Di Jatinom setiap bulan Sapar dalam penanggalan Jawa atau Islam diadakan "SEBARAN APEM" atau Yaqowiyyu . Tradisi ini dilaksanakan pada hari Jumat di bulan Sapar yang berada di dekat masjid besar Jatinom. Orang Jatinom biasa menjadikan momen ini sebagai ajang bersilahturahmi ke sanak saudara, sehingga dapat dikatakan sebagai Lebarannya orang Jatinom. Pada saat itu, setiap rumah membuat kue apem, yang nantinya disajikan kepada tamu yang datang. Tradisi ini konon bermula dari cerita tentang Ki Ageng Gribig yang ingin memberikan kue apem kepada muridnya, tetapi jumlahnya hanya sedikit sehingga agar adil maka kue apem tersebut dilemparkan ke muridnya untuk dibagi. Dari Jatinom anda dapat melihat pemandangan gunung Merapi dan Merbabu yang sejajar. Di kecamatan Jatinom terdapat sumber mata air bawah tanah yang dingin dan jernih yang dapat digunakan untuk mandi. Selain itu Anda dapat melihat deretan gua yang letaknya di dekat sungai. Gua di sana tidak ada stalaktitnya. Biasanya gua te...
Arumba adalah nama grup musik yang menggunakan alat musik yang terbuat dari bambu.musik ini biasa dimainkan oleh sekelompok anak-anak muda yang sedang bertugas ronda malam. alat musik ini berasal dari Desa Margoyoso Kec.Salaman Kab.Magelang yang dikembangkan ke desa-desa sekitarnya,seperti Desa Jamblang-Kaliabu yang saat ini sedang gigih-gigihnya mendalami jenis musik tersebut.adapun jumlah pemainnya kurang-lebih 10 orang.selain untuk kegiatan ronda malam,musik ini biasa dimainkan pada acara hajatan seperti pernikahan,sunatan,ulang tahun,dll.
Dalam pewayangan,LIMBUK anak Cangik adalah seorang pelayan/emban yg melayani/mengasuh para putri dikeputren. Berperawakan sangat gemuk;berhidung pesek;berbibir tebal dan besar.Oleh karena itu sering dijadikan perumpamaan bagi gadis yg berbadan gemuk.Lagak lagunya genit,senang berhias,kemana saja pergi selalu membawa sisir ditangannya.Meyakini dirinya mempunyai daya tarik yg tinggi.Sering tampil dalam adegan minta kawin,tetapi dinasehati oleh ibunya untuk mempelajari hal2 kepandaian wanita lebih dahulu. CANGIK adalah pelayan tua yg melayani/mengasuh putri2 Kerajaan.Cangik kurus,lehernya panjang;kepalanya menjungkur kedepan.Meskipun sudah tua namun masih juga genit,ke-mana2 selalu membawa sisir dan menyisir.Suaranya kecil seperti suara orang yg tidak punya gigi.Dalam lakon biasanya berpasangan dgn anaknya Limbuk yg berperawakan gemuk.Munculnya mereka dalam lakon selalu memberikan hiburan dan gelak tawa bagi para penonton
Wayang Kulit Solo: Kangsa Kangsa adalah anak jadah dari Dewi Maerah,istri Prabu Basudewa dgn raksasa Gorowangsa yg beralih rupa/menyamar sebagai Basudewa palsu ketika Maerah ditinggal Basudewa untuk berburu.Kemudian Basudewa mengasingkan Dewi Maerah kehutan dan dijaga oleh adik Gorowangsa bernama Suratrimantra.Kangsa yg lahir dan dewasa selalu diasuh oleh Suratrimantra,setelah dewasa datang keMandura meminta negeri tsb.Anak2 Basudewa--Baladewa;Kresna dan Dewi Subrada untuk menghindari bahaya sejak kecil telah diungsikan dan disembunyikan.Kangsa yg angkara murka;selalu menurutkan kata hatinya,melakukan pemberontakan berniat merebut tahta kekuasaan Mandura dan selalu mencari tahu dan memburu keberadaan anak2 Basudewa.Akan tetapi,setelah Baladewa dan Kresna dewasa dgn kesaktian senjata2 Nanggala dan Cakra yg diperolehnya serta bantuan Pandawa,akhirnya Kangsa dapat dibunuh,Suratrimantra tewas oleh Bima sedangkan Gorowangsa mati oleh Pandu.
SEMAR adalah salah satu punakawan dalam pewayangan.Semar ber-sama2 dgn anak2nya selalu mengasuh;menuntun;melayani;menasehati dan menghibur para ksatria.Semar berwatak sabar;penuh kasih sayang;rendah hati dan lemah lembut.Akan tetapi bilamana datang amarahnya,tak seorangpun yg bisa mengalahkannya.Dewa2pun takut dan hormat padanya,bila bergaul dgn dewa bersikap sejajar.Semar biasa dilambangkan sebagai orang yg suka mengetahui jiwa manusia yg se-benar2nya/se-dalam2nya.Sebenarnya Semar adalah dewa Batara Ismaya yg ditugaskan hidup diarcapada.Ketika masih dikahyangan berparas cakep rupawan.Sesuatu yg bertentangan dgn kebenaran dan keadilan selalu dilawannya,ucapan2 dan tingkah laku Semar banyak berisi nasihat2 dan pendidikan2.Semar terkenal jujur,mendahulukan kepentingan orang lain,bersifat kebapakan ,oleh karena itu Semar sangat dihormati masyarakat Indonesia.Dalam kitab Mahabrata versi India,tokoh Semar ini sama sekali tidak ada,jadi merupakan tokoh wayang asli ciptaan orang Indonesia....
BIMA Salah satu dari Pandawa lima,putra ke2 dari Pandu dgn Dewi Kunti.Bratasena/Bima dilahirkan terbungkus yg dapat dipecah oleh Gajah Situ Sena yg kemudian bungkusnya masuk ketubuh Bima sehingga Bima biasa kekuatannya.Bima bertubuh besar dan tinggi(bilawa).Mempunyai kuku jempol Pancanaka yg terkenal dan juga senjata gada Rujakpolo yg mematikan.Bima terkenal dgn keberanian dan keras hati tetapi mempunyai perasaan yg sangat lembut.Tabah dan jujur.Bima tidak pernah berbahasa halus,ia selalu berdiri tegak tidak pernah berjongkok dan menyembah kepada siapapun.Bima setia dengan satu sikap;tidak pernah bersikap mendua dan tidak suka berbasa basi.Dalam cerita Dewa Ruci yg terkenal itu Bima telah mendapat ilmu kesempurnaan hidup sejati dari Dewa Ruci.Salah satu putranya yg tersohor adalah Gatoykaca dari ibu Arimbi.
Petruk adalah tokoh punakawan dalam pewayangan Jawa, di pihak keturunan/trah Witaradya. Petruk tidak disebutkan dalam kitab Mahabarata. Jadi jelas bahwa kehadirannya dalam dunia pewayangan merupakan gubahan asli Jawa. Di ranah Pasundan, Petruk lebih dikenal dengan nama Dawala atau Udel. Menurut pedalangan, ia adalah anak pendeta raksasa di pertapaan dan bertempat di dalam laut bernama Begawan Salantara. Sebelumnya ia bernama Bambang Pecruk Panyukilan. Ia gemar bersenda gurau, baik dengan ucapan maupun tingkah laku dan senang berkelahi. Ia seorang yang pilih tanding/sakti di tempat kediamannya dan daerah sekitarnya. Oleh karena itu ia ingin berkelana guna menguji kekuatan dan kesaktiannya.Di tengah jalan ia bertemu dengan Bambang Sukodadi dari pertapaan Bluluktiba yang pergi dari padepokannya di atas bukit, untuk mencoba kekebalannya. Karena mempunyai maksud yang sama, maka terjadilah perang tanding. Mereka berkelahi sangat lama, saling menghantam, bergumul, tarik-menarik, tendang-menen...
CAKIL atau Gendirpenjalin, berwujud raksasa dengan gigi tonggos berpangkat tumenggung. Tokoh Cakil hanya dikenal dalam ceruita pedalangan Jawa dan selalu dimunculkan dalam perang kembang, perang antara satria melawan raksasa yang merupakan lambang nafsu angkara murka. Cakil memiliki sifat; pemberani, tangkas, trengginas, banyak tingkah dan pandai bicara. Ia berwatak kejam, serakah, selalu menurutkan kata hati dan mau menangnya sendiri. Cakil selalu ada dan hidup di setiap negara raksasa. Cakil merupakan raksasa hutan (selalu tinggal di hutan) dengan tugas merampok para satria atau merusak dan mengganggu ketenteraman kehidupan para brahmana di pertapaan. Dalam setiap peperangan Cakil mesti menemui ajalnya, karena ia dan anak buahnya merupakan lambang nafsu angkara murka manusia yang memang harus dilenyapkan. (sumber: http://ki-demang.com/gambar_wayang/index.php?option=com_content&view=article&id=803&Itemid=803 )
Gamelan Jawa adalah ensembel musik yang biasanya menonjolkan metalofon, gambang, gendang, dan gong. Musik yang tercipta pada Gamelan Jawa berasal dari paduan bunyi gong, kenong dan alat musik Jawa lainnya. Irama musik umumnya lembut dan mencerminkan keselarasan hidup, sebagaimana prinsip hidup yang dianut pada umumnya oleh masyarakat Jawa. Gamelan Jawa terdiri atas instrumen berikut: Kendang Bonang Bonang Penerus Demung Saron Peking (Gamelan) Kenong & Kethuk Slenthem Gender Gong Gambang Rebab Siter Suling Kempul Alat musik tradisional yang bernama Gamelan berasal dari budaya Jawa, yang sekarang masih dilestarikan di kalangan Keraton Yogyakarta dan Surakarta (Solo) GAMELAN JAWA DAN GENERASI MUDA 1. Perkembangan Seni Karawitan Gamelan Jawa merupakan seperangkat instrumen sebagai pernyataan musikal yang sering disebut dengan istilah karawitan. Karawitan berasal dari bahasa Jawa rawit yang berarti rumit, berbelit-belit, tetapi...