Kacaping Kacaping adalah alat musik tradisional yang berasal dari Sulawesi Selatan. Alat musik ini dimainkan dengan cara dipetik. Kacaping memiliki 2 dawai yang dikaitkan pada kayu berbentuk seperti perahu. Konon, alat musik Kacaping ini pertama kali ditemukan oleh seorang pelaut Bugis. Pada acara-acara adat seperti upacara pernikahan, penjemputan tamu, atau saat bersenda gurau dengan keluarga alat musik ini dimainkannya. Nama lain dari Kacaping adalah Kecapi. https://www.silontong.com/2018/10/19/alat-musik-tradisional-sulawesi-selatan/
Alosu Alat musik Alosu sangat unik bentuknya, yakni berupa sebuah kotak anyaman yang di dalamnya diisikan banyak biji-bijian atau batu kecil. Berbeda dengan alat musik lain, alat musik tadisional Sulawesi Selatan ini dimainkan dengan cara digoyang-goyangkan. https://www.silontong.com/2018/10/19/alat-musik-tradisional-sulawesi-selatan/
Ana’ Becing Pada poin ini, kita akan sedikit mengulas alat musik tradisional Sulawesi Selatan yang bernama Ana’ Becing. Berdasarkan informasi yang didapat, Ana’ Becing terbuat dari logam dan dimainkan dengan cara dipukulkan satu sama lain. Mempunyai bentuk yang unik, yaitu menyamai sepasang dayung membuat alat musik ini cukup dikenal, terlebih karena sering dimainkan dalam pertunjukan seni musik karnaval atau parade pesta serta upacara adat pada zamannya. https://www.silontong.com/2018/10/19/alat-musik-tradisional-sulawesi-selatan/
Tari Pakkuru Sumange Tarian Pakkuru Sumange ialah tarian khas Soppeng yang berasal dari Sulawesi Selatan. Sumange mempunyai arti sukma. Dan jika diartikan Pakkuru Sumange artinya ‘memanggil sukma’. Bersimbol tentang kehidupan, tarian ini berharap agar damai kehidupannya, tenang banyak rezekinya, diberkahi Tuhan. Pada umumnya, tarian ini dipentaskan sebagai tarian adat untuk menyambut tamu yang menggambarkan salam sejahtera bagi tamu yang datang dan tuan rumah serta mohon doa restu, lambang persahabatan dan keakraban. https://www.silontong.com/2018/10/11/tarian-tradisional-daerah-sulawesi-selatan/
Tari Kipas Pakarena Tari Kipas Pakarena berasal dari daerah Provinsi Sulawesi Selatan, tepatnya daerah Goa. Dengan memainkan kipas, tarian ini dibawakan oleh para penari wanita dengan berbusana adat dan menari dengan gerakannya. Berlaku umum, tari Kipas Pakarena ini sering ditampilkan di berbagai acara yang bersifat adat maupun hiburan. Sebuah terobosan yang patut diapresiasi bahwa Tari Kipas Pakarena ini juga menjadi salah satu daya tarik wisata di Sulawesi Selatan, khususnya di daerah Gowa. Pada pertunjukannya, Tari Kipas Pakarena biasanya ditampilkan oleh 5 sampai 7 orang penari wanita. Para penari berbusana berbusana adat dan diiringi musik pengiring yang dimainkan dari alat musik tradisional Indonesia yang sering disebut dengan Gondrong Rinci. https://www.silontong.com/2018/10/11/tarian-tradisional-daerah-sulawesi-selatan/
Tari Pattennung Tari Patenung adalah tarian yang berasal dari Sulawesi Selatan yang menggambarkan wanita-wanita tampak sedang menenun. Pesan yang disampaikan lain yaitu sikap sabar dan tekun serta gigih para perempuan Toraja Sulawesi Selatan dalam menenun benang menjadi kain. Penari memakain pakaian adat khas Sulawesi Selatan yaitu berupa baju Bodo Panjang, Lipaq Sabbe (sarung), Curak Lakba, serta hiasan Bangkara, Rante Ma’bule, Ponto yang digunakan. Terkait dengan properti, mereka memakai sarung lempar. https://www.silontong.com/2018/10/11/tarian-tradisional-daerah-sulawesi-selatan/
Tari Ma’Gellu Tarian Ma’gellu termasuk menjadai tarian yang berasal dari Sulawesi Selatan. Pada awalnya dikembangkan di Distrik Pangalla’, sekitar 45 km ke arah Timur dari kota Rantepao, Kabupaten Toraja Utara. Pada umumnya, tarian ini dipentaskan dalam acara upacara adat khusus yang disebut Ma’Bua’, yang berkaitan dengan upacara pentasbihan rumah adat Toraja/Tongkonan, atau keluarga penghuni tersebut telah melaksanakan upacara Rambu Solo’ yang sangat besar (Rapasaan Sapu Randanan). Waktu berjalan, kini tarian Ma’gellu’ juga dipertunjukkan di upacara kegembiraan seperti pesta perkawinan, syukuran panen, dan acara penerimaan tamu terhormat dari luar daerah. https://www.silontong.com/2018/10/11/tarian-tradisional-daerah-sulawesi-selatan/
Tari Pa’Pangngan Tarian Pa’pangngan adalah tarian tradisional Sulawesi Selatan yang dilakukan oleh gadis-gadis cantik memakai baju hitam atau gelap dan menggunakan ornamen khas Toraja seperti kandaure. Arti dari Pangngan Ma adalah menari saat menerima tamu-tamu terhormat yang menyambut dengan kata-kata Tanda mo Pangngan mali’ki. Kata Panggan sendiri berarti sirih. Yakni kata-kata dan penawaran sirih menunjukkan nilai ditempatkan pada kunjungan dan menegaskan bahwa para tamu telah diterima dan sekarang dianggap sebagai bagian dari masyarakat Toraja. Masing-masing penari memegang sirih (pangngan) sebagai penawaran secara simbolis. Sirih ditempatkan dalam kantong di depan mereka. Dan kantong tersebut dikenakan oleh wanita lanjut usia (lansia) kebanyakan di desa-desa dan mengandung bahan untuk sirih mengunyah sirih pinang campuran. https://www.silontong.com/2018/10/11/tarian-tradisional-daerah-sulawesi-selatan/
Tari Gandrang Bulo Tari Gandrang Bulo merupakan tarian dari daerah Sulawesi Selatan. Tarian ini dinyatakan sebagai salah satu simbol penting bagi masyarakat Makassar. Ketika ada pesta rakyat, biasanya ditampilkanlah tarian ini. Kata Gandrang Bulo berasal dari dua kata, yaitu “Gandrang” mempunyai arti Tabuhan atau pukulan dan “Bulo” yang meiliki arti Bambu. Yang membedakan dengan tarian lain, diselipkan berbagai humor yang membuat para penontonnya tertawa ketika dipentaskan. Catatan penting bagi penari yang akan membawakannya, yaitu harus terlihat bahagia. Awalnya Ganrang Bulo cuma tarian yang diiringi oleh alat musik Gendang. Namun seiring berjalannya waktu, tarian ini diiringi pula lagu-lagu Jenaka dan dialog-dialog humor serta sarat kritik dan ditambah gerak tubuh yang mengundang tawa orang yang melihatnya. https://www.silontong.com/2018/10/11/tarian-tradisional-daerah-sulawesi-selatan/