Sega Pecel Gambringan adalah kuliner nasi pecel legendaris asal Kabupaten Grobogan. Oleh warga Grobogan biasa disingkat dengan SPG. Nama Gambringan sendiri diambil dari tempat asal kuliner ini, yang memang sejak dulu banyak dijajakan di Stasiun Gambringan yang terletak di Desa Tambirejo, Kecamatan Toroh. Sejak tahun 1940-an, banyak penjual sega pecel Gambringan ditemui menjajakan dagangannya di stasiun atau di atas gerbong kereta api. Namun sejak tahun 2012, peraturan PT KAI tidak lagi membolehkan penjual makanan dan minuman menjajakan dagangannya di atas gerbong atau di dalam stasiun. Akibatnya, banyak pedagang sega Pecel Gambringan berjualan ke luar stasiun, meski di antara mereka juga ada yang bertahan berjualan di sekitar stasiun Gambringan. Peraturan PT KAI itu, di satu sisi memang menjadikan para penjual sega Pecel Gambringan kelabakan , karena harus mencari tempat baru untuk menjajakan dagangannya. Namun, di sisi lain, sega pecel Gambringan kini b...
Di Kecamatan Godong Kabupaten Grobogan, terdapat sebuah kuliner yang cukup unik, yakni Sega (baca: sego ) Janganan . Sega janganan atau oleh warga setempat populer disebut “Sega Pager” atau “Nasi Pager” memang merupakan menu sarapan yang unik dan khas. Bahkan ada yang bilang, “Belum merasa ke Godong kalau sarapannya belum Sega Janganan” . Ya, sega janganan memang kuliner khas sarapan pagi di Godong. Sega janganan sebenarnya sama seperti nasi gudangan atau nasi urap sayur seperti yang ada di daerah lain. Bedanya adalah pada tambahan sambal pecel dan uyah gorengnya (srundeng) yang membuat paduan dan sensasi yang beda di lidah. Sega janganan biasa dihidangkan dengan model pincuk dari daun pisang. Dihidangkan dengan aneka gorengan yang bisa dipilih sesuai selera, antara lain: bakwan, mendoan, rempeyek, mentho, tahu susur, dan lain-lainnya. Dengan ditemani segelas teh hangat atau es teh, sun...
Bahan-bahan: Tepung gaplek 1/2 kg Kacang tolo 2 ons Gula pasir 1 ons Kelapa 1 butir Air secukupnya Daun pisang secukupnya Garam 1 sdt Cara membuatnya: 1. Kacang tolo direndam semalam 2. Tepung gaplek diperciki air garam dan diratakan, agak diuli hingga tidak berbutir-butir. 3. Kacang tolo, gula dicampurkan pada tepung lalu dikukus. 4. Ditumbuk sampai liat seperti getuk. 5. Dibentuk panjang atau persegi dalam tampah yang telah dialas daun pisang yang telah dilumuri minyak. 6. Menghidangkannya seperti getuk, diberi kelapa parut yang diberi garam. Keterangan: Cara mengkukusnya: Supaya adonan tidak mentah, tengah-tengah adonan diberi lubang. Sumber : (Pengantar) Rizal, J.J. 2016. Mustika Rasa: Resep Masakan Indonesia Warisan Soekarno. Depok: Komunitas Bambu.
Bahan-bahan: Tepung beras 2 1/2 gelas Santan 2 gelas Telur ayam 2 butir Gula merah 1/4 kg Air kapur 2 sdm Air garam 1 sdm Cara membuatnya: 1. Tepung diaduk dengan santan, diberi air kapur dan air garam. 2. Adonan dimasukkan dalam loyang yang sebelumya diolesi minyak, dikukus. 3. Telur dikocok dengan gula merah yang telah disisir halus, ditambah dengan 2 sendok makan tepung beras supaya kental. 4. Sesudah lapisan pertama 1/2 masak, lalu dituangkan lapisan kedua, dikukus lagi sampai masak. Sumber : (Pengantar) Rizal, J.J. 2016. Mustika Rasa: Resep Masakan Indonesia Warisan Soekarno. Depok: Komunitas Bambu.
Bahan-bahan: Kacang tolo 1/4 kg Gula merah 1/4 kg Air 1/2 gelas Minyak goreng 1 gelas Bumbu-bumbu: Lombok merah 5 buah Garam 1/2 sdm Teras 1/2 sdt Cara membuatnya: 1. Kacang tolo direndam dalam air mendidih. 2. Dikukus, digoreng dengan minyak. 3. Bumbu-bumbu dihaluskan, kecuali gula merah. 4. Gula merah direbus, bumbu-bumbu dimasukkan. 5. Jika gula telah kental, kacang dimasukkan, diaduk-aduk sampai rata. 6. Diambil sesendok demi sesendok diatur diatas tampah. Sumber : (Pengantar) Rizal, J.J. 2016. Mustika Rasa: Resep Masakan Indonesia Warisan Soekarno. Depok: Komunitas Bambu.
Bahan-bahan: Kentang 1 kg Garam 1 sdm Kapur sirih sedikit Cara membuatnya: 1. Kentang dikupas, direndam air. 2. Diiris-iris tipis, direndam air kapur selama kurang lebih 10 jam, dicuci lagi. 3. Direbus dalam air mendidih, garam dimasukkan, ditunggu sampai mendidih lagi dan masak. 4. Dijemur sampai kering. 5. Digoreng. Sumber : (Pengantar) Rizal, J.J. 2016. Mustika Rasa: Resep Masakan Indonesia Warisan Soekarno. Depok: Komunitas Bambu.
Bahan-bahan: Jambu biji 10 buah Gula pasir 2 ons Air 5 gelas Bumbu-bumbu: Kayu manis 3 rj Cengkeh 5 biji Serai 1 batang Cara membuatnya: 1. Air 5 gelas direbus sampai mendidih, gula pasir, kayu manis dan cengkeh dimasukkan. 2. Jambu biji dikupas, dipotong-potong menjadi 8, dikeluarkan bijinya, dimasukkan ke dalam air mendidih, dimasak selama 10 menit. 3. Waktu menghidangkan, bumbu-bumbu dikeluarkan, dihidangkan dingin. Sumber : (Pengantar) Rizal, J.J. 2016. Mustika Rasa: Resep Masakan Indonesia Warisan Soekarno. Depok: Komunitas Bambu.
Bahan-bahan: Nasi lembek 1/4 kg Telur ayam 4 butir Tepung terigu 1 ons Gula pasir 1 ons Margarine 1 ons Susu 2 1/2 gelas Vanili 1/2 sdt Garam 1 sdt Cara membuatnya: 1. Gula dan telur dikocok. 2. Tepung terigu dimasukkan terus diaduk 3. Nasi lembek dihaluskan, dimasukkan, ditambah margarine 4. Susu dituangkan kedalam adonan terus daduk sampai rata 5. Loyang diolesi dengan margarine, adonan dimasukkan ke dalam loyang 6. Dibakar dalam pan pembakaran sampai masak. Sumber : (Pengantar) Rizal, J.J. 2016. Mustika Rasa: Resep Masakan Indonesia Warisan Soekarno. Depok: Komunitas Bambu.
B ahan-bahan: Waluh jipang besar 1 butir Santan kental 1 gelas Gula pasir 3 sdm Margarine 1 sdm Telur 2 butir Tepung terigu 4 sdm Cara membuatnya: 1. Labu jipang dikupas, dipotong kecil-kecil, direbus sampai masak, dihaluskan dan ditiriskan dikalo. 2. Telur, gula dikocok sampai berbuih, dimasukkan berturut-turut: tepung terigu, waluh jipang, mentega dan santan. 3. Dipanggang dalam loyang yang dilumuri margarine sampai kuning dan masak. Sumber : (Pengantar) Rizal, J.J. 2016. Mustika Rasa: Resep Masakan Indonesia Warisan Soekarno. Depok: Komunitas Bambu.