Asal Usul Kuda renggong adalah suatu kesenian khas masyarakat Sunda (Jawa Barat) yang menampilkan 1-4 ekor kuda yang dapat menari mengikuti irama musik. Di atas kuda-kuda tersebut biasanya duduk seorang anak yang baru saja dikhitan atau seorang tokoh masyarakat. Kata renggong adalah metatesis dari ronggeng yang artinya gerakan tari berirama dengan ayunan (langkah kaki) yang diikuti oleh gerakan kepala dan leher. Kesenian kuda renggong atau yang dahulu biasa disebut kuda igel karena bisa ngigel (menari) ini konon tumbuh dan berkembang di kalangan masyarakat Desa Cikurubuk, Kecamatan Buah Dua, Kabupaten Sumedang. Waktu itu (sekitar tahun 1880-an) ada seorang anak laki-laki bernama Sipan yang mempunyai kebiasaan mengamati tingkah laku kuda-kuda miliknya yang bernama si Cengek dan si Dengkek. Dari pengamatannya itu, ia menyimpulkan bahwa kuda juga dapat dilatih untuk mengikuti gerakan-gerakan yang diinginkan oleh manusia. Selanjutnya, ia pun mulai melatih si Cengek dan si Dengke...
Terdapat suatu daerah yang banyak menyimpan tentang sejarah, adat istiadat juga cerita rakyat nya. Dan lebih dari itu pesona alam nya yang sangat indah dan menarik banyak wisatawan lokal dan bahkan mungkin wisatawan luar pun akan pergi kesana jika mengetahui keindahan dari tempat ini. Tempat yang menjadi salah satu kebanggan warga jawa barat dan khusunya warga Tasikmalaya, Kawah Gunung Galunggung itulah namanya. Keindahan yang ditampilkan sangat lah mempesona dan membuat kita merasa nyaman diatasnya dengan di hiasia anak tangga kurang lebih 660 anak tangga yang sangat tinggi namun akan membuat kita melupakan rasa cape ketika kita sudah sampai diatas kawah sana.
Cepot/Astrajingga merupakan anak angkat Sanghyang Ismaya (semar) yang tercipta dari bayangannya sendiri untuk menemani Semar ketika diperintahkan Sanghyang Tunggal untuk mengabdi kepada Trah Witaradya (Ksatria). Bicaranya kekanak-kanakan tapi selalu penuh makna Ia merupakan anak pertama dari tiga bersaudara dari pasangan Semar Badranaya dan Sutiragen (sebetulnya Cepot lahir dari saung). Wataknya humoris, suka banyol ngabodor, tak peduli kepada siapa pun baik ksatria, raja maupun para dewa. Kendati begitu lewat humornya dia tetap memberi nasehat petuah dan kritik. Lakonnya biasanya dikeluarkan oleh dalang di tengah kisah. Selalu menemani para ksatria, terutama Arjuna, Ksatria Madukara yang jadi majikannya. Cepot digunakan dalang untuk menyampaikan pesan-pesan bebas bagi pemirsa dan penonton baik itu nasihat, kritik maupun petuah dan sindiran yang tentu saja disampaikan sambil guyon. Dalam berkelahi atau perang, Sastrajingga biasa ikut dengan be...
Bebedilan takokak adalah Senjata mainan yang biasa di gunakan untuk Perang-perangan. Jika sudah musim tiba, maka setiap anak akan membuat senjata mainan mereka masing-masing, tanpa di komando. Senjata mainan rakitan ini dibuat dengan bagian ujung yang dipasangi karet ban dan lamak (kain bekas), pangkalnya dipasangi penjepit yang terbuat dari kayu. Pelurunya dari buah tanaman takokak atau dari pentil jambu aer yang belum mekar menjadi bunga. Tangkainya dijepit di pangkal senapan, sehingga buahnya menonjol dan karet pendeknya ditarik lalu dikaitkan ke bonggolnya. Ketika kita ingin menembak, maka cukup tekan pelatuk atau penjepitnya, takokak tadi dapat terlontar dari senapan kayu ini. Permainan ini khas selalu dilakukan di tengah-tengah suasana buruan di kampung, dimana benteng-benteng persembunyian kami adalah rumah-rumah penduduk yang saling terbuka dan berdempet, kami berimajinasi menciptakan suasana perang seutuhnya.
Lodong di buat dari bambu yang mempunyai diameter cukup lebar, mungkin sekitar 20 – 35 cm. Ini dibuat musiman, anak-anak membuatnya menjelang 17 agustus atau bulan Ramadhan. Dibuat dengan kerja keras dan Gotong royong, karena harus membopong pohon bambu yang cukup besar untuk ukuran anak kecil. Bambu di dapat dari Pasir (Bukit kecil). Lalu, Mereka membubuhkan karbit (potassium klorat) sebagai daya ledaknya.
Ucing-ucingan “ada sebuah” pada prinsipnya seperti permainan ucing-ucingan biasa namun disini setiap pemain di tuntut untuk kenal nama lakonnya. Setiap anak melingkar saling berpegangan tangan dan menyanyikan yel-yel “Ada sebuah film seri campuran, coba sebutkan siapa pelakunya?” jika berhenti di salah satu anak maka anak itu wajib menentukan nama lakonnya, misal “K Mula-mula menjadi Ksatria Baja Hitam RX” maka pada bagian berhenti alunan yel-yel tersebut di tangan siapapun, maka anak itu mempunyai nama lakon yang telah di tentukan tadi. Lalu proses berlanjut sampai tersisa satu orang sebagai ucing-nya. Setiap anak yang menjadi ucing harus mengejar temannya dengan cara menyentuh dan mengucapkan nama lakonnya, jika lupa nama lakonnya maka belum jadi giliran untuk berpindah status tapi jika menyentuh dan menyebut lakonnya dengan cekatan, maka giliran akan berpindah sendirinya, Anak yang menjadi ucing akan mempunyai nama lakon ya...
Kekeratonan sebenarnya dasar permainannya adalah seperti jaga kandang, namun di buat semenarik mungkin dengan penjabaran dan aturan yang di buat oleh masyarakat permainan anak. Setiap anak di bagi rata dua kelompok. Jika ada 22 anak yang ikut serta, maka tiap kelompok terdiri dari 11 orang. Ada yang jaga ada juga yang jadi penyerang. Setiap pemimpin tim melakukan undian menggunakan uang koin, Mekanisme permainan ini melibatkan 5 orang regu penyerang sebagai tahanan yang di jaga oleh algojo penjaga, lalu sisanya adalah penyerang (6 orang) akan menyelamatkan 5 tahanan tadi. Para penyerang masing-masing akan mencoba masuk teritori penjaga yang dijaga ketat oleh gerbang, saling bergiliran. jika salah satu kelompok menjadi penjaga maka susunan permainan adalah 2 orang menjadi gerbang, 1 orang menjadi algojo penjaga dan sisanya menjadi dolanan. Dalam permainan ini regu penyerang tidak boleh keliatan gigi, baik itu yang menjadi tahanan atau yang menjadi pendobrak, Kalau keliatan gigi...
Momobilan adalah bentuk kreativitas dari imajinasi permainan anak-anak sewaktu kecil. Momobilan merupakan istilah yang merujuk untuk menyebutkan "mobil mainan." Untuk membuat mainan ini yang diperlukan adalah usaha sedikit tekun untuk meraut bambu dan memasangkan ban yang terbuat dari karet bekas sendal jepit. Ban Momobilan dibentuk seperti ban seutuhnya agar mobil dapat berjalan, dengan membentuk pola lingkaran pada karet sandal. Meski pada awalnya membuatnya persis seperti ban tidak terlalu rapih. Tapi ini melatih anak dalam proses menuju kreativitas. Momobilan mempunyai kendali yang dapat di dorong dan di belokan, layaknya stir. Sebenarnya banyak sekali jenis Momobilan yang ada di dalam permainan khas sunda. Beberapa diantaranya seperti Momobilan dorong, Momobilan yang dapat di tarik benang, atau Momobilan yang dapat di tumpangi. Momobilan jenis ini dibuat lebih solid, karena fungsinya harus cukup untuk menahan beban. Layaknya sepeda, Momobilan tersebut dapat di n...
Encrak sebenernya adalah permainan batu-batu kecil yang dilempar ke atas untuk kemudian diikuti dengan tahapan mengambil batu lainnya. Batu-batu yang digunakan biasanya berbentuk tak lebih dari seukuran biji salak. Hal ini jelas menjadikan permainan encrak begitu mudah untuk dilakukan, karena selain harganya murah (bahkan bisa tidak emmerlukan biaya), bahkan bahan permainan encrak juga begitu mudah untuk didapati dimana saja kita berada. Pada dasarnya permainan ini tidak melihat gender. Siapapun itu baik anak perempuan ataupun laki-laki bisa melakukannya. Hanya saja memang lebih banyak ketika menggunakan permainan batu berbentuk kecil, anak perempuan yang lebih banyak menyukainya, sedangkan anak laki-laki biasanya lebih banyak melakukan permainan lain yang menggunakan ukuran batu lebih besar. Tapi yang jelas tidak hanya anak-anak, ternyata permainan encrak ini juga gemar dilakukan oleh orang-orang dewasa karena tidak memandang batasan usia.