1
1.591 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Supitan
Ritual Ritual
Daerah Istimewa Yogyakarta

Salah satu bagian dari upacara daur hidup masyarakat Jawa adalah upacara supitan , yakni upacara sunat atau khitan bagi anak laki-laki. Sunat adalah proses memotong kulit zakar sehingga kepala penisnya terlihat, dengan maksud untuk menghilangkan sesuker atau kotoran yang ada dalam penis. Bagi penganut agama Islam, proses ini adalah hal yang wajib dilakukan. Berikut adalah tahap-tahap pelaksanaan Supitan untuk Putra Dalem (anak Sultan) yang dilaksanakan di lingkungan Keraton Yogyakarta, berdasarkan Pranatan Lampah Lampah atau pedoman tata laksana pada tanggal 12 Mei 1975. Satu hari sebelum pelaksanaan upacara, gamelan Gangsa Slendro dan Pelog ditata di G edong Gangsa sebelah utara dan selatan sejak pukul 15.00, lalu mulai ditabuh hingga pukul 18.00 oleh Abdi Dalem Punakawan Kridamardawa . Sementara gamelan Kanjeng Kiai Kebo Ganggang ditata di Bangsal Mandalasana . Selain itu, krobongan , atau pekobongan (bangunan berbentuk bilik kecil non-permanen)...

avatar
Aze
Gambar Entri
Dhaup Ageng
Ritual Ritual
Daerah Istimewa Yogyakarta

Dhaup Ageng adalah hajad seorang raja ketika menikahkan anak perempuannya. Dalam tradisi Jawa, gelaran pernikahan diselenggarakan oleh pihak perempuan. Pada umumnya raja-raja jaman dahulu memiliki banyak istri dan anak, untuk itu Upacara Dhaup Ageng hanya digelar jika calon mempelai wanita merupakan putri raja yang lahir dari seorang permaisuri. Disamping itu, tidak jarang upacara pernikahan kerajaan pada jaman dahulu digelar sekaligus untuk beberapa putra-putri Sultan. Tercatat pada Tahun 1939 Sri Sultan Hamengku Buwono VIII menikahkan 7 pasang pengantin secara bersamaan.      Pada jaman dahulu Dhaup Ageng digelar dengan rangkaian prosesi yang dilakukan hingga berhari-hari. Bahkan pantangan yang harus dijalani oleh kedua mempelai berlangsung beberapa hari sebelum upacara pernikahan hingga 35 ( selapan ) hari setelahnya.     Dari masa ke masa, upacara Dhaup Ageng telah mengalami banyak penyederhanaan. Walaupun demikian inti da...

avatar
Aze
Gambar Entri
Ritual Songgo Buwono
Ritual Ritual
Daerah Istimewa Yogyakarta

Tidak banyak yang tahu jika ada pisang yang khusus untuk ritual. Namanya pisang Songgo Buwono merah. Pisang ini biasanya untuk kebutuhan ritual Keraton Yogyakarta.Songgo Buwono ini jantungnya ke atas lainnya ke bawah. Pisang ini sebagai ritual keraton saat labuhan pisang Songgo Buwono ini ini buahnya tidak bisa dimakan karena buahnya sangat kecil dibandingkan buah lainnya. Selain itu, ciri pisang ini jantung pisangnya terlihat naik ke arah langit.Pisang jenis ini bisa ditemukan di Keraton Yogya dan Solo saja, sehingga sangat jarang bisa ditemukan di pasaran. sumber : https://www.liputan6.com/regional/read/3470984/pisang-khusus-ritual-songgo-buwono-jantungnya-mengarah-ke-langit

avatar
Aze
Gambar Entri
Badhil
Senjata dan Alat Perang Senjata dan Alat Perang
Daerah Istimewa Yogyakarta

Bandhil atau umban pelempar batu. Ada tiga jenis bandhil yaitu : brubuh, jauh, dan lepas. Bandhil brubuh digunakan dalam pertempuran jarak dekat. bandhil brubuh berupa tali yang terbuat dari besi, dan pelurunya juga dari besi. Bandhil jauh sama dengan bandhil brubuh, namun talinya terbuat dari anyaman serat-serat yang ulet, namu, namun pelurunya tetap dari besi. Bandhil lepas juga seperti bandhil brubuh dan jauh, hanya saja talinya dari tampar, dan pelurunya dari batu. Bandhil lepas dapat dipergunakan untuk pertempuran jarak jauh maupun jarak dekat. sumber :http://www.tradisikita.my.id/2016/09/10-senjata-tradisional-yogyakarta.html

avatar
Aze
Gambar Entri
Tari Arjuna Wiwaha
Tarian Tarian
Daerah Istimewa Yogyakarta

Tarian ArjunaWiwaha adalah salah satu tarian tradisional yang dipentaskan di Keraton Yogyakarta. Tari Arjuna Wiwaha menceritakan ketika Arjuna yang bertapa di Indrakila mengalami berbagai macam godaan. Salah satu godaannya adalah ketika Ia diuji oleh para Dewa dengan mengirim tujuh orang bidadari yang diperintahkan untuk menggoda Arjuna agar gagal dalam pertapaannya. Namun karena keteguhan hatinya, para bidadari tidak berhasil menggoda Arjuna, maka Indra datang sendiri menyamar menjadi seorang Brahmana tua. Mereka berdiskusi soal agama dan Indra menyatakan jati dirinya dan pergi. Lalu setelah itu ada seekor babi yang datang mengamuk dan Arjuna memanahnya. Tetapi pada saat yang bersamaan ada seorang pemburu tua yang datang dan juga memanahnya. Ternyata pemburu ini adalah Batara Siwa. Setelah itu Arjuna diberi tugas untuk membunuh Niwatakawaca seorang raksasa yang mengganggu kahyangan. Arjuna berhasil dalam tugasnya dan diberi anugerah oleh para Dewa dengan diperbolehka...

avatar
Aze
Gambar Entri
Ajung-Ajung
Makanan Minuman Makanan Minuman
Daerah Istimewa Yogyakarta

Ajung-Ajung  (s umber: E-book Mahakarya 5000 Resep Makanan dan Minuman di Indonesia)  

avatar
Admin Budaya
Gambar Entri
Masjid Gedhe Kauman
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Masjid ini dibangun atas prakarsa Hamengku Buwono I yang bekerja sama dengan Kyai Faqih Ibrahim Diponingrat dan Kyai Wiryokusumo selaku arsitek. Masjid ini didirikan pada 29 Mei 1770 Masehi dan merupakan salah satu  contoh karya seni rupa dan terapan  dibidang arsitektur bernafaskan Islam. Letak masjid ini terletak di sebelah barat komplek Alun-Alun Keraton Yogyakarta. Sumber .Dok Masyarakat DI Yogyakarta Kompleks masjid ini dikelilingi oleh suatu dinding yang tinggi. Pintu utamanya terletak di sebelah timur dan didesain dengan konstruksi semar tinadu. Arsitektur bangunan utamanya berbentuk tajug persegi empat yang tertutup dan bertumpang tiga. Pintu utama ruangan ini terletak di sebelah timur dan utara. Di bagian dalam sebelah barat terdapat mimbar bertingkat tiga yang terbuat dari kayu dan memiliki mihrab serta maksura yang merupakan bangunan berbentuk mirip dengan sebuah sangkar. Pada zaman dahulu, mimbar ini hanya bisa digunakan oleh Sultan Hamengku Buwono...

avatar
Roro
Gambar Entri
Macapatan Yogyakarta
Ritual Ritual
Daerah Istimewa Yogyakarta

Pada masa pemerintahan Sri Sultan Hamengkubuwono VII, tradisi macapat mulai dipopulerkan kembali. Sultan Hamengkubuwono VII yang sangat peduli tentang pendidikan, industry, dan kesenian, mewajibkan parakeluarga kerajaan untuk mempelajari dan melestarikan tradisi macapat. Pada awal perkembangannya, macapat hanya diperuntukkan untuk keluarga istana seperti anak, adik dan kerabat raja; namun lama kelamaan para abdi dalem keraton mulai mempelajari dan menyukai tradisi tersebut; kemudian dikenal oleh masyarakat luas, sehingga pada tahun 1960-an didirikan sekolah khusus macapat bagi masyarakat. Selain di Keraton Yogyakarta, berdasarkan Babad Pakualaman dijelaskan bahwa tradisi macapat telah dilakukan sejak Pakualam I hingga Pakualam IV, pelaksanaannya setiap hari Jum’at di Pendapa Pakualaman. Macapat dibacakan oleh abdi dalem di hadapan adipati atau raja, dan keluarga kerajaan, serta terdapat orang yang bertugas untuk membedah atau menjelaskan isi dan maksud dari macapat tersebut....

avatar
Sri sumarni
Gambar Entri
Benthik Yogyakarta
Permainan Tradisional Permainan Tradisional
Daerah Istimewa Yogyakarta

Benthik adalah salah satu permainan rakyat yang biasanya dimainkan oleh anak-anak. Perlengkapan benthik tidak memerlukan alat yang kompleks (rumit) atau sulit didapat. Untuk memainkan benthik hanya memerlukan dua ranting kayu yang berukuran panjang sekitar 30 cm (disebut “benthong”), dan yang berukuran pendek sekitar 10 cm (disebut “janak”). Pada umumnya, antara benthong dan janak memiliki diameter yang sama, yaitu sekitar 1 cm; bahkan umumnya benthong dan janak diambil dari ranting dengan jenis pohon dan batang yang sama. Saat kedua ranting ini beradu (dipukulkan) maka muncul suara “thik ... thik”, sehingga berdasarkan proses onomatope permainan ini disebut “Benthik”. Ranting panjang dipergunakan untuk memukul ranting yang lebih pendek. Untuk memainkan benthik diperlukan halaman yang bersih, rata dan cukup luas. Selain itu, di sekitar halaman diupayakan tidak terlalu banyak orang yang berlalulalang, karena dapat membahayakan merek...

avatar
Sri sumarni