Tengiri Jayawijaya Papua (sumber: E-book Mahakarya 5000 Resep Makanan dan Minuman di Indonesia)
Selain kaya akan sumber daya dan keindahan alam, Papua juga mempunyai ragam cerita budaya unik. Salah satunya apa yang mereka lakukan pada orang yang telah meninggal. Jika sebagian orang mengubur atau melakukan pembakaran terhadap orang yang sudah meninggal, namun ada juga suku yang mengawetkan jenazah atau yang dikenal dengan sebutan mumi. Salah satu mumi yang terkenal ada di Kampung Jiwika, Distrik Kurulu, Kabupaten Jayawijaya. Di tempat ini juga, masyarakat menjual cenderamata seperti gelang, koteka, noken, dan kalung dari taring babi. Berbeda dengan mumi dari Mesir, mumi Papua diawetkan dalam posisi jongkok dengan lutut ditekuk. Di bagian kepala masih lengkap dengan ciri khas adat. Mumi di sini usianya 320 tahun yang merupakan kepala suku zaman nenek moyang masyrakat kampung Jiwika. Untuk bisa bertahan lama maka mumi diawetkan dengan cara tradisional, yaitu melalui pengasapan dan dilumuri minyak babi. Tidak semua jenazah warga dibuat menjadi mumi, melainkan h...
Kreativitas pembuatan senjata tradisional Ukaa dan Mapegaa digolongkan dalam seni rupah. Imanjinasi orang Mee dengan penuh inspirasi membuat macam-macam busur dan panah, sudah di kenal leluhur Mee, busur dan anak panah merupakan senjata tradisional bagi orang Mee dan beberapa suku ditanah Papua. Senjata tradisional Ukaa dan Mapegaa tetap dipakai terus oleh masyarakat Mee.Dan juga senjata tradisional pun tidak akan pernah hilang tetap eksis dalam internal maupun eksternal. Sebelum adanya pengaruh dari luar, perang antara marga bukanlah hal baru,karena sejantra tradisional diakui sebagi budaya orang Mee dan beberapa suku ditanah Papua. Senjata tradisional Ukaa dan Mapegaa di buat oleh orang Mee itu sendiri melalui talenta atau bakat yang di berikan oleh Mee Pooyame kepada orang Mee untuk membuat senjata tradisonal.Pengalaman penulis bahan untuk pembuatan senjata tradisional busur dan panah. Sepertinya, busur dapat dibuat dari beberapa kayu diantanya; Kepopa, Obeigi Tedega, Botee, pudii....
Tari Afaitaneng Asal Tari Afaitaneng dari daerah Ambai, di Pulau Yapen, Serui Bagian Selatan, Kabupaten Yapen Waropen. Tari adat Papua yang satu ini termasuk jenis tradisional yang berhubungan dengan kepahlawanan. Afaitaneng mempunyai arti panah milik kami. Kata Afaitaneng berasal dari kata afai (panah) dan taneng (milik). Tari Afaitaneng dipertunjukkan selama semalam suntuk dimulai sore atau malam hari sesudah berperang. Tari ini menggambarkan kehebatan, kekuatan, dan kemenangan rombongan perang melawan musuh dengan bersenjatakan panah. https://www.silontong.com/2018/08/03/tarian-adat-papua/
Pakaian Sali Pakaian adat ini sendiri khusus untuk perempuan yang masih lajang atau bisa di bilang belum menikah. Bahan dasar dari pakaian ini sangatlah menarik yaitu terbuat dari kulit pohon. Warna yang dihasilkan dari kulit pohon yang akan digunakan untuk pakaian ini harus berwarna coklat. https://www.silontong.com/2018/07/27/pakaian-adat-papua/
Yokal Pakaian adat yang hanya ada di daerah papua barat dan sekitarnya. Baju ini hanya boleh digunakan oleh perempuan yang sudah memiliki keluarga. Pakaian adat ini hanya bisa di jumpai di daerah pedalaman papua. Warna dari pakaian ini adalah cokelat sedikit kemerahan. Baju tidak diperuntukan di jual atau di beli. Tetapi baju ini adalah seimbolis masyarakat papua yang menggambarkan dekat dengan alam. https://www.silontong.com/2018/07/27/pakaian-adat-papua/
Hiasan Rumbai pada Kepala Sedangkan di bagian kepala, orang Papua memakai hiasan rumbai-rumbai yang bentuknya mirip mahkota. Dan hiasan atau topi kepala ini terbuat dari bahan bulu burung Kasuari dan bulu yang warna putih dari bulu kelinci. https://www.silontong.com/2018/07/27/pakaian-adat-papua/
Kopi Wamena Kopi yang satu ini juga tidak kalah nikmat dan masuk daftar kopi salah satu kopi asli Indonesia yang layak kamu coba. Kopi Wamena berasal dari Indonesia bagian timur, yakni Jayapura dengan tumbuh di atas dataran tinggi sekitar 1800 meter di atas permukaan laut. Ada 2 daerah penghasil kopi Wamena, yaitu Lembah Baliem di dataran tinggi Jaya Wijaya dan Lembah Kamu di daaerah Nabire. Kopi tersebut ditanam secara alami dan tanpa pupuk kimia sedikitpun, sehingga mampu menghasilkan kualitas kopi yang sempurna dengan tekstur yang ringan, minim ampas, serta aromanya yang harum. https://www.tokopedia.com/blog/kopi-asli-indonesia/
Salah satu suku daerah Papua, tepatnya Suku Dani memiliki tradisi memotong jari yang disebut ’ikipalin’. Tradisi ini terbilang ekstrim yang dilakukan bila ada salah satu anggota keluarga atau kerabat dekat yang meninggal dunia seperti suami, istri, ayah, ibu, anak, dan adik. Maka suku ayah atau ibu dari anggota keluarga suku Dani wajib memotong jarinya sebagai simbol sakitnya saat kehilangan anggota keluarga, dan untuk mencegah ‘terulang kembali’ malapetaka yang telah merenggut nyawa anggota keluarga mereka Sumber: https://www.hipwee.com/list/10-tradisi-ekstrem-di-indonesia-yang-bikin-kamu-merinding-tapi-memiliki-makna-yang-penuh-filosofis/