tahun baru
165 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Putri Tujuh
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Riau

Dulu Dumai hanyalah desa nelayan yang sepi, berada di pasir timur Provinsi Riau, Indonesia. Kini, Dumai yang kaya akan minyak bumi itu menjelma menjadi kota Pelabuhan minyak yang sangat ramai sejak tahun 1999. Kapal-kapal tangki minyak raksasa setiap hari singgah dan merapat di pelabuhan ini. Kilang-kilang minyak yang tumbuh menjamur di sekitar pelabuhan  menjadikan kota Dumai pada malam hari gemerlapan bak permata berkilauan. Kekayaan Kota Dumai adalah keanekaragaman tradisi. Ada dua tradisi yang sejak lama berkembang di kalangan masyarakat Kota Dumai, yaitu tradisi tulisan dan lisan. Salah satu tradisi lisan. Salah satu tradisi lisan yang sangat populer di daerah ini adalah cerita-cerita rakyat yang dituturkan secara turun temurun. Sampai saat ini, Kota Dumai masih menyimpan sejumlah cerita rakyat yang digemari dan memiliki fungsi moral yang amat penting bagi kehidupan masyarakat, misalnya sebagai alat pendidikan, pengajaran moral, hiburan, dan sebagainya. Salah satu ceri...

avatar
Hamzahmutaqinf
Gambar Entri
Si Lancang
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Riau

Pada zaman dahulu, konon di daerah Kampar hiduplah si Lancang berdua bersama ibunya. Kehidupan mereka berdua amatlah sangat miskin. Si Lancang mencari penghidupan dengan bekerja sebagai petani.   Si Lancang Pergi Merantau Tidak tahan hidup didera kemiskinan, Si Lancang ingin pergi merantau untuk memperbaiki hidup. Akhirnya di suatu hari Ia meminta ijin pada ibu juga pada guru ngajinya untuk pergi merantau. Ibunya akhirnya memberi restu . Ibunya berpesan agar di rantau orang kelak ia selalu ingat terhadap ibunya juga kampung halamannya. “Janganlah engkau menjadi seorang anak durhaka. Jangan lupakan ibu dan kampung halamanmu Nak.” pesan ibunya. “Baik bu. Ananda berjanji tak akan melupakan ibu tercinta serta kampung halaman.” Si Lancang berjanji pada ibunya. Ibunya menjadi sangat terharu hingga menangis saat putra satu-satunya menyembah lututnya untuk meminta berkah keselamatan. Ibunya lantas mendoakan Si Lancang. Ia juga membekali putranya...

avatar
Hamzahmutaqinf
Gambar Entri
Maligai Keloyang
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Riau

Pada suatu masa, Kerajaan Indragiri mengalami zaman keemasannya. Ibukota kerajaan yang menjadi pusat pemerintahan berada di Japura. Semula Japura bernama Rajapura. Rakyat Indragiri hidup dengan sejahtera, tenteram, dan damai. Para datuk memimpin dengan baik dan menjadi teladan bagi seluruh penduduk negeri. Suatu hari, salah seorang datuk yang bernama Datuk Sakti, pergi menghiliri Sungai Indragiri. Saat itu Sungai Indragiri masih bernama Sungai Keruh. Datuk Sakti ingin melihat kehidupan rakyatnya yang hidup di sepanjang sungai tersebut. Menjelang sore, Datuk Sakti menaiki sebuah tebing untuk mencari tempat beristirahat. Datuk Sakti kemudian memasuki hutan di dekat sungai. Sampailah dia di tepi sebuah kolam. Air kolam itu sangat jernih, tenang, dan cemerlang bak loyang. Ketika Datuk Sakti sedang duduk beristirahat di bawah sebuah pohon besar, tiba-tiba ia dikejutkan oleh sekumpulan wanita cantik yang terbang turun dari angkasa. Datuk Sakti terperanjat bukan alang kepalang. &ld...

avatar
Hamzahmutaqinf
Gambar Entri
Tari Manggar
Tarian Tarian
Riau

Tari manggar adalah tari yang berasal dari Kota Pekan Baru .Menceritakan mengenai sejarah Kota Pekan Baru,yaitu ditemukannya sebuah kota yang bernama Sena yang kini dikenal dengan Senapelan. Sumber: https://www.jatikom.com/2018/11/34-provinsi-tari-adat-tradisional.html#ixzz5XxquM55u  

avatar
Hamzahmutaqinf
Gambar Entri
Hang Tuah Ksatria Melayu
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Riau

Pada zaman dahulu kala, dikenal seorang kesatria bernama Hang Tuah. Keti­ka masih anak-anak, ia be­­ser­ta ke­­dua orangtuanya, Hang Mah­mud dan Dang Merdu, menetap di Pu­lau Bintan. Pulau ini berada di perairan Riau. Rajanya ada­lah Sang Maniaka, putra Sang Sapurba raja besar yang bermahligai di Bukit Siguntang. Hang Mahmud berfirasat bahwa kelak anaknya akan menjadi seorang tokoh yang ter­kemuka. Saat berumur sepuluh tahun, Hang Tuah pergi berlayar ke Laut Cina Sela­tan disertai empat sahabatnya, yaitu Hang Jebat, Hang Kasturi, Hang Le­kir, dan Hang Lekiu. Dalam per­jalanan, me­reka ber­­­kali-kali diganggu oleh ge­rom­­bol­­­­an  lanun . Dengan segala ke­­­be­ranian­nya, Hang Tuah beserta para sa­ha­­bat­nya mam­­­­­­­­­­pu me­ngalahkan ge­­­rom­­­bolan itu. Ka­­bar te...

avatar
Roro
Gambar Entri
Hang Tuah Hikayat Ksatria Melayu - Bagian 1
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Riau

HIKAYAT HANG TUAH KSATRIA MELAYU – Bagian Pertama Bintan adalah sebuah pulau yang indah dan subur di perairan Riau. Setelah sekian lama bagai tak berpemimpin, sekarang Bintan sudah beraja. Nama raja itu Sang Maniaka. Ia adalah putra pertama Sang Purba, raja besar yang bermahligai di Bukit Siguntang, Palembang. Kabar ini menyebar mulai dari tanjung, teluk, anak sungai, bukit, sampai ke pelosok-pelosok tasik rantau Melayu, dan disambut dengan sukacita. Kabar itu sampai pula ke Sungai Duyung, kampung halaman Hang Mahmud dan Dang Merdu, ayah dan bunda Hang Tuah.   Pada Suatu malam, Hang Mahmud bermimpi melihat bulan turun dari langit. Cahayanya memancar penuh menyinari kepala Hang Tuah. Ketika terbangun, Hang Mahmud memeluk dan mencium putranya itu dengan air mata berlinang. Mimpi itu merupakan pertanda baik, dan Hang Mahmud merasa sangat bahagia.   Esok harinya, Hang Mahmud melangir HangTuah serta memandikannya dengan air bunga. Si Tuah diberi pakaia...

avatar
Roro
Gambar Entri
HIKAYAT HANG TUAH KSATRIA MELAYU – Bagian Kedua
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Riau

Beberapa tahun kemudian...   Kerajaan Melaka yang aman dan tenteram tiba-tiba bergalau. Bukan disebabkan oleh orang-orang yang mengamuk atau diserang musuh, tapi oleh fitnah. Berkembang kabar tentang Hang Tuah, kesatria muda perisai Kerajaan Melaka, penasihat pribadi kesayangan Raja Melaka, telah berbuat tidak sopan dengan seorang dayang istana.   Ketika fitnah itu semakin menyebar, Patih Kerma Wijaya bersama beberapa pengikutnya datang menghadap Baginda Raja. Di hadapan Baginda Raja, fitnah itu diceritakan secara rinci. Penjelasan Patih Kerma Wijaya dikuatkan pula oleh para pengikutnya.   Mendapat laporan itu, Baginda Raja sangat marah dan memanggil Bendahara Paduka Raja. “Hai, Bendahara. Usir si Tuah celaka itu! Dia sudah berbuat tidak sopan di dalam negeri ini!” perintah Baginda Raja dengan geram.   Bendahara Paduka Raja terkejut melihat kemurkaan Baginda Raja yang demikian hebat, hingga membuatnya tidak berani menan...

avatar
Roro
Gambar Entri
Legenda Puteri Mambang Linau
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Riau

Alkisah, di tanah Bengkalis hiduplah seorang pemuda bernama Bujang Enok. Ia hidup miskin dan sebatang kara, tak berayah, tak beribu, tak juga bersaudara. Namun, ia adalah pemuda yang baik dan pemurah hati. Pekerjaan sehari-harinya mencari kayu api di dalam hutan, yang kemudian dijualnya ke pasar atau ditukarkannya dengan beras dan keperluan hidupnya yang lain. Suatu pagi, Bujang Enok sedang berjalan di tengah hutan, tiba-tiba ia dihadang seekor ular berbisa. “Ssssss......Ssssss.....”, ular itu berdesis menjulur-julurkan lidahnya ke arah Bujang Enok. Melihat ular itu, Bujang Enok berusaha menghalaunya dengan baik, namun tidak jugamau pergi. Lalu ia pun mendiamkannya. Ketika ia diamkan, ularitu justru hendak mematuk Bujang Enok.Dengan terpaksa, Bujang Enok pun melecutnya dengan semambu (tongkat rotan), pusaka peninggalan almarhum ayahnya. Sekali lecut, ular berbisa itu pun menggeliat, lalu mati. Setelah melihat tak bergerak lagi, Bujang Enok segera menguburular itu di...

avatar
Roro
Gambar Entri
Puteri Pandan Berduri
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Riau

Alkasih pada jaman dulu di Pulau Bintan, Kepulauan Riau, hiduplah orang orang Suku Laut yang dipimpin oleh Batin Lagoi. Pemimpin Suku Laut ini merupakan seorang yang santun dan memimpin dengan adil. Tutur katanya yang lemah lembut terhadap siapa saja membuat masyarakat Suku Laut sangat mencintai pemimpin mereka itu. Guna mengetahui keadaan rakyatnya, Batin Lagoi senantiasa berkeliling. Pada suatu hari, Batin Lagoi berjalan menyusuri pantai yang disekitarnya penuh ditumbuhi semak pandan. Sayup sayup telinga Batin Lagoi menangkap suara tangisan bayi. “Anak siapa itu yang menangis di tempat seperti ini ?” pikirnya heran sambil memandang sekeliling. Karena ia tak melihat seorangpun, Batin Lagoi meneruskan langkahnya. Baru beberapa langkah, Batin Lagoi kembali mendengar suara tangisan bayi yang kini semakin jelas. Batin Lagoi kembali memandang sekeliling, namun ia tak jua melihat seorangpun disana. Karena penasaran, Batin Lagoi mengikuti asal suara tangisan y...

avatar
Roro