ASWATAMA Salah satu versinya menyebutkan Aswatama adalah anak Dorna dengan Dewi Wilutama yg menyamar sebagai kuda betina sehingga ada wayang yg menggambarkan Aswatama dgn kaki kuda.Pada perang Baratayuda ia berada dipihak Kurawa.Ia banyak akal,kritis tetapi licik,tidak mempunyai sifat ksatria;ia suka menyerang lawan dari belakang.Salah satu versi kematiannya diceritakan sbb:Ketika ia hendak membunuh Parikesit (Cucu Arjuba,anak Abimanyu) yg masih bayi,dimana anak panah pusaka Pasopati milik Arjuna diletakan diranjang bayi Parikesit yg nangis terbangun dan kakinya me-nendang2 anak panah pusaka serta meluncur persis menebas leher Aswatama.
CITRAYUDA Wayang golek Sunda Salah satu anak Prabu Drestarata yg berjumlah 100 orang.Citrayuda berrwajah lucu;banyak akal;banyak ngomong juga sering mencela orang.Tewas oleh Wratsangka dari pihak Pandawa.Dalam wayang golek sunda,Citrayuda dgn muka lucu merupakan tentara Korawa yg paling dikenal karena sering ditampilkan oleh dalang,meskipun penampilannya hanya dijadikan bahan olok2 saja.
Asal UsulSisingaan adalah suatu kesenian khas masyarakat Sunda (Jawa Barat) yang menampilkan 2-4 boneka singa yang diusung oleh para pemainnya sambil menari. Di atas boneka singa yang diusung itu biasanya duduk seorang anak yang akan dikhitan atau seorang tokoh masyarakat. Ada beberapa versi tentang asal-usul kesenian yang tumbuh dan berkembang di kalangan masyarakat Jawa Barat ini. Versi pertama mengatakan bahwa sisingaan muncul sekitar tahun 70-an. Waktu itu di anjungan Jawa Barat di TMII ditampilkan kesenian gotong singa atau sisingaan yang bentuknya masih sederhana. Dan, dari penampilan di anjungan Jawa Barat itulah kemudian kesenian sisingaan menjadi dikenal oleh masyarakat hingga saat ini. Versi kedua mengatakan bahwa kesenian sisingaan diciptakan sekitar tahun 1840 oleh para seniman yang berasal dari daerah Ciherang, sekitar 5 km dari Kota Subang. Waktu itu, Kabupaten Subang pernah menjadi "milik" orang Belanda dan Inggris dengan mendirikan P & T Lands. Hal ini menye...
Asal Usul Kuda renggong adalah suatu kesenian khas masyarakat Sunda (Jawa Barat) yang menampilkan 1-4 ekor kuda yang dapat menari mengikuti irama musik. Di atas kuda-kuda tersebut biasanya duduk seorang anak yang baru saja dikhitan atau seorang tokoh masyarakat. Kata renggong adalah metatesis dari ronggeng yang artinya gerakan tari berirama dengan ayunan (langkah kaki) yang diikuti oleh gerakan kepala dan leher. Kesenian kuda renggong atau yang dahulu biasa disebut kuda igel karena bisa ngigel (menari) ini konon tumbuh dan berkembang di kalangan masyarakat Desa Cikurubuk, Kecamatan Buah Dua, Kabupaten Sumedang. Waktu itu (sekitar tahun 1880-an) ada seorang anak laki-laki bernama Sipan yang mempunyai kebiasaan mengamati tingkah laku kuda-kuda miliknya yang bernama si Cengek dan si Dengkek. Dari pengamatannya itu, ia menyimpulkan bahwa kuda juga dapat dilatih untuk mengikuti gerakan-gerakan yang diinginkan oleh manusia. Selanjutnya, ia pun mulai melatih si Cengek dan si Dengke...
Terdapat suatu daerah yang banyak menyimpan tentang sejarah, adat istiadat juga cerita rakyat nya. Dan lebih dari itu pesona alam nya yang sangat indah dan menarik banyak wisatawan lokal dan bahkan mungkin wisatawan luar pun akan pergi kesana jika mengetahui keindahan dari tempat ini. Tempat yang menjadi salah satu kebanggan warga jawa barat dan khusunya warga Tasikmalaya, Kawah Gunung Galunggung itulah namanya. Keindahan yang ditampilkan sangat lah mempesona dan membuat kita merasa nyaman diatasnya dengan di hiasia anak tangga kurang lebih 660 anak tangga yang sangat tinggi namun akan membuat kita melupakan rasa cape ketika kita sudah sampai diatas kawah sana.
Cepot/Astrajingga merupakan anak angkat Sanghyang Ismaya (semar) yang tercipta dari bayangannya sendiri untuk menemani Semar ketika diperintahkan Sanghyang Tunggal untuk mengabdi kepada Trah Witaradya (Ksatria). Bicaranya kekanak-kanakan tapi selalu penuh makna Ia merupakan anak pertama dari tiga bersaudara dari pasangan Semar Badranaya dan Sutiragen (sebetulnya Cepot lahir dari saung). Wataknya humoris, suka banyol ngabodor, tak peduli kepada siapa pun baik ksatria, raja maupun para dewa. Kendati begitu lewat humornya dia tetap memberi nasehat petuah dan kritik. Lakonnya biasanya dikeluarkan oleh dalang di tengah kisah. Selalu menemani para ksatria, terutama Arjuna, Ksatria Madukara yang jadi majikannya. Cepot digunakan dalang untuk menyampaikan pesan-pesan bebas bagi pemirsa dan penonton baik itu nasihat, kritik maupun petuah dan sindiran yang tentu saja disampaikan sambil guyon. Dalam berkelahi atau perang, Sastrajingga biasa ikut dengan be...
Bebedilan takokak adalah Senjata mainan yang biasa di gunakan untuk Perang-perangan. Jika sudah musim tiba, maka setiap anak akan membuat senjata mainan mereka masing-masing, tanpa di komando. Senjata mainan rakitan ini dibuat dengan bagian ujung yang dipasangi karet ban dan lamak (kain bekas), pangkalnya dipasangi penjepit yang terbuat dari kayu. Pelurunya dari buah tanaman takokak atau dari pentil jambu aer yang belum mekar menjadi bunga. Tangkainya dijepit di pangkal senapan, sehingga buahnya menonjol dan karet pendeknya ditarik lalu dikaitkan ke bonggolnya. Ketika kita ingin menembak, maka cukup tekan pelatuk atau penjepitnya, takokak tadi dapat terlontar dari senapan kayu ini. Permainan ini khas selalu dilakukan di tengah-tengah suasana buruan di kampung, dimana benteng-benteng persembunyian kami adalah rumah-rumah penduduk yang saling terbuka dan berdempet, kami berimajinasi menciptakan suasana perang seutuhnya.
Lodong di buat dari bambu yang mempunyai diameter cukup lebar, mungkin sekitar 20 – 35 cm. Ini dibuat musiman, anak-anak membuatnya menjelang 17 agustus atau bulan Ramadhan. Dibuat dengan kerja keras dan Gotong royong, karena harus membopong pohon bambu yang cukup besar untuk ukuran anak kecil. Bambu di dapat dari Pasir (Bukit kecil). Lalu, Mereka membubuhkan karbit (potassium klorat) sebagai daya ledaknya.
Ucing-ucingan “ada sebuah” pada prinsipnya seperti permainan ucing-ucingan biasa namun disini setiap pemain di tuntut untuk kenal nama lakonnya. Setiap anak melingkar saling berpegangan tangan dan menyanyikan yel-yel “Ada sebuah film seri campuran, coba sebutkan siapa pelakunya?” jika berhenti di salah satu anak maka anak itu wajib menentukan nama lakonnya, misal “K Mula-mula menjadi Ksatria Baja Hitam RX” maka pada bagian berhenti alunan yel-yel tersebut di tangan siapapun, maka anak itu mempunyai nama lakon yang telah di tentukan tadi. Lalu proses berlanjut sampai tersisa satu orang sebagai ucing-nya. Setiap anak yang menjadi ucing harus mengejar temannya dengan cara menyentuh dan mengucapkan nama lakonnya, jika lupa nama lakonnya maka belum jadi giliran untuk berpindah status tapi jika menyentuh dan menyebut lakonnya dengan cekatan, maka giliran akan berpindah sendirinya, Anak yang menjadi ucing akan mempunyai nama lakon ya...