Bahan-bahan yang dibutuhkan Terasi bakar 1/2 sendok teh Nanas 1/2 potong Cabai rawit 3 buah Cabai merah 4 buah Garam 1 sendok the Gula merah 1 1/2 Cara Membuat Terlebih dahulu nanas kupas lalu cincang kasar, setelah itu cuci hingga nanas bersih. Setelah itu haluskan cabai merah, garam, terasi, cabai rawit dan gula hingga semuanya tercampur merata. Kemudian masukkan cincangan nanas tadi kedalam sambal, aduk merata bumbu dan nanas hingga tercampur. Jika sudah tercampur dan rasanya mantap, Sambal Nanas Khas Prabumulih siap untuk disajikan dengan ikan goreng atau dengan bahan lainnya. https://resepnusantara.id/sambal-nanas-khas-prabumulih/
Alquran yang dinamai Al Akbar ini disebut-sebut sebagai ukiran kayu terbesar dan pertama di dunia dalam bentuk Al Quran 30 juz. Alqur-an raksasa yang terbuat dari kayu jenis tembesu, yang diukir ala khas Palembang dipamerkan. Alquran dibuat dari ukiran khas Palembang, terdiri dari lembaran kayu setinggi 2 meter dengan lebar tak kurang 1,5 meter. Warna dasar kayu coklat dengan huruf arab timbul warna kuning. Tiap lembar ada ukiran motif kembang di bagian tepi. Warnanya juga kuning. Proses pembuatannya sendiri memakan waktu relatif lama, sekitar tujuh tahunan. Bagi yang mau melihat, Al Akbar ini dapat dilihat setiap hari pada pukul 09.00-17.00 bertempat dilantai tiga Mesjid Agung Palembang.
Dul Muluk merupakan salah satu seni tradisional di Sumatera Selatan. Teater Abdul Muluk pertama kali terinspirasi dari seorang pedagang keturunan arab yang bernama Wan Bakar. Dia datang ke Palembang pada abad ke-20 lalu menggelar pembacaan kisah petualangan Abdul Muluk Jauhari, anak Sultan Abdul Hamid Syah yang bertakhta di negeri Berbari di sekitar rumahnya di Tangga Takat, 16 Ulu. Acara itu menarik minat masyarakat sehingga datang berkerumun. Sejak itu Wan Bakar sering diundang untuk membacakan kisah-kisah tentang Abdul Muluk pada berbagai perhelatan, seperti acara perkawinan, khitanan atau syukuran saat pertama mencukur rambut bayi. Bersama murid-muridnya, antara lain Kamaludin dan Pasirah Nuhasan, Wan Bakar lalu memasukkan unsur musik gambus dan terbangan (sejenis musik rebana) sebagai pengiring. Bentuk pertunjukan pun diperkaya. Jika semula Wan Bakar menjadi wakil semua tokoh, kemudian para muridnya dilibatkan membaca sesuai tokoh perannya. Pada tahun 1919, t...
Penerapan ukiran kayu Palembang banyak digunakan untuk ornamen bangunan rumah tradisional Palembang (rumah limas). Ada juga berbagai bentuk kerajinan ukiran khas Palembang seperti lemari hias berbagai ukuran, dipan, akuarium, bingkai foto dan cermin, kotak sirih, sofa, pembatas ruangan, dan sebagainya. Ukiran kayu Palembang (Sumatera Selatan) memiliki gaya, motif, dan warna yang khas. Kayu yang digunakan adalah kayu berkualitas, terutama kayu tembesu. Semua ukiran kayu Palembang bermotifkan bunga mawar dengan variasi cat warna emas, hitam, dan merah tua. Gaya ukiran Palembang adalah dekoratif dengan teknik rendah, tinggi dan tembus (terawang). Sedangkan motif seni ukiran yang umum digunakan tersebut dikenal dengan nama pohon kemalo. http://www.epalembang.com/lang/id/travel-tourism/art-and-culture/palembang-wood-carving
Ada beberapa pendapat mengenai asal-usul nama Sumatra diantranya adalah nama sebuah gelar yang diperuntukkan bagi seorang Raja Sriwijaya yaitu Sriwijaya Haji (Raja) Sumatrabhumi yang berarti Raja tanah Sumatra. Pendapat lain mengatakan bahwa Sumatra berasal dari kata Samudera. Pada zaman kerajaan Aceh di abad ke-13 dan ke-14 saat itu para penjelajah Eropa menyebutkan kerajaan samudera pada setiap pulau. Ditelusuri lebih lanjut tentang asal mula nama Sumatra, ada beberapa versi seiring dengan perjalanan sejarah. Tahun 1318, seorang pelayar bernama Odorico da Pordenone mengatakan bahwa dia pernah sampai ke kerajaan bernama Sulmotra saat berlayar dari India selama 20 hari. Di tahun 1343, Ibnu Bathutah juga pernah bercerita bahwa ia pernah singgah di Kerajaan Samatrah atau Djawah. Di tahun 1490, Ibnu Majid membuat peta dengan nama Pulau Samatrah dengan wilayah sekitar Samudra Hindia. Di tahun 1521 inilah, nama Pulau ini disempurnakan menjadi Som...
Bahan-bahan: Bahan Biang: 150 gr tepung terigu 250 ml santan kental 5 siung bawang putih,haluskan 100 gr teri jengki cuci bersih blender dengan 50 ml santan Secukupnya garam&kaldu jamur Bahan Lain: 250 gr tepung sagu 1 butir telur Untuk isian kapal selam kocok lepas 2 butir telur Pelengkap: Secukupnya mie kuning basah 1 buah timun potong dadu Langkah: - Campur rata semua bahan biang kemudian masak hingga mengental&padat tes rasa matikan api&tunggu dingin - Setelah dingin masukan telur&tepung sagu adon sampai kalis&bisa di bentuk kemudian bentuk adonan sesuai selera untuk kapal selam ambil secukupnya adonan bulatkan&buat lubang di tengah nya kemudian masukan kocokan telur&rapat kan bagian atas adonan supaya telur tidak keluar - Didihkan air masukan pempek masak hingga mengapung kemudian angkat&tiriskan - Sebelum di sajikan goreng pempek hingga kuning kemudian potong sesuai selera tata...
Bahan 200 g gulpas 200 ml air panas 75 gr terigu 25 g maizena 1 sdt Soda kue 1/2 sdt Baking powder 1/4 sdt garam 3 butir telur kocok lepas 50 gr margarin aduk2 menggunakan garpu aduk sampai lembut 75 ml skm putih atau coklat Cara 1.panaskan gula diatas wajan teflon menggunakan api kecil sampai mencair dan brrwarna kecoklatan, Tiangi air panas, rebus sampai karamel larut, sisihkan dinginkan. Saring dan timbang sebanyak 250 ml. 2.siapkan loyang olesi margarin taburi tepung, panaskan oven 180c 3. Ayak terigu, maizena, soda kue, baking powder dan garam. masukan dalam baskom 4. Masukan telur dan air karamel secara berselang dalam 3 tahap sambil diaduk2 menggunakan spatula sampai rata dan licin. 5.masukan margarin aduk rata sampai margarin bergindil kevil2 dan mengapung diatas adoman. Menyusul susu kental manis aduk rata. Adonan memang encer ya. Tuang kedalam loyang Panggang selama 45 mnt setelah matang keluarkan dinginkan. Balik kue diatas piring. Pot...
Bahan: 1 ekor ikan bandeng ukuran sedang, bersihkan dan potong menjadi 3 bagian 1 sdt garam 2 sdm air jeruk nipis 5 sdm kecap manis 1 1/2 liter air 8 buah cabai rawit merah 5 butir bawang merah, iris 3 batang daun bawang, potong-potong 2 cm jahe, bakar dan iris 3 cm kunyit, bakar dan iris 1/2 sdt garam 3 sdm air asam jawa 1 1/2 sdm gula jawa, sisir Cara membuat: Lumuri ikan bandeng dengan garam dan air jeruk nipis, diamkan selama 30 menit. Lumuri kembali dengan kecap manis, sisihkan. Didihkan air, masukkan cabai rawit merah, bawang merah, daun bawang, jahe dan kunyit, masak hingga mendidih. Masukkan ikan, garam, air asam jawa dan gula jawa. Masak hingga ikan matang, angkat dan siap disajikan. Sumber : Facebook "Resep Masakan"
bahan : 250 gr tepung serbaguna 2 sdm gula pasir 1/2 sdt ragi instan 1 butir telur 500 ml air Seuprit garam (secukupnya. Hehe) Cara Membuat : 1. Campur semua bahan, blender sampai halus, diamkan 1 jam. 2. Panaskan teflon dgn api kecil. Ambil satu sendok sayur adonan. Masak sampai bagian atasnya tidak lengket 3. Angkat dan isi dgn selai sesuai selera. 4. Lipat dan rapatkan pinggirannya sambil ditekan. 5. Hidangkan Sumber : Facebokk "Resep Makanan Pedas"