Budaya daerah, tradisi dan gaya hidup yang berbeda di setiap daerah merupakan daya tarik tersendiri bagi wisatawan untuk berkunjung. Budaya daerah ini antara lain, kesenian, pakaian adat, upacara adat, gaya hidup, dan kepercayaan. Budaya Surabaya yang terkenal antara lain Undukan Doro , Musik Patrol dan Manten Pegon . Salah satu upaya Pemerintah Kota Surabaya untuk melestarikan budaya kota Surabaya adalah dengan pemilihan Cak dan Ning Surabaya , yaitu duta budaya kota Surabaya. Kehidupan berkesenian Kota Surabaya tumbuh dengan baik. Kesenian tradisional dan modern saling melengkapi membentuk keragaman kesenian Surabaya. Kesenian tradisional tumbuh karena perjalanan sejarah melawan penjajahan zaman dahulu sampai saat ini tetap dilestarikan. Bentuk kesenian tradisional banyak ragamnya. Ada seni tari, seni musik dan seni panggung. Sudah sangat dikenal kalau Ludruk adalah kesenian rakyat asli Jawa Timur. Kesenian rakya...
Pak Murka’ merupakan salah satu inspirator bagi pengrajin Keris Tradisional, khususnya di Sumenep-Madura. Pada awalnya beliau mempelajari kemampuan tersebut secara otodidiak sejak masih muda, kemudian beliau mengabdikan diri sebagai seorang Empu Keris hingga saat ini. Saat ini beliau menjadi Ispirator Keris dari Ikatan Pengrajin Keris Indonesia (IPKI) Mega Rembang. Penghargaan yang pernah diperoleh: SNKI Award atas jasa Empu Pelestari Keris Indonesia (2010) Partisipan dalam Pameran Keris For The World (KFTW) 3-8 Juni 2010 di Galeri Nasional Jakarta (2010) Inspirator Keris Pertama Sumenep dari Ikatan Pengrajin Keris Indonesia (IPKI) Mega Remeng // @Minor_Caknole |source: kemdikbud
Alkisah di jaman dahulu kala, di Pulau Majeti ada seorang pertapa bernama Sang Aji Saka, dengan didampingi empat orang sahabatnya yaitu bernama: Dugo, Dora, Prayoga, Sembada. Terdorong oleh keinginan yang membara Sang Aji Saka ingin pergi ke pulau Angejawi (Jawa) dengan diikuti tiga sahabatnya Dugo, Prayoga dan Dora. Sedangkan Sembada ditugaskan di pertapaan menunggu keris pusaka Sang Aji Saka. Pesan Sang Aji Saka kepada Sembada: sepergi saya ke pulau Jawa, siapapun orangnya tidak boleh mengambil keris pusaka, kecuali Sang Aji Saka sendiri. Dan Sembada teguh memegang pesan dan janji sebagaimana yang diamanatkan oleh Sang Aji Saka. Perjalanan Sang Aji Saka sampai di Pulau Jawa. Pada waktu itu keadaan di pulau Jawa sedang terjadi malapetaka dan huru-hara, karma adanya seorang raja dari negara Medang Kamolan yang berjejuluk Prabu Dewata Cengkar, yang tak henti-hentinya memakan daging manusia laki-laki. Sehingga kehidupan masyarakat di pulau Jawa semakin gonjang-ganjing, dan masyara...
Konon menurut cerita para tetua di Kabupaten Tulungagung, ada seorang Jejaka bernama Joko Budeg yang keturunan orang biasa dan Roro Kembang Sore dari keluarga Ningrat. Joko Budeg sangat mendambakan Roro Kembangsore menjadi pasangan hidupnya, karena Joko Budeg mencintai Kembangsore dengan sepenuh hatinya. Tentu saja keinginan Joko Budeg yang berlebihan ini tidak mendapat tanggapan dari Kembang Sore, karena Kembang Sore berpendapat bahwa Joko Budeg bukanlah pasangan yang setimpal untuk dirinya. Sebagai lelaki Joko Budeg tidak pernah surut keinginannya untuk mempersunting wanita idamannya, berbagai cara sudah dilakukan agar keinginannya bisa terwujud. Lama kelamaan hati Kembang Sore yang keras bagaikan batu, luluh oleh keseriusan Joko Budeg mendekati dirinya. Tetapi tentu saja keinginan ini tidak serta merta diterima begitu saja oleh Kembang Sore. Roro Kembang Sore mau menerima lamaran Joko Budeg dengan persyaratan yang harus dipenuhi oleh Joko Budeg. Kembang Sore mau dipersunti...
Wisata Goa Jepang Dikawasan Taman Nasional Baluran , Anda akan menyaksikan suguhan bersejarah berupa Gua Jepang. Gua Jepang ini merupakan ini salah satu saksi sejarah bahwa ditempat ini ( Taman Nasional Baluran ) pernah terjadi pertempuran sengit antara tentera republik Indonesia dengan tentara republik Jepang. Karena kekuatan yang tidak seimbang banyak tentara republik Indonesia yang gugur sehingga tempat ini disebut Batangan. Gua Jepang yang memiliki luas sekitar 12 m2 ini terbagi atas 2 ruangan. Ruangan bagian utara yang dipergunakan sebagai tempat menyimpan amunisi, sedangkan ruangan bagian selatan berfungsi sebagai celah pengintai musuh.
Tanian Lanjang Layaknya setiap suku bangsa di Indonesia yang memiliki ciri khas dalam setiap aspeknya, Situbondo juga memiliki sesuatu yang bisa langsung dikenali sebagai ikon budaya. Tanian Lanjang, adalah salah satu yang bisa menjelaskan secara spontan tentang Situbondo. Tanian Lanjang adalah rumah tradisional khas dari Situbondo yang memiliki ciri halaman yang luas dan hunian yang besar dan megah, dengan arsitektur yang unik terbuat dari kayu jati, dihiasi dengan ukiran kayu dan interior khas Jawa Situbondo. Pada mulanya, rumah tradisional ini disiapkan untuk memmbentuk para keturunan masyarakat Situbondo untuk bisa saling berbagi dengan anggota keluarga yang tinggal dalam satu rumah tersebut. Hal ini juga mengajarkan untuk hidup damai dan saling berdampingan dengan sesama anggota keluarga. Pengujung yang datang ke Sikasur selalu meluangkan waktu untuk berkemah dan menikmati suasana alam yang indah. Di padang rumput ini terdapat lapangan terbang yang sudah tid...
Gua Jepang di Taman Nasional Hutan Baluran Situbondo Di kawasan Taman Nasional Hutan Baluran (TNB) , Situbondo, Jatim, Anda bisa akan menyaksikan suguhan bersejarah berupa adanya Gua Jepang, peninggalan penjajah Jepang. Gua Jepang ini merupakan salah satu saksi bersejarah bahwa di tempat inilah Taman Nasional Baluran (TNB) pernah terjadi pertempuran sengit antara tentara Republik Indonesia dengan tentara pendudukan Jepang. Karena kekuatan yang tidak seimbang banyak tentara Republik Indonesia yang gugur sehingga tempat ini disebut Batangan (bangkai-bangkai). Gua Jepang yang memiliki luas sekitar 12 meter persegi ini terbagi atas dua ruangan. Ruangan bagian utara, oleh para mantan pejuang kita dulu yang dipergunakan sebagai tempat menyimpan amunisi, sedangkan ruangan bagian selatan berfungsi sebagai celah pengintai musuh.
Melongok tradisi musiman kesenian ojung di Situbondo, Kabupaten Situbondo memiliki kesenian unik yang dilirik Wisatawan Amerika. Tradisi kesenian ojung sudah menjadi tradisi tahunan bagi warga Desa Bugeman, Kecamatan Kendit, Kabapaten Situbondo, kemarin. sedikitnya ratusan pasang mata warga desa dan desa tetangga ikut menyaksikan permainan tradisi ojung di lapangan desa setempat. Tradisi ojung yang diyakini sudah ada sejak Abad ke 13 itu, masih menjadi tontonan menarik bagi masyarakat Kota Situbondo, Tak hanya warga setempat, namun pengunjung juga datang dari sejumlah daerah terdekat, seperti Bondowoso dan kabupaten Probolinggo. Bahkan permainan tradisi ojung ini juga mendapat perhatian wisatawan manca Negara. Salah satunya Colling Thomas Hening, wisatawan asal Amerika Serikat (USA). Colling mengaku sudah lama mendengar tradisi ojung ini. Colling mengaku tertarik untuk melihatnya, karena selama dirinya melancong ke berbagai Negara, tak pernah melihat permaina...
Sejarah Besuki, dari Solo Sampai Pamekasan Prajurit Keraton Surakarta bersantai sebelum menyambut Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri saat deklarasi pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Tengah, Bibit Waluyo dan Rustriningsih, di Pagelaran Keraton Surakarta, Minggu (30/3). Oleh Masuki M. Astro Sejarah Kecamatan Besuki di Kabupaten Situbondo, Jatim, yang bersumber dari peran tokoh Ke Pate Alos dari Pamekasan, Madura, tidak bisa dilepaskan dari Kraton Solo. Ke Pate Alos yang juga dikenal sebagai Raden Bagus (RB) Kasim Wirodipuro adalah demang pertama Besuki. Tokoh yang legendaris di kalangan masyarakat Besuki ini menurut sejumlah tokoh di wilayah itu memiliki darah keturunan ra...