Tarian Borneo adalah bentuk kebersamaan masyarakat pedalaman Kalimantan Barat sebagai media untuk memberikan informasi sebentar lagi akan ada keramaian.
Tari Dara Tarigas bercerita tentang gadis-gadis Dayak yang tengah bermain, pada tarian Dara Tarigas, gadis-gadis Dayak pedalaman tengah bergembira dan saling berbagi kasih.
Tari jonggan merupakan tarian yang mengungkapan rasa syukur
Kisah cinta di tanah jauh, tanah kerinduan di Rijuan Tujuh Tujuan akhir pemuda rantau, dari jangkang di atas sanggau Gadis kanayan memikat hati, memberikan cinta sepenuh hati Bumi dipijak langit dijunjung, sampaikan cinta pada penghujung Beda bahasa beda budaya, lain adat lain silsilah Pagar batas menahan langkah, warna-warni masalah berujung kisah Apakah cinta seputih kapas, mengubah pelangi di langit lepas Di bait terakhir puisi tersebut, tergambar kerisauan hati seorang pria yang cintanya terhalang oleh adat. Kisah cinta yang terhalang oleh adat merupakan kisah klasik yang banyak terjadi di masyarakat Suku Dayak, Kalimantan. Sejak dulu, berkembang peraturan adat yang mengatur pantangan menikah dengan seseorang yang berlainan suku. Hal ini lazim terjadi mengingat Suku Dayak memiliki subetnis yang banyak dengan kebudayaan yang berbeda-beda. Puisi bertemakan kisah kasih tak sampai tersebut kemudian menjadi prolog lahirnya sebuah tari kreasi yang berna...
Tarian Tradisional Monong adalah Tarian Sakral atau tarian penyembuhan yang dilakukan oleh suku dayak. Fungsi dari tari ini adalah untuk menyembuhkan, menolak, menangkal penyakit dari seseorang biar sehat kembali. Tarian ini biasanya dilakukan oleh dukun dan merupakan bagian dari upacara adat Balian/Bernanang. Biasanya dukun melakukan tarian juga dengan mengucapkan jampi jampi penyembuhan. Untuk melestarikan Tarian Tradisional warisan budaya ini masyarakat Kalimantan khususnya suku dayak terus dikembangkan atau di wariskan ke anak cucu juga di tampilkan untuk pentas nasional.
Tarian yang dilakukan sendirian ini menceritakan tentang persiapan seorang pemuda untuk membela diri yang akan turun pada ekspedisi Mengayau. Tarian Pedang ini terdapat di Dayak Mualang. Pada jaman dahulu tarian ini untuk memuja pedang/nyabor, gerakan tarian pedang ini seperti gerakan penari pedang daerah lain yaitu menyerang, menangkis dengan gaya tradisional dayak. Dalam melakukan tarian pedang ini akan diiringi oleh musik instrumen dengan sebutan Tebah Unop. Dengan menggunakan pakaian adat Kalimantan Barat juga di lengkapi oleh tameng dengan ciri khas tersendiri, kelihatan indah ketika dipentaskan dengan penari yang memiliki keahlian memainkan pedang. Walaupun kelihatan mudah tetapi bila tidak pada ahlinya akan terlihat susah karena menggunakan pedang sungguhan sehingga harus dilakukan dengan hati hati.
Tarian yang dilakukan sendirian ini menceritakan tentang persiapan seorang pemuda untuk membela diri yang akan turun pada ekspedisi Mengayau. Tarian Pedang ini terdapat di Dayak Mualang. Pada jaman dahulu tarian ini untuk memuja pedang/nyabor, gerakan tarian pedang ini seperti gerakan penari pedang daerah lain yaitu menyerang, menangkis dengan gaya tradisional dayak. Dalam melakukan tarian pedang ini akan diiringi oleh musik instrumen dengan sebutan Tebah Unop. Dengan menggunakan pakaian adat Kalimantan Barat juga di lengkapi oleh tameng dengan ciri khas tersendiri, kelihatan indah ketika dipentaskan dengan penari yang memiliki keahlian memainkan pedang. Walaupun kelihatan mudah tetapi bila tidak pada ahlinya akan terlihat susah karena menggunakan pedang sungguhan sehingga harus dilakukan dengan hati hati.
Tari Pingan adalah tarian yang memberikan kita pengertian untuk bersyukur atas rejeki. tuah, makanan yang telah di berikan Tuhan kepada kita. Dahulu kala Tari Pingan salah satu tarian untuk upacara adat namun sekarang dijaman modern ini Tari Pingan merupakan Tarian hiburan untuk masyarakat khususnya Kalimantan Barat. Tarian ini biasanya dipentaskan pada acara Gawai Dayak ( pesta Panen padi ), Gawai Belaki Bini ( pesta pernikahan ) dll. Tari ini lebih menekankan pada gerakan – gerakan atraktif yang diadopsi dari gerakan silat tradisional. Dalam melakukan gerakan tari, penari membawa dua buah Pinggan ( pada zaman dahulu menggunakan piring batu, kini di ganti piring beling berwarna putih ), dan sepasang cincin yang terbuat dari timah ataupun tembaga seukuran Cincin jari tengah penari
Tarian Jonggan adalah tarian pergaulan untuk masyarakat Dayak Kanayatn di daerah Kubu Raya ( Ambawakng), Mempawah ( Toho, Manyalitn), Landak ( Sahapm), yang menceritakan kebahagian antara muda mudi yang sedang bergaul. Yang menarik dari tarian ini adalah tamu yang hadir dalam acara tarian ini akan diajak untuk menari. Tarian Jonggan di iringi oleh musik tradisional yang terdiri dari Gadobong (gendang), Dau’ (gamelan), Suling Bambu dan Peluit yang ditiup oleh seorang pemimpin Jonggan sebagai penanda ketika akan dimulainya sebuah lagu, pertengahan dan akhir lagu tersebut