tari
204 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Upacara Adat Reba Ngada
Ritual Ritual
Nusa Tenggara Timur

Pesta Adat Reba adalah sebuah Kegiatan kebudayaan masyarakat di Nusa Tenggara Timur. Upacara adat tersebut diselenggarakan dalam rangka menyambut pergantian tahun. Salah satu ciri khas dari festival budaya ini adalah memakan ubi bersama-sama dan dengan diiringi tarian adat suku bena bernama Besa Uwi. Pesta Reba biasanya diselenggarakan pada bulan Desember hingga Februari. Namun, puncak acara Pesta Reba akan diselenggarakan pada pertengahan Januari, yakni pada tanggal 14-16 Januari di setiap tahunnya. Kapan Adat Reba Dilangsungkan? Pesta Reba dapat anda saksikan di Kabupaten Ngada, Pulau Flores, Provinsi NTT, yang dalam kegiatannya melibatkan beberapa kecamatan, yaitu Aimere, Bajawa, Jerebu`u, Mataloko, dan So`a. Setiap kecamatan yang ikut serta dalam upacara adat khas flores ini akan bergiliran menjadi tuan rumah setiap tahunnya, hal ini ditujukan agar setiap kecamatan diberi kehormatan dan memiliki peran secara adil. Rangkaian Kegiatan Adat Reba Sebelu...

avatar
Aze
Gambar Entri
Peting Ghan Nalun Weru
Ritual Ritual
Nusa Tenggara Timur

Tradisi Peting Ghan Nalun Weru merupakan tradisi yang dilakukan oleh orang Manggarai Timur yang berlokasi di Borong, ibu kota Kabupaten Manggarai Timur. ujung Barat Pulau Flores, saya beranjak dari rumah di Kota Waelengga menuju ke Borong, ibu kota Kabupaten Manggarai Timur Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul ""Peting Ghan Nalun Weru", Ritual Sakral Suku Nggai di Flores", https://travel.kompas.com/read/2018/04/23/064200627/-peting-ghan-nalun-weru-ritual-sakral-suku-nggai-di-flores . Penulis : Kontributor Manggarai, Markus Makur Editor : I Made Asdhiana di ujung Barat Pulau Flores, saya beranjak dari rumah di Kota Waelengga menuju ke Borong, ibu kota Kabupaten Manggarai Timur Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul ""Peting Ghan Nalun Weru", Ritual Sakral Suku Nggai di Flores", https://travel.kompas.com/read/2018/04/23/064200627/-peting-ghan-nalun-weru-ritual-sakral-suku-nggai-di-flores . Penulis : Kontributor Manggarai, Marku...

avatar
Aze
Gambar Entri
Karong Woja Wole
Ritual Ritual
Nusa Tenggara Timur

Suku Gunung dan sejumlah suku di kawasan selatan dari Kecamatan Kota Komba, Kabupaten Manggarai Timur, Flores, Nusa Tenggara Timur, masih menyimpan warisan leluhur yang unik dalam menghormati dan menghargai alam semesta. Bahkan, warisan itu juga menghormati Sang Pencipta alam semesta untuk dikelola, diolah demi keberlanjutan hidup manusia di bumi ini.Warisan yang menghormati alam semesta itu adalah tradisi Karong Woja Wole . Karong Woja Wole merupakan tradisi yang mengantar padi sebagai ratu alam semesta di Suku Gunung dan suku-suku lain yang tersebar di kawasan selatan Kota Komba. Kawasan selatan Kota Komba menggunakan bahasa Kolor sebagai bahasa adat dan bahasa komunikasi antarsesama suku di kawasan tersebut. Karong Woja Wole dalam bahasa tutur dan bahasa lisan orang Kolor diterjemahkan sebagai berikut, "karong" diartikan mengantar, "woja" diartikan padi, dan "wole" diartikan padi yang sudah merundung dengan bulir-bulirnya panjang. Saat ayam berkokok di Kampung Le...

avatar
Aze
Gambar Entri
Penti
Ritual Ritual
Nusa Tenggara Timur

Banyak masyarakat dari berbagai suku di Indonesia yang mewujudkan rasa syukur mereka dalam bentuk upacara adat. Rasa syukur ini mereka panjatkan atas karunia yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa kepada mereka seperti panen yang berlimpah, kelahiran anak, rumah baru, dan lain sebagainya. Masyarakat Desa Goloni di kabupaten Manggarai, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur juga punya satu tradisi pengucapan rasa syukur, yaitu ritual penti. Ritual penti di flores merupakan pesta upacara sebagai wujud syukur atas hasil panen yang berlimpah. Hasil panen masyarakat Desa Goloni di Flores berupa kopi, vanili, cengkeh, dan juga padi. Ritual penti pada masyarakat Goloni di Flores NTT diselenggarakan setiap tahun. Ritual penti terus dipertahankan sampai sekarang. Masyarakat di Flores percaya jika mereka lalai menyelenggarakan penti, mereka akan terkena suatu musibah atau nasib buruk.   Ritual penti pada masyarakat Desa Goloni di Flores NTT juga digelar sebaga...

avatar
Aze
Gambar Entri
Ritual Kapu Agu Naka
Ritual Ritual
Nusa Tenggara Timur

Dibalik keanehan binatang Komodo yang hidup di bumi Congka Sae, sebutan untuk bumi Mangggarai Raya, tersimpan berbagai keunikan tradisi dan budaya masyarakat yang secara turun temurun diwariskan. Selain Tari Caci yang sudah terkenal di kalangan masyarakat Manggarai Raya, ada tradisi-tradisi yang terus diupacarakan di rumah-rumah adat di seluruh Manggarai Raya. Salah satu tradisi itu adalah Tradisi “Kapu Agu Naka”. Salah satu suku di Kampung Paang Lembor, Desa Wae Bangka, Kecamatan Lembor, Kabupaten Manggarai Barat menggelar ritual “Kapu Agu Naka”. Kapu artinya pangku dan Naka artinya, riang. Kapu agu Naka diartikan memangku seseorang dengan penuh riang atas berbagai keberhasilan, baik memberikan keturunan yang berkembang banyak maupun kesuksesan dalam menggarap sawah, kebun dan sekolah. Warisan leluhur ini harus dilaksanakan oleh keturunan dalam kehidupan masyarakat Manggarai Raya. Uniknya, ritual ini digelar untuk menghormati leluhur yang telah b...

avatar
Aze
Gambar Entri
Tiba Meka
Tarian Tarian
Nusa Tenggara Timur

Tarian Tiba meka, Tarian penyambutan tamu khas Manggarai, Nusa Tenggara Timur.

avatar
Aze
Gambar Entri
Ritual Sunna Hada ‘Sunat Adat’
Ritual Ritual
Nusa Tenggara Timur

Salah satu tradisi lisan yang masih dijaga dan dirawat oleh masyarakat di Leffo Kisu  ‘Alor Kecil’ kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur adalah ritual sunna hada ‘sunat adat’. Tradisi  sunna hada ‘sunat adat’adalah tradisi sunat yang dilaksanakan secara adat (masal) pada waktu tertentu oleh suku Baorae dari Leffo Kisu ‘Alor Kecil’, Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur. Anak-anak yang disunat dalam tradisi sunnna hada adalah anak laki-laki dan juga anak perempuan yang berusia antara 4-10 tahun. Pelaksanan ritual sunna hada ini melibatkan beberapa suku yang terdapat Alor di Leffo Kisu, seperti suku Baorae, Dulolong, Manglolong, Mudiloang, Gaelai, dan Klon dari  Petumbang. Adapun suku Baorae sebagai pelaksana ritual sunna hada juga masih dapat dipecah lagi atas beberapa klan (sub-suku) seperti klan Antoni, Arkiang, Kiribunga, Kossah, dan Panara. Masing-masing klan ini sangat berperan penting dalam ritual sunna hada ini. U...

avatar
Aze
Gambar Entri
Ritual Pesra kacang (utan belai)
Ritual Ritual
Nusa Tenggara Timur

Upacara ini diselenggarakan untuk mensyukuri  rezeki dan kegagalan yang diterima dari  Yang Maha.Panen banyak atau sedikit, pesta kacang wajib dilaksanakan setiap tahun. Hanya sebutannya saja makan kacang, karena pada waktu makan di rumah adat kacang panjang yang menjadi menu utama yang dicampur beras merah dengan lauk ikan putih. Upacara ini dilaksanakan pada ketentuan budaya yang sudah dilakukan turun- temurun  dari leluhur. Upacara ini dilaksanakan pada minggu ketiga atau minggu keempat bulan September atau pada minggu pertama dan kedua  bulan Oktober. Penetapan jadwal pesta kacang, berdasarkan kalender musim  yang dihitung pada saat bulan kabisat atau dalam bahasa daerahnya`wulan lein tou’. Dasar penghitungan ini menjadi kalender penanggalan pesta kacang yang berlaku  terhadap suku-suku  di Lewohala.   Di dalamnya tergabung suku Wungu Belen  meliputi suku Gesi Making, Do Gesi Making, Laba Making, dan suku  Beni Maki...

avatar
Aze
Gambar Entri
RITUAL ADAT TARIK BATU KUBUR
Ritual Ritual
Nusa Tenggara Timur

Ritual Tarik Batu Kubur. Dalam kepercayaan orang Sumba (Budaya Marapu) Tarik Batu sendiri merupakan upacara pemakaman yang oleh masyarakat setempat diyakini sebagai cara paling pantas untuk mengantar jenazah.  Batu yang tarik digunakan sebagai dolmen diatas liang kubur. Ritual Tarik Batu Kubur dilakukan oleh masyarakat Desa Napu, Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur.

avatar
Aze