TERBUAT dari ikan tenggiri, otak-otak digemari semua kalangan, dari anak kecil hingga orang dewasa. Namun, tahukah Anda asal muasal kudapan yang dibungkus daun pisang ini? Jika belum tahu jawabnya, otak-otak berasal dari daerah Sumatera Selatan atau Palembang. Otak-otak dianggap sebagai salah satu makanan terbaik Indonesia berdasarkan situs cnnGO. Wajar, sebab kudapan yang satu ini dibuat secara tradisional. Kudapan yang dibungkus dengan daun pisang ini lebih mantap dibakar atau dipanggang menggunakan arang daripada kompor. Kendati pembakarannya menggunakan arang, namun tidak boleh menggunakan api yang terlalu besar. Pasalnya, dapat menyebabkan tingkat kematangannya hanya matang di bagian luar. Tak hanya itu saja, ikan tenggiri dipilih karena kudapan tersebut memang sangat berciri khas aroma ikan. Namun jika di Palembang, otak-otak lebih nikmat disajikan menggunakan cabai merah yang dicampur kecap manis, berbeda dengan pulau Jawa yang disajikan menggunakan saus kacang.
kapal api masok pelembang banyu tenang jadi gelumbang oi makmano ati dak bimbang gades doson bujang pelembang reff : cop mak ilang mak ilang jaga batu dimano koceng belang disitu rumah aku cop mak ilang mak ilang jaga batu dimano koceng belang disitu rumah aku alangkah lemak rumah di lebak siput dan gondang memanjat cagak alangkah lemak rumah nan parak bukak jendelo lah saling agam reff : cop mak ilang mak ilang jaga batu dimano koceng belang disitu rumah aku cop mak ilang mak ilang jaga batu dimano koceng belang disitu rumah aku sempayo digulai lemak batang padi dibelah duo jangan takot dimarah umak asak jadi kito beduo reff : cop mak ilang mak ilang jaga batu dimano koceng belang disitu rumah aku cop mak ilang mak ilang jaga batu dimano koceng belang disitu rumah aku anak ikan dimakan ikan ikan dilaut beduri duri sanaklah bukan sodaro bukan sangkot paotnyo...
Tari Silamapari ini bercerita tentang seorang putri cantik anak dari Raja Linggau yang hilang dibukit sulap dan kini tempat itu telah menjadi destinasi di Kota Lubuklinggau. Dahulu kala, ada seorang putri cantik bernama Dayang Torek. Dia adalah putri dari pasangan Selendang Kuning dengan Raja Gindo Ulak Lebar . paras cantik yang dimiliki oleh Dayang Torek ini terkenal sampai ke pelosok negeri. sampai terdengar juga ketelinga Pangeran Palembang. Sang Pangeran memiliki niatan untuk meminang Dayang Torek dan juga berkeinginan menyatukan Palembang dan Lubuklinggau. Namun , ketika Pangeran mengutarakan maksudnya dengan Dayang Torek .ternyata Dayang Torek menolak dengan alasan belum mau berumah tangga. Pangeran berusaha menutpi kesedihnnya, tetapi di dalam hati dia mengatakan suatu saat Dayang Torek pasti akan dipersuntingnnya . akhirnya Dayang Torek pun diculik oleh orang suruhan Pangeran dan dibawa paksa ke Palembang untuk bisa dinikahin...
Adat istiadat rukok panjang adalah tradisi ikatan keluarga dimana anak laki dan perempuan yang masih kecil kecil bahkan belum sekolah pun sudah di rasankan (ikatkan) agar berjodoh pada waktu dewasa nanti, akan tetapi jika tidak berjodoh pun tidak ada sangsi apa-apa, tapi apabila perjodohan dari kecil ini oleh anak anak yang di jodohkan dari kecil tersebut bisa berkelanjutan itu lah harapan dan do’a orang tua mereka masing-masing. Disamping itu budaya ini bertujuan menambah handai taulan dari mempelai laki-laki dan perempuan. Adapun biasanya urutan prosesi rukok panjang adalah sebagai berikut : - Berasan ke keluarga yang putra-putrinya ingin di rasankan - Pihak keluarga putra mengadakan ngida memberikan berupa kelasang sebagai tanda ikatan rasan. Biasanya mengantarkan sekapur sirih, lemang-juada dan perlengkapan untuk putri. Kemudian ada acara yang sangat menarik yaitu pantun bersahut, yang mana putra-putri saling berpantun berbalas-balasan. - Se...
Ngetam atau panen padi merupakan bagian dari keunikkan Budaya Etnis suku Rambang kapak tengah dua’ di Desa tengah dusun Prabumulih , yang terdiri dari 3 proses pembentukkan yaitu rasa , cipta lalu karya dan berada sejak zaman dahulu kala’ dimulai dengan menuai padi , lalu memasukkan padi tersebut ke wadah yang berbentuk seperti bakul sedang , yang sering di sebut oleh orang rambang adalah Behunang, Dari proses menuai dan memasukkan padi ke behunang itulah di kembangkan menjadi sebuah tarian yang bernuansa daerah Sumatra Selatan khususnya daerah Kota Prabumulih Etnis Rambang , yang mana menggambarkan para anak gadis yang masi belia ikut serta membantu orang tuanya dalam proses ngetam atau panen padi gerak lues , gerak enerjik dan senyum bahagia mempunyai makna yang tersusun antara wirama , wirasa dan wiraga, yang tidak lain bertujuan agar tari Ngetam lebih mudah dipahami. .
Adat Betulong Gawi ini biasanya dilakukan apabila salah satu keluarga mau melakukan hajatan, atau kenduri baik itu untuk menikahkan anak, acara khitanan atau juga acara persedekahan yang lainnya, dan ini dilakukan oleh keluarga yang ada maksud untuk memnjodohkan anak mereka dengan salaha satu anak dari keluarga yang ada hajatan, dan mereka ini akan datang beramai ramai untuk melakukan pertolongan pekerjaan yang ada di tempat yang mengadakan hajatan.
Persiapan Dalam permainan bentengan sekelompok anak-anak membagi diri menjadi dua kelompok yang akan saling berlawanan. Anak mana ikut kelompok mana biasanya ditentukan melalui suit jari tangan. Setelah terbentuk dua kelompok yang saling berhadapan, mereka mencari posisi masing-masing sebagai basis mereka atau yang di sebut dengan benteng. Peralatan Permainan ini tidak menggunakan alat apa pun. Permainan ini hanya membutuhkan tempat yang ditentukan sebagai basis atau benteng. Masing-masing benteng kedua belah pihak harus terletak agak berjauhan dan dapat dilihat oleh satu sama lain. Peraturan • Setiap personil pada kedua benteng harus menyentuh benteng. Hal ini menandakan bahwa status personil tersebut adalah baru. Kalo dia agak lama tidak menyentuh benteng, maka status personil tersebut akan disebut lamo. • Personil yang berstatus lamo, dapat dikejar, diburu, dan ditawan oleh personil dari benteng lawan yang berstatus ba...
Lirik Lagu Cerite Lame Betemu ngan kance lame Kance seinggok sepemunyian /serepat serasan Lom te belum la tetawe Terkenang cerite lame…. Teringat waktu gi mude bekeribangan same- same Nak betemu keribangannye Tapi takut ngan bapaknye… Reff : ** Dek tehase umurlah kepale lime Tehenang cerite gi mude Alangkan ladasnye hasenye Aman pacak ngulanginye… Betemu la same tue Saling tanye anak behape Deade nanyeke harte Nayeke anak lanang betine.
Upacara adat mandi kasai merupakan salah satu tradisi yang telah berkembang sejak dulu di kalangan masyarakat Kota Lubuklinggau. Tradisi ini di laksanakan pada saat pernikahan antara Bujang dan Dere. Upacara adat ini sebagai gambaran betapa tingginya penghargaan yang di berikan masyarakat terhadap suatu pernikahan. pernikahan dalam pandangan tua-tua adat, tokoh masyarakat dan masyarakat pada umumnya sebagai suatu yang sangat sakral