Sakit dampa atau kena dampa diyakini penyebabnya adalah karena melangkahi bekas tempat orang berzinah. Dimana orang yang melakukan perzinahan ditempat tersebut sudah meninggal dunia. Gejala penyakit ini adalah, badan meriang panas, lalu muncul melenting merah di permukaan kulit tempatnya. Melenting ini bisa dibagian kulit mana saja, mirip cacar air. Orang yang kena dampa sering mengeluh panas, perih, dan gatal. Untuk pengobatan penyakit dampa ini dengan dijampe oleh 'orang pinter' lalu disembur atau diborehin daun sirih atau daun pete perawan (istilah ini untuk merujuk pohon pete besar yang belum berbuah). Cara pengobatan lainnya bisa juga dengan diborehin lumpur comberan atau sarang tawon kemanting yang dibejek dengan minyak kelapa bikinan. Orang yang bisa melakukan pengobatan ini juga tidak sembarangan. Mereka yang bisa mengobati adalah duda yang menikah dengan perawan atau janda yang...
Sakit Brahma hampir sama dengan dampa. Bedanty, kulit yang terkena penyakit brahma berwana merah dan berasa panas. Obat untuk penyakit ini dengan dijampe oleh dukun. Lalu di atas lukanya diborehin daun brahma yang berwarna merah dicampur dengan jamur pandan merah ditambah minyak kelapa bikinan. Sumber: https://metro.sindonews.com/read/1259706/173/cerita-betawi-penyakit-zaman-dulu-dan-pengobatannya-secara-tradisional-1511356529/ #SBJ
Ampeg atau bengek menyerang paru paru, biasanya orang yang sakit bengek jika bernafas suaranya seperti suara kucing. Orang berpenyakit bengek sangat benci cuaca dingin karena bisa menyebabkan sakitnya kambuh. Obat untuk penyakit ini, si penderita diberikan rokok yang dibuat dari lintingan daun kecubung kering. Jika si penderita masih anak anak, obatnya mandi bareng dengan bapaknya, lalu si anak menyedot guyuran air yang membasahi celana bapaknya untuk diminum. sumber: https://metro.sindonews.com/read/1259706/173/cerita-betawi-penyakit-zaman-dulu-dan-pengobatannya-secara-tradisional-1511356529/15 #SBJ
Sakit gidu menyerang kulit, kulit yang terkena gidu akan bentol bentol dan merah warnanya, mirip seperti orang terkenal ulat bulu. Bila terkena penyakit ini rasanya sangat gatal sekali. Jika dibiarkan, bentol akan melebar ke seluruh badan. Orang yang kena giduan diobati dengan cara ditabun atau diasapi di atas bangku kayu. Penderita disuruh duduk di bangku kemudian di bawah bangku dibakar tiker pandan bekas. Tikar pandan bekas yang dibakar itu ditaburi kayu tilayu sehingga akan menghasilkan asap tebal. Nah, asap hasil pembakaran tikar pandan bekas dan kayu tilayu ini yang diyakini bisa menghilangkan penyakit gidu. sumber: https://metro.sindonews.com/read/1259706/173/cerita-betawi-penyakit-zaman-dulu-dan-pengobatannya-secara-tradisional-1511356529/15 #SBJ
Orang kaget gejalanya panas tinggi, ngomongnya ngaco, tidurnya suka mengigau. Menurut orang “pinter” zaman dulu, orang kaget biasanya ketempelan setan gombolan. Untuk pengobatan penyakit ini, harus dijampi-jampi oleh dukun atau orang “pinter”. Ketika orang kaget dipencet tangan atau betisnya biasanya setan yang nemplok diminta mengaku siapa dia dan apa tujuannya nempelin orang. Si setan lantas ngajuin permintaan berupa rokok lisong dan kopi pahit. Adakalanya setan yang merasuki orang itu protes karena ternyata tempat tinggalnya digusur atau dijamah manusia. Sumber: https://metro.sindonews.com/read/1259706/173/cerita-betawi-penyakit-zaman-dulu-dan-pengobatannya-secara-tradisional-1511356529/15 #SBJ
Kecengklak banyak dialami anak kecil atau anak bayi yang usianya belum satu tahun. Anak yang kecengklak biasanya badannya panas, cengeng, dan kurang doyan makan. Untuk pengobatannya hanya bisa dilakukan dukun urut bayi. Kecengklak yang telat ditangani bisa membikin anak jadi kancekan. sumber: https://metro.sindonews.com/read/1259706/173/cerita-betawi-penyakit-zaman-dulu-dan-pengobatannya-secara-tradisional-1511356529/15 #SBJ
Penyakit satu ini ternyata masih suka diderita oleh generasi zaman now. Salah satu ciri penyakit yang disebut salah bantal ini, yakni leher terasa kaku, leher akan terasa sakit jika kita akan menoleh atau nengok, kepala rada tengleng (miring). Orang yang terkena penyakit ini kalau dipanggil orang, badannya ikut muter karena leher tidak bisa dipakai buat nengok. Menurut orang tua dulu, kalau kita salah pake bantal, paginya kita akan kena sakit leher salah bantal. Obatnya diurut pakai ludah basi atau disuruh manggul bale bambu. Sedangkan bantal yang habis dipakai orang itu harus dijemur di bawah terik matahari. sumber: https://metro.sindonews.com/read/1259706/173/cerita-betawi-penyakit-zaman-dulu-dan-pengobatannya-secara-tradisional-1511356529/15 #SBJ
Penyakit bowesan dipercaya karena penderitanya jarang mandi pagi. Orang yang bowesan di pinggir atau pojokan bibirnya pada korengan rasanya perih dan susah makan. Selain karena jarang mandi pagi, bowesan bisa juga muncul karena orang makan biji moneng atau biji jambu mede yang dibelah tapi tidak digosok dulu ke rambut sebelum dimakan. Untuk mengobati penyakit ini cukup dibaluri dengan daun saga yang sudah dibejek-bejek pakai tangan. Jika tidak sembuh juga, baru penderitanya akan dikasih obat biru dari mantri di puskesmas. sumber: https://metro.sindonews.com/read/1259706/173/cerita-betawi-penyakit-zaman-dulu-dan-pengobatannya-secara-tradisional-1511356529/30 #SBJ
Penyakit ini biasanya diderita anak-anak. Penyakit ini berkembang biak karena pola hidup bersih yang tidak terjaga. Dulu, orang tua sering mengingatkan anak yang kukunya panjang dan ada kotoran hitam di sela kukunya akan cacingan. Anak yang menderita cacingan biasanya perutnya akan membuncit. Untuk pengobatan penyakit ini biasanya si anak akan dicekok jamu temu lawak. Bisa juga si anak akan diberi makan pete cina dengan porsi yang banyak. Biasanya setelah diobati, cacing yang ada dalam tubuh si anak akan keluar bersama dengan saat si anak buang air besar. sumber: https://metro.sindonews.com/read/1259706/173/cerita-betawi-penyakit-zaman-dulu-dan-pengobatannya-secara-tradisional-1511356529/30 #SBJ