Alat musik ini terbuat dari bilah bambu yang merupakan alat musik tiup. Sebenarnya untuk memainkan alat musik ini tidak hanya ditiup, namun sekaligus dihisap dan ditiup. Oleh masyarakat Rumpun Uut Danum alat ini juga disebut dengan nama Korondek
Berbeda dengan Keledik dan Sapek, alat musik Entebong ini bentuknya seperti gendang yang dimainkan dengan cara dipukul. Alat musik satu ini terdapat di Kabupaten Sekadau yang dibuat oleh suku Dayak Mualang.
Kangkuang adalah alat musik tradisional yang dimainkan dengan cara dipukul dan terbuat dari kayu yang diukir sedemikian rupa. Dibuat oleh masyarakat suku Dayak Banuaka di daerah Kapuas Hulu.
Umat itu dalam bahasa daerah Kalimantan artinya adalah besi. Nah, alat musik tradisional Kalimantan Barat yang satu ini memang terbuat dari besi yang dimainkan dengan cara dipukul dan tidak beda jauh dengan gamelan jawa.
Nama populer di masyarakat Indonesia untuk alat musik ini adalah Sampek. Namun, mastarakat Dayak kanaan menyebutnya dengan Sape' Kayaan. Bahan dasar untuk membuat alas musik ini berupa kayu, bisa kayu arrow, kayu kapur, atau kayu ulin. Proses pembuatan satu buah Sampek biasanya akan memakan waktu hingga beberapa minggu. Senar yang dipasangkan berjumlah 3, 4, atau 6. Badan Sampek biasanya akan diukir sesuai keinginan pengrajinnya. Setiap ukiran tentu mengandung arti tersendiri. Alunan Sampek yang mendayu dan merdu sering dimainkan ketika ada upacara adat/pesta rakyat, maupun pawai gadai. Pawai gadai merupakan prosesi syukuran atas panen padi yang baru saja mereka gelar. Pemain alat musik ini minimal satu orang. Jika ingin suara yang lebih indah dan padu, tak jarang pemain alat tersebut mencapai tiga orang. (Sumber : http://dayakculture.wordpress.com/2013/01/13/sampek-alat-musik-tradisional-suku-dayak/)
Sapek Sapek merupakan alat musik petik tradisional dari Kapuas hulu dikalangan masyarakat Dayak Kayaan Mendalam kabupaten Kapuas hulu Gong Gong atau Agukng, Kollatung (Uut Danum) merupakan alat musik pukul yang terbuat dari kuningan, merupakan alat musik yang multifungsi baik sebagai mas kawin, sebagai dudukan simbol semangat dalam pernikahan. maupun sebagai bahan pembayaran dalam hukum adat.
Tuma berasal dari Provinsi Kalimantan Barat. Alat musik tradisional ini dimainkan dengan cara dipukul dengan telapak tangan.
Ritual Baliyan adalah suatu ritual ungkapan rasa syukur untuk keselamatan kampung agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan selama acara berlangsung. Ritual ini akan diiringi oleh alunan musik Sape, pukulan Kenong, gong dan bedug serta senandung seorang Boren.
Belian adalah upacara pengobatan atau mengusir bala dari suku dayak. Ritual ini dilakukan dengan tarian yang dibalut musik tradisional, lengkap dengan berbagai ornamen hiasan layaknya sebuah perayaan pernikahan. Upacara belian dilaksanakan pada malam hari, malam dianggap waktu yang tepat untuk berdoa. Selain itu,pada malam hari merupakan waktu seluruh suku warga berkumpul karna pada siang hari mereka bekerja di hutan. Belian diakhiri dengan berpantang jenis makanan tertentu bagi si sakit, kemudian dilanjutkan dengan menyepi di dalam rumah selama sehari. Sedangkan lamanya upacara bergantung pada berat ringannya penyakit. Dalam ritual belian terdapat sebuah ikatan antara petalangan dengan ajaran leluhur sehingga wajar upacara ini mengandung hal yang dianggap mistis dan prosesnya yang rumit. Meski secara keagamaan masyarakat dayak menganut agama samawi tapi mereka tetap berpegang teguh pada ajaran leluhur.