Hingga saat ini, besek masih sering dipakai oleh masyarakat Jawa, yang salah satunya difungsikan sebagai tempat bumbu dapur. Namun sering pula besek dalam partai besar digunakan untuk keperluan kenduri. Besek lengkap, wadah dan tutupnya, koleksi Museum Tembi Rumah Budaya Yogyakarta Namanya cukup mudah diingat, yakni besek. Begitulah masyarakat Jawa menyebutnya. Salah satu fungsi alat ini adalah untuk menyimpan bumbu-bumbu dapur seperti bawang merah, bawang putih, cabai, lengkuas, kunyit, dan sebagainya. Barang ini hadir di dapur tradisional. Dalam kamus Jawa “Baoesastra Djawa” karangan WJS Poerwadarminta (terbitan tahun 1939), halaman 37 disebutkan, “besek yaiku araning wadhah saemper tumbu nanging cilik sarta nganggo tutup”. Dalam bahasa Indonesia, artinya besek adalah wadah sejenis tumbu/wakul wujudnya kecil serta ada tutupnya. Dalam kenyataannya, bentuk besek lebih seperti kub...
Alat musik ini terbuat dari bambu. Alat musik yang dipakai untuk kesenian tradisional Rinding Gumbeng. Rinding gumbeng merupakan kesenian tradisional dari Desa Duren, Kelurahan Beji, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Gunung Kidul yang sudah cukup tua. Alat musik utama yang digunakan adalah rinding dan gumbeng. Suara rinding gumbeng yang harmonis dipadukan dengan alunan lagu daerah. Alat musik ini juga dapat dimainkan untuk mengiringi tarian tradisional. Rinding adalah sejenis genggong (harpa mulut) yang banyak tersebar di pelosok nusantara. A lat ini dapat menghasilkan bunyi bermacam-macam tergantung keahlian pemain, sedangkan gumbeng adalah sejenis sitar tabung yang terbuat dari seruas bambu yang disayat tengahnya dan diganjal salah satu ujungnya yang berfungsi sebagai dawai. Alat musik ini dimainkan dengan cara dipukul yang menghasilkan bunyi yang berbeda tergantung penempatan ganjal pada dawainya. Pada masa lalu, rinding dimainkan oleh para remaja putri dan ibu-ibu saat sel...
Alat musik ini terbuat dari bambu. Alat musik yang dipakai untuk kesenian tradisional Rinding Gumbeng. Rinding gumbeng merupakan kesenian tradisional dari Desa Duren, Kelurahan Beji, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Gunung Kidul yang sudah cukup tua. Alat musik utama yang digunakan adalah rinding dan gumbeng. Suara rinding gumbeng yang harmonis dipadukan dengan alunan lagu daerah. Alat musik ini juga dapat dimainkan untuk mengiringi tarian tradisional. Rinding adalah sejenis genggong (harpa mulut) yang banyak tersebar di pelosok nusantara. Alat ini dapat menghasilkan bunyi bermacam-macam tergantung keahlian pemain, sedangkan gumbeng adalah sejenis sitar tabung yang terbuat dari seruas bambu yang disayat tengahnya dan diganjal salah satu ujungnya yang berfungsi sebagai dawai. Alat musik ini dimainkan dengan cara dipukul yang menghasilkan bunyi yang berbeda tergantung penempatan ganjal pada dawainya. Pada masa lalu, rinding dimainkan oleh para remaja putri dan ibu-ibu saat sele...
Alat musik ini terbuat dari bambu. Alat musik yang dipakai untuk kesenian tradisional Rinding Gumbeng. Jumlah Rinding 13 buah. Rinding gumbeng merupakan kesenian tradisional dari Desa Duren, Kelurahan Beji, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Gunung Kidul yang sudah cukup tua. Alat musik utama yang digunakan adalah rinding dan gumbeng. Suara rinding gumbeng yang harmonis dipadukan dengan alunan lagu daerah. Alat musik ini juga dapat dimainkan untuk mengiringi tarian tradisional. Rinding adalah sejenis genggong (harpa mulut) yang banyak tersebar di pelosok nusantara. Alat ini dapat menghasilkan bunyi bermacam-macam tergantung keahlian pemain, sedangkan gumbeng adalah sejenis sitar tabung yang terbuat dari seruas bambu yang disayat tengahnya dan diganjal salah satu ujungnya yang berfungsi sebagai dawai. Alat musik ini dimainkan dengan cara dipukul yang menghasilkan bunyi yang berbeda tergantung penempatan ganjal pada dawainya. Pada masa lalu, rinding dimainkan oleh para remaja put...
Alat musik ini terbuat dari bambu. Alat musik yang dipakai untuk kesenian tradisional Rinding Gumbeng. Jumlah Gumbeng Cilik Berdawai Tiga ini adalah 4 buah. Rinding gumbeng merupakan kesenian tradisional dari Desa Duren, Kelurahan Beji, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Gunung Kidul yang sudah cukup tua. Alat musik utama yang digunakan adalah rinding dan gumbeng. Suara rinding gumbeng yang harmonis dipadukan dengan alunan lagu daerah. Alat musik ini juga dapat dimainkan untuk mengiringi tarian tradisional. Rinding adalah sejenis genggong (harpa mulut) yang banyak tersebar di pelosok nusantara. Alat ini dapat menghasilkan bunyi bermacam-macam tergantung keahlian pemain, sedangkan gumbeng adalah sejenis sitar tabung yang terbuat dari seruas bambu yang disayat tengahnya dan diganjal salah satu ujungnya yang berfungsi sebagai dawai. Alat musik ini dimainkan dengan cara dipukul yang menghasilkan bunyi yang berbeda tergantung penempatan ganjal pada dawainya. Pada masa lalu, rinding...
Alat musik ini terbuat dari bambu. Alat musik yang dipakai untuk kesenian tradisional Rinding Gumbeng. Gumbeng Cilik Berdawai ini berjumlah 2 buah. Rinding gumbeng merupakan kesenian tradisional dari Desa Duren, Kelurahan Beji, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Gunung Kidul yang sudah cukup tua. Alat musik utama yang digunakan adalah rinding dan gumbeng. Suara rinding gumbeng yang harmonis dipadukan dengan alunan lagu daerah. Alat musik ini juga dapat dimainkan untuk mengiringi tarian tradisional. Rinding adalah sejenis genggong (harpa mulut) yang banyak tersebar di pelosok nusantara. Alat ini dapat menghasilkan bunyi bermacam-macam tergantung keahlian pemain, sedangkan gumbeng adalah sejenis sitar tabung yang terbuat dari seruas bambu yang disayat tengahnya dan diganjal salah satu ujungnya yang berfungsi sebagai dawai. Alat musik ini dimainkan dengan cara dipukul yang menghasilkan bunyi yang berbeda tergantung penempatan ganjal pada dawainya. Pada masa lalu, rinding dimainkan...
Kesenian tradisional gejog lesung ini adalah perpaduan irama musik dengan lesung (alu). Pada jaman dulu seni tradisional ini dimainkan setelah penduduk desa setempat menumbuk padi, atau disaat gerhana bulan , tapi seiring perkembangan jaman kesenian ini hanya dimainkan pada saat acara – acara tertentu saja seperti Bersih desa, upacara adat atau penyambutan tamu yang berkunjung ke desa. Gejog Lesung sendiri dimaninkan oleh ibu – ibu secara berkelompok yang berjumlah 12 orang , 5-6 menjadi penabun dan lainya menjadi wiraswara/ penyanyi , para wiraswara bernyanyi berlenggak lenggok sambil menari dan membawa tambir (tempat nasi yang berbentuk bulat )biasanya lagu – lagu yang dibawakan adalah lagu – lagu tradisional seperti lumbung pari , gundul – gundul pacul dll,
Kesenian tradisional Jelantur dimainkan 18 warga masyarakat Dusun Nganjir Karangsari. Sementara enam orang lainnya menjadi pemusik. Dari 18 orang itu,10 orang menjadi penari, 1 orang menjadi kapten . 10 penari seni Jelantur memiliki gerakan tari berbeda-beda sesuai dengan atribut yang digunakan. Ada penari yang memakai jaran kepang, memegang pedang kayu tunggal dan kembar serta rontek (tombak). Seni Jelantur berasal dari kata “jelajah lan tutur”. Para penari Jelantur menarikan beberapa bagian tarian. Misalnya gerakan membuat barisan menutup dan membuka, merapat atau melebar. Mereka menggunakan seragam tari kain celana panjang dibawah lutut, kain jarik batik bermotif serta selendang warna kuning. Setiap akan berganti gerakan tari berbaris atau memulai dan berganti pasangan berperang, kapten penari akan membunyikan peluit. Demikian gerakan tari Jelantur dipentaskan antara 30-45 menit di hadapan hadirin.
Tarian Janggrung di daerah Kecamatan Semanu Gunungkidul merupakan jenis kesenian yang disakralkan. Dalam setiap pelaksanaan acara bersih desa, setiap tahunnya kesenian ini selalu dipentaskan di tempat yang dikeramatkan, yakni di bawah pohon asem dan Kepoh yang berada di Dusun Munggi Desa Munggi Kecamatan Semanu. Konon, tempat tersebut dipercaya sebagai cikal bakal berdirinya daerah setempat. Menurut kepercayaan masyarakat setempat, Tarian Janggrung dipercaya dapat digunakan sebagai perantaraan penyembuhan berbagai macam penyakit. Oleh seorang penari orang yang terserang penyakit dimintakan kepada yang mbau rekso (penguasa gaib) yang punya tempat untuk diberikan kesembuhan. Oleh seorang penari orang yang sakit diajak menari dengan diiringi musik gamelan dan selanjutnya dicium dan diusap mukanya dengan mengguknakan selendang sang penari. Sepintas diamati tidak sedikit pengunjung yang datang untuk berobat. Dengan kepercayaan yang diyakini dan nilai spiritualitas yang tinggi tak...