kemudian istrinya hamil, dan setelah sampai harinya lahirlah seorang anak perempuan yang sangat cantik seperti ibunya yang bernama Bunga Ncole. Sempurnalah kebahagian keluarga ini disamping harta melimpah ruah, seorang anak juga telah hadir di tengah keluarga tersebut.Kehadiran Bunga Ncole di tengah keluarga ini tidak membuat kesenangan pengulu bermain judi menjadi surut. Malah ia setiap h...
Orang Toba Batak Sumatera Utara membuat wayang canggih (si angin kencang-angin kencang atau dikenal si gale-gale) menguasai sistem kompleks tali dan pengangkat yang membolehkan mereka merapatkan cara tata hidup. Si angin kencang-angin kencang(si gale-gale) dulu memainkan tugas sangat penting di beberapa upacara funerarya. Ketika seorang meninggal jiwanya menjadi jiwa leluhur. Untuknya atau jiwanya akan memiliki jajaran yang sama setelah kematian bahwa orang mempunyai hidup, anak almarhum mesti melakukan yang upacara funerary. Jika orang meninggal tanpa anak, si angin kencang-angin kencang dibuat sebagai tiruan untuk melakukan yang perlu funerary ritual. Kalau dipakai, golek diletakkan di muka, akhir sebuah kotak datar yang panjang dengan tali, menjadi dalang, yang berada di di belakang kotak, menguasai boneka dari suatu jarak, memberi khayal bahwa bilangan ialah menghidupkan diri. Dengan cermat dipermainkan oleh dalang, si angin kencang-angin kencang dapat melakukan semua...
Topeng Kebo Giro dimainkan dengan iringan gending kebo giro, yanang bermakna kerbau yang mengamuk. Karakter gerak tainya kasar, brangasan dan tidak beraturan. Topeng ini pada umumnya berwarna merah, dengan ciri khusus bertanduk, bentuk hidung pengotan, ada juga yang seperti pisekan tetapi berukuran lebih besar, bentuk mata plelengan dan bentuk mulut mrenges. Tetapi untuk topeng kebo giro yang lebih tua justru tidak menggunakan tanduk, bentuknya mirip tokoh wayang Dursasana. Visualisasi topneg kebo giro dengan tanduk ini pertama kali diciptakan oleh Bapak Marsaji (Alm) dari desa Singosari Kecamatan Kalijajar Kabupaten Wonosobo. Yang kemudian bentuk topeng ini ditiru oleh para pembuat topeng yang lebih muda.
Ini merupakan topeng-topeng dalam Sendratari Wayang Orang, kisah Ramayana Bali sebagaimana dicatat oleh Judy Slattum dalam buku "Balinese Masks: Sprits of an Ancient Drama" (2003).
UPACARA ADAT BUDAYA SUNDA (NUSANTARA - SABUANA) "NGERTAKEUN BUMI LAMBA" -mapag sasih kapitu suryakala- Ngertakeun bumi lamba, artinya Mensejahterakan Kehidupan Bumi Alam, seperti yang diamanatkan Sang Prabu Siliwangi 1482-1521M, dalam Sanghyang Siksa Kanda’ng Karesian. Upacara ini sebagai salah satu bentuk dari kearifan lokal masyarakat adat dalam berhubungan dengan alam yang mendesak manusia untuk mengubah sikapnya terhadap lingkungan, yaitu dengan berusaha kembali untuk lebih arif dalam memperlakukannya seperti yang telah dilakukan oleh leluhur sejak dulu. Upacara Ngertakeun Bumi Lamba adalah upacara untuk menjalankan pesan kasepuhan (orangtua adat) dari Kanekes, yang menitipkan 3 (tiga) Gunung, sebagai Pakualam (harus diperlakukan sebagai tempat suci yang penting bagi warga adat yang mengakui dirinya Urang Bandung), yaitu Gunung Tangkuban Parahu, Gunung Wayang dan Gunung Gede sebagai tempat 'Kabuyutan' (sumber air, makanan atau juga leluhur). Inti upacara adala...
jangjawokan sunda Seureuh seuri Pinang nanggeng Apuna galugaet angen Gambirna pamuket angen Bakona galuge sari Coh nyay, parupat nyay, loeko lenyay Cucunduking aing taruk harendong Cucunduking aing taruk paku hurang Keuna asihan awaking Asihan si leuget teureup Kalimat diatas merupakan jangjawokan yang biasa digunakan urang sunda buhun ketika hendak nyepah (nyeupah), digerenteskeun atau di ucapkan dalam hati. Jangjawokan digunakan pada setiap kali kegiatan, bahkan menjadi tertib hidup. Misalnya untuk bergaul, bekerja sehari-hari, dan berdoa. Laku demikian dimungkinkan karena faktor masyarakat Sunda yang agraris selalu menjaga harmonisasi dengan alam. Konon pula seluruh nu kumelendang dialam dunya dianggap memiliki jiwa. Tertib dan krama hidup misalnya berhubungan dengan padi (beras). Ada jangjawokan yang digunakan sejak menanam bibit, ngaseuk, tandur, panen, nyiuk beas, nyangu, mawa beas ticai, ngisikan, seperti salah satu contoh dibawah ini : Jampe Nyimpen Beas...
Damar kurung adalah seni tradisonal yang asli dari kabupaten Gresik. Damar kurung adalah lampion dari kertas dengan kerangka bambu yang disisi-sisinya dipenuhi dengan lukisan yang menceritakan tentang kehidupan sehari-hari. Damar kurung menceritakan kehidupan sehari-hari yang tak sulit dipahami, ada suasana rumah tangga, pasar, jalan, masjid, dan pantai. Tapi yang membuat unik dari karya seni lain adalah cerita dalam damar kurung ini selalu bergerak ke arah kiri, seperti geraknya tulisan Arab. Karya seni lukis lampion dengan design unik, berkarakter polos kekanak-kanakan, berhias warna terang kuning, merah, hijau, dan merah jambu tersebut seakan-akan tidak bisa lepas dari nama besar pencetusnya, yaitu Masmundari. Karyanya banyak dikenal masyarakat luas sejak dipamerkan di Bentara Budaya Jakarta pada Nopember 1987. Seni tradisi yang menjadi ikon kebanggaan kabupaten Gresik itu ternyata masih terus menggema. Walaupun Masmundari, yang memopulerkan seni lukis damar kurung sudah dipanggi...