Permainan ini untuk orang dewasa yang menggunakan meriam yang terbuat dari batang enau/pinang, gagang dari bilah bambu dan kaleng bekas untuk tempat karbit yang diairi. Banyaknya pemain tidak tentu tergantung dari banyaknya alat yang digunakan. Mengandung unsur pertandingan antar kelompok, dan dilakukan di tempat terbuka yang cukup luas. Biasanya permainan ini dilakukan pada menjelang akhir bulan puasa sebagai hiburan , kini permainan ini jarang dilakukan karena membahayakan. Terdapat di daerah Bogor dan Karawang. - See more at: http://www.disparbud.jabarprov.go.id/wisata/dest-det.php?id=603&lang=id#sthash.4tXLw3eW.dpuf Permainan ini untuk orang dewasa yang menggunakan meriam yang terbuat dari batang enau/pinang, gagang dari bilah bambu dan kaleng bekas untuk tempat karbit yang diairi. Banyaknya pemain tidak tentu tergantung dari banyaknya alat yang digunakan. Mengandung unsur pertandingan antar kelompok, dan dilakukan di tempa...
munggah (Bahasa Sunda) adalah beberapa hari sebelum bulan Ramadhan. Sebagian orang mengawali munggah dengan acara makan-makan bersama di alam terbuka, yang dikenal dengan istilah botram . Botram biasa dilakukan di tempat wisata, alam terbuka, atau di kebun milik pribadi. Atau bisa juga dengan mengajak anggota keluarganya untuk makan mium sepuasnya di restoran atau di tempat-tempat jajan makanan, seperti di Pasar Baru. Acara lain yang menarik menjelang Ramadhan masa lalu, adalah menguras kolam ikan ( ngabedahkeun balong ) dan kongkurs lelang ikan. Di kawasan selatan Bandung masa lalu banyak terdapat kolam ikan. Maka menjelang puasa, banyak peternak ikan yang menguras kolam ikannya. Selain dijual di pasar ikan, hasil tangkapan bibit ikan Emas yang istimewa diperlombakan dalam sebuah kongkurs, untuk akhirnya dilelang kepada masyarakat umum. Sumber: Ramadhan di Priangan (Haryoto Kunto)
Istilah yang populer saat bulan puasa adalah ngabuburit , yang berarti menunggu waktu maghrib untuk berbuka puasa. Pusat tempat ngabuburit zaman dulu adalah sekitar Alun-alun Bandung. Warga Bandung masa lalu ngabuburit dengan cara beramai-ramai main ke taman atau lapang olahraga, berenang dan menangkap ikan di Cikapundung, atau mandi di pemandian umum, sumur bor dekat Alun-alun. Sampai akhir tahun 1950-an, orang masih bisa ngabuburit naik perahu di Situ Aksan atau Situ Bunjali. Sumber: Ramadhan di Priangan (Haryoto Kunto)
Penduduk kampung adat Cirendeu mengonsumsi singkong sebagai panganan utama sejak tahun 1918. Kebiasaan tersebut berawal dari sulitnya mendapatkan beras pada jaman penjajahan sehingga warga berpuasa untuk menyimpan beras. Karena kesulitan yang dialami, maka warga memutuskan untuk mengganti beras dengan bahan lainnya yang berasal dari umbi-umbian seperti ubi dan talas. Karena tidak dapat bertahan lama, maka warga terus mencari pengganti beras sampai akhirnya menemukan singkong yang selain mudah untuk ditanam juga dapat diolah dan bertahan lama. Dari penemuan tersebut akhirnya secara turun-temurun masyarakat kampung adat Cirendeu mengonsumsi singkong sebagai makanan pokoknya.
Kopi Luwak berasal dari kopi yang diambil dari kotoran luwak yang sengaja dibudidayakan di sekitar gunung Ciremai tepatnya daerah Linggarjati. Kopi Luwak terkenal karena rasa juga aromanya yang khas selain harganya yang mahal. Ada kepuasan tersendiri bagi para penikmatnya dalam menikmati secangkir kopi luwak. Ini merupakan salah satu produk yang dikembangkan di daerah tersebut.
Céos adalah nama kerupuk yang berasal dari Tatar Sunda. Kerupuk yang digunakan adalah kerupuk mie berwarna kuning yang telah digoreng hingga mengembang, adapun kerupuk tersebut disiram dengan air yang telah dibumbui dan biasanya cenderung pedas. Nama céos sendiri disinyalir berasal dari bunyi kerupuk yang disiram oleh air. Dahulu kerupuk ini biasanya hanya muncul pada saat bulan Ramadhan tiba, dan lebih tepatnya dijajakan saat mendekati waktu berbuka puasa. Namun, seiring berjalannya waktu kerupuk ini kini muncul setiap hari di warung-warung sederhana yang terletak di daerah Cicalengka, kabupaten Bandung. Sebetulnya kerupuk jenis ini juga terdapat di daerah-daerah lain, hanya saja mereka muncul dengan nama yang berbeda, arbitrer tergantung daerah itu sendiri. Seni Melia Rani, Bandung Juli 2014
Tari Ronggeng Gunung (Ciamis, Jawa Barat) Asal-usul Ciamis adalah suatu daerah yang ada di Jawa Barat. Di sana ada tarian khas yang bernama “Ronggeng Gunung”. Ronggeng Gunung sebenarnya masih dalam koridor terminologi ronggeng secara umum, yakni sebuah bentuk kesenian tradisional dengan tampilan seorang atau lebih penari. Biasanya dilengkapi dengan gamelan dan nyanyian atau kawih pengiring. Penari utamanya adalah seorang perempuan yang dilengkapi dengan sebuah selendang. Fungsi selendang, selain untuk kelengkapan dalam menari, juga dapat digunakan untuk "menggaet" lawan (biasanya laki-laki) untuk menari bersama dengan cara mengalungkan ke lehernya. Ada beberapa versi tentang asal-usul tarian yang tumbuh dan berkembang di kalangan masyarakat Ciamis Selatan (masyarakat: Panyutran, Ciparakan, Burujul, Pangandaran dan Cijulang) ini. Versi pertama mengatakan bahwa Ronggeng Gunung diciptakan oleh Raden Sawunggaling. Konon, ke...
Es pala dibuat dari irisan buah pala dan gula pasir yang direbus. Buah pala membuat minuman ini memiliki aroma yang harum dan rasa yang khas. Selain itu juga berkhasiat, diantaranya melancarkan pencernaan, mengatasi mual dan masuk angin, serta menghangatkan tubuh. Tampilannnya yang menarik dalam gelas yang bening dengan air gula yang juga bening ditambah irisan buah pala yang berwarna kuning bersih membuat siapa saja yang melihat ingin meneguknya. Disajikan bersama es batu, minuman ini akan menghasilkan perpaduan rasa manis dan dingin yang menyegarkan tenggorokan. Es pala cocok sebagai minuman berbuka puasa, tidak hanya melepaskan dahaga setelah seharian berpuasa. Tetapi juga akan mengembalikan kondisi tubuh yang lemas menjadi fit kembali. Siapa sangka, buah pala yang biasa digunakan sebagai bumbu dapur ini bisa disulap jadi minuman yang menyegarkan dan menyehatkan. Minuman ini dapat ditemukan dengan mudah di Jalan Suryakencana yang merup...
Bala bala adalah makanan yg terbuat dari tepung terigu yg dicampur dengan irisan wortel, kol, dan daun bawang yg dicpur rata dan kemudian digoreng. Bala bala biasanya dijual di pinggiran maupun pedagang kaki lima. Bala bala juga menjadi makanan khas apabila sedang berbuka puasa. Cara membuatnya yang mudah dan rasanya yang nikmat membuat bala bala banyak digemari oleh setiap warga jawa barat