1
2.869 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Basapa
Ritual Ritual
Sumatera Barat

Sumatra Barat memiliki banyak budaya yang unik. Salah satunya adalah tradisi unik dari Kabupaten Pariaman. Di Kabupaten Pariaman ada sebuah tradisi yang dinamakan "Basapa". Basapa adalah salah satu ritual keagamaan yang dilakukan oleh kelompok muslim tarekat Syatariyah. Dinamakan "Basapa" karena ritual ini hanya dilaksanakan pada bulan syafar tahun hijriyah. Ritual ini dilakukan setiap tahunnya yaitu setiap tanggal 10 bulan syafar di makam syekh Burhanuddin di ulakan. Syekh Burhanuddin adalah seorang murid kepercayaan Abdul Rauf Singkel yang membawa ajaran tarekat syatariyah ke Pariaman. Prosesi diawali dengan berdo'a mendapatkan ridho Allah SWT. Kemudian dilanjutkan dengan sholat berjamaah dan ditutup dengan zikir bersama. Kegiatan basapa dilakukan sebagai ungakapan rasa syukur dan terima kasih terhadap Syekh Burhanuddin atas keberhasilannya mengembangkan ajaran islam di Minangkabau. Sapa dikenal oleh masyarakat dengan 2 sebutan. Yang pertama " Sapa Gadang" ( Safar Besar) dan yang...

avatar
OSKM18_16718205_Mardatillah Tillah
Gambar Entri
Basapa
Ritual Ritual
Sumatera Barat

Sumatra Barat memiliki banyak budaya yang unik. Salah satunya adalah tradisi unik dari Kabupaten Pariaman. Di Kabupaten Pariaman ada sebuah tradisi yang dinamakan "Basapa". Basapa adalah salah satu ritual keagamaan yang dilakukan oleh kelompok muslim tarekat Syatariyah. Dinamakan "Basapa" karena ritual ini hanya dilaksanakan pada bulan syafar tahun hijriyah. Ritual ini dilakukan setiap tahunnya yaitu setiap tanggal 10 bulan syafar di makam syekh Burhanuddin di ulakan. Syekh Burhanuddin adalah seorang murid kepercayaan Abdul Rauf Singkel yang membawa ajaran tarekat syatariyah ke Pariaman. Prosesi diawali dengan berdo'a mendapatkan ridho Allah SWT. Kemudian dilanjutkan dengan sholat berjamaah dan ditutup dengan zikir bersama. Kegiatan basapa dilakukan sebagai ungakapan rasa syukur dan terima kasih terhadap Syekh Burhanuddin atas keberhasilannya mengembangkan ajaran islam di Minangkabau. Sapa dikenal oleh masyarakat dengan 2 sebutan. Yang pertama " Sapa Gadang" ( Safar Besar) dan yang...

avatar
OSKM18_16718205_Mardatillah Tillah
Gambar Entri
Proses Pembuatan Pupuik Batang Padi
Alat Musik Alat Musik
Sumatera Barat

Seperti namanya, alat musik tiup ini terbuat dari batang padi yang sudah tua dan berbuku. Meskipun hanya terbuat dari batang padi, alat ini menjadi bagian dari hiburan rakyat yang menyemarakkan kehidupan masyarakat Minangkabau. Proses pembuatan pupuik (puput) batang padi terhitung sederhana. Batang padi yang sudah tua dipecah secara hati-hati di dekat pangkal bukunya. Pecahan batang itu akan membentuk semacam pita suara yang menjadi sumber bunyi. Jika ditiup, pita suara itu akan mengeluarkan bunyi yang melengking. Untuk membuat suaranya semakin melengking, batang padi dapat disambung pada lintingan daun pandan atau kelapa yang membentuk corong seperti terompet. Batang padi yang sudah disambung dengan lintingan daun pandan disebut pupuik laole. Dengan tambahan corong daun pandan ini, lengkingan suara pupuik dapat terdengar hingga 2 kilometer. Dengan beberapa modifikasi nada dari pupuik batang padi ini akan menghasilkan instrumen nada yang unik. Dasarnya pupuik batang padi...

avatar
OSKM18_16418259_Fadhil Farras
Gambar Entri
Inyiak Balang
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sumatera Barat

Di kab. Solok, Sumatera Barat, harimau diyakini memiliki perasaan, kepekaan yang baik serta mengerti salah dan benar sehingga merupakan hewan yang dihormati secara turun menurun. Di daerah ini, harimau memiliki julukan si-Ampang Limo, atau bisa juga disebut Inyiak Balang. Inyiak Balang ada yang berhabitat di areal peladangan, hutan ulayat, dengan sebutan si-Ampang Limo. Juga sebutan lain seperti Inyiak Penjaga Kampung. Meski begitu, Inyiak Balang sangat jarang memperlihatkan wujud aslinya (tubuh harimau belang), melainkan bisa dibaca secara isyarat. Isyarat kehadirannya misalnya bunyi-bunyian hewan atau ranting patah dan lain2. Ketika ada seseorang yang tersesat di hutan, Inyiak Balang suka memberikan pertolongan. Sebaliknya, juga bisa marah bila ada warga yang kedapatan berbuat tidak terpuji atau kejahatan. Inyiak Balang disebut-sebut mempunyai daerah lintasan. Di daerah tersebut, orang harus lebih waspada dan menjaga perilaku serta perkataannya. Sebagai contoh misalnya seseorang yan...

avatar
OSKM18_16618049_Amalia Zikra
Gambar Entri
Kejar-kejaran(kaja-kajaan) di Bukittinggi
Permainan Tradisional Permainan Tradisional
Sumatera Barat

Di Indonesia, anak-anak sering bermain di waktu luangnya. Entah itu pulang sekolah, libur dan sebagainya. Permainan yang sering dilakukan antara lain bermain bola, masak-masakan, kelereng dan sebagainya. Salah satu permainan terkenal yang banyak dimainkan adalah kejar-kejaran. Kejar-kejaran dapat dimainkan oleh 2 orang atau lebih. Nah buat pembaca budaya-indonesia.org, di artikel ini saya akan menjelaskan beberapa permainan kejar-kejaran atau kaja-kajaan yang terkenal di Bukittinggi.   Pacik Tiang Pacik Tiang dimainkan oleh 4 orang atau lebih pemain. Awalnya semua pemain menentukan siapa pemain yang jaga dengan cara undian atau bisa juga dengan gambreng. Setelah ditentukan, pemain yang tidak jaga menyebar lalu pemain yang jaga akan berusaha menangkap pemain lainnya. Pemain yang tidak jaga dapat berusaha lari atau pacik tiang (memegang tiang yang ditentukan). Jika kamu tertangkap, maka kamu akan jaga dan yang jaga tidak jaga lagi. Untuk lepas dari pacik tian...

avatar
OSKM18_16518171_Oktavianus Irvan Sitanggang
Gambar Entri
Tugu Simpang Tinju
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Sumatera Barat

Di Kota Padang, tepatnya di daerah Siteba, Kecamatan Nanggalo, terdapat sebuah monumen yang terletak di tengah persimpangan jalan. Monumen tersebut berbentuk seperti kepalan tangan. Kepalan tangan tersebut berdiri di atas bangunan segitiga mirip bambu runcing. Pada dinding monumen ini tertulis, "Di sini Bagindo Aziz Chan gugur saat menjaba Walikota Padang 17 Juli 1947". Pada sisi lainnya terdapat juga tulisan, "Bulatkan Tekad Dalam Perjuangan Walikota Padang Bagindo Aziz Chan".  Makna dari simbol kepalan tangan pada tugu tersebut adalah melambangkan semangat seorang Bagindo Aziz Chan dalam menantang Belanda yang sedang menduduki Kota Padang pada saat itu. Menurut cerita, Bagindo Aziz Chan gugur persis di atas lokasi dibangunnya tugu tersebut. Beliau ditembak dengan rentetan tembakan oleh tentara Belanda ketika hendak memantau keadaan sekitar.  Untuk menghormati perjuangan dan semangat dari seorang Bagindo Aziz Chan, maka dibangunlah suatu tugu yang dikenal dengan n...

avatar
OSKM18_19818187_Muhammad Farhan Aidira
Gambar Entri
Tugu Simpang Haru
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Sumatera Barat

Tugu ini terletak di jalan Dr.Soetomo Kecematan Padang Timur.Tugu ini memiliki sejarah panjang dan merupakan saksi bisu perkembangan Kota Padang. Tugu Simpang Haru ini didirikan pada tahun 1991. Tugu ini berbentuk seperti lidah api dan terdapat relief-relief perjuangan yang terdapat di dinding tugu tersebut. Disekitar tugu ini terdapat taman-taman dan rumput yang hijau. Nama lain dari tugu ini adalah Tugu Tali Nan Tigo Sapilin yang terdiri dari Niniak Mamak, Alim Ulama,dan Cadiak Pandai yang merupakan unsur pimpinan adat di Minangkabau. Hal ini merupakan gambaran dari tatanan adat Minangkabau itu sendiri. Menurut sejarah tugu ini dulunya merupakan tempat penyimpanan senjata ,bahkan ada yang mengatakan bahwa di tugu ini dulunya tempat peperangan rakyat indonesia melwan belanda pada masa penjajahan.  Sebagai warga, kita harus selalu menjaga tugu ini karena tugu ini memiliki nilai-nilai budaya Minangkabau dan sejarah perjuangan Bangsa Indonesia.

avatar
OSKM18_16418312_Bima Gautama
Gambar Entri
Tugu Simpang Haru
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Sumatera Barat

Tugu ini terletak di jalan Dr.Soetomo Kecamatan Padang Timur.Tugu ini memiliki sejarah panjang dan merupakan saksi bisu perkembangan Kota Padang. Tugu Simpang Haru ini didirikan pada tahun 1991. Tugu ini berbentuk seperti lidah api dan terdapat relief-relief perjuangan yang terdapat di dinding tugu tersebut. Disekitar tugu ini juga terdapat taman-taman dan rumput yang hijau. Nama lain dari tugu ini adalah Tugu Tali Nan Tigo Sapilin yang terdiri dari Niniak Mamak, Alim Ulama, dan Cadiak Pandai yang merupakan unsur pimpinan adat di Minangkabau. Hal ini merupakan gambaran dari tatanan adat Minangkabau itu sendiri. Menurut sejarah tugu ini dulunya merupakan tempat penyimpanan senjata ,bahkan ada yang mengatakan bahwa di tugu ini dulunya tempat peperangan rakyat indonesia melawan belanda pada masa penjajahan.  Sebagai warga, kita harus selalu menjaga tugu ini karena tugu ini memiliki nilai-nilai budaya Minangkabau dan sejarah perjuangan Bangsa Indonesia. #OSKMITB2018...

avatar
OSKM18_16418312_Bima Gautama
Gambar Entri
Tugas Laki-Laki Suku Matrilineal Indonesia, Minangkabau
Ritual Ritual
Sumatera Barat

 Sebagai salah satu kelompok etnis terbesar di Indonesia yang menempati dataran tinggi barat pulau Sumatera, sebanyak empat juta jiwa beretnis Minangkabau, kelompok ini terkenal di Indonesia akan keunikannya yaitu menerapkan matriarki dalam kehidupan kesehariannya. Masyarakat ini terbentuk dari koeksistensi antara sistem matrilineal dan sebuah filsafat berdasar alam yaitu adat.  Di dalam kelompok matrilineal Minangkabau ini aset-aset seperti tanah dan properti (bangunan tsb) diwariskan kepada perempuan dalam keluarga berdasarkan garis keturunan ibu, hal ini berbanding terbalik seperti sistem patriarki yang berdasarkan garis keturunan ayah. Dalam keluarga, figur perempuan tertua (nenek) dianggap menjadi pilar utama dalam keluarga , sementara figur paman (kakak atau adik laki-laki ibu) dari sudut pandang si cucu mempunyai tanggungjawab terhadap perkembangan dan pembinaan kepribadian, biaya hidup (jikalau ayah dari cucu tersebut kurang mampu), membimbing kemenakan,...

avatar
Oskm18_16818044_seruni