Kandaure adalah hiasan dari manik-manik yang berasal dari Tana Toraja. Hiasan ini sangatlah unik karena diuntai satu persatu dari manik-manik dengan daya cipta tertentu sehingga menyerupai corong yang disertai gambar ukiran-ukiran. Pinggirnya berumbai panjang dengan aneka ragam manik-manik yang teruntai rapi pada tali dan ujungnya tersimpul dengan rumbaian benang. Kandaure biasanya digunakan dengan baju pokko (pakaian adat Toraja untuk wanita) menghiasi dada, gelang, ikat kepala, dan ikat pinggang. Hiasan yang mahal dan berat ini digunakan pada saat upacara adat pemakaman dan pernikahan serta dalam Tarian Pa’Gellu dan Tarian Ma’Gellu. Beberapa Kandaure tertentu tidak hanya sebagai hiasan tapi memiliki kekuatan untuk melakukan sesuatu, seperti mendatangkan hujan. Benda ini juga dipercaya mendatangkan berkat bagi pemiliknya tapi dapat juga mendatangkan malapetaka. Pada masa lalu, pemakaian Kandaure pada upacara adat di Toraja khusus dipakai oleh keluarga bangsawan...
Pada umumnya, jenazah orang dewasa suku Toraja dimakamkan di gua, batu, maupun tebing yang telah dilubangi guna menempatkan jenazah tersebut. Kemudian muncul pertanyaan di khalayak banyak ialah bagiamana jika yang meninggal bukanlah orang dewasa melainkan bayi? Apakah pemakamannya akan sama dengan pemakaman orang dewasa? Ternyata setelah ditelusuri lebih jauh, ada perbedaan mencolok antara pemakaman orang dewasa dengan bayi pada suku Toraja. Perbedaan terbesar adalah tempat diletakkannya jenazah tersebut, di mana jenazah orang dewasa diletakkan pada gua, batu, maupun tebing yang telah dilubangi sedangkan jenazah bayi diletakkan dalam sebuah pohon besar. Jenazah tersebut diletakkan ke dalam sebuah pohon besar yang sudah dilubangi kemudian ditutup oleh ijuk. Umumnya pohon yang digunakan sebagai tempat peletakkan jenazah bayi tersebut sudah berumur ratusan tahun maupun pohon-pohon yang dianggap keramat oleh suku Toraja. Satu pohon dapat menampung puluhan jenazah bayi. Bayi...
Suku Toraja adalah sebuah suku asli Indonesia yang berasal dari provinsi Sulawesi Selatan. Banyak budaya unik yang berasal dari suku Toraja yang terkenal diantaranya yaitu "tongkonan" dan makam-makam suku Toraja. Selain mewariskan budaya fisik, orang-orang Toraja mengenal suatu pemikiran atau filosofi yang telah ada sejak jaman leluhur suku Toraja. Pemikiran ini disebut dengan Filosofi Tau. Tau sendiri berarti manusia di dalam bahasa Toraja jadi filosofi tau ditujukan bagi para manusia untuk menjadi seorang pemikir yang baik. Filosofi Tau terdiri dari empat pilar utama yang harus diraih dalam kehidupan dengan tujuan menjadi kaum langit atau kaum pemikir. Apabila keempat pilar tersebut telah dipenuhi maka seorang manusia akan menjadi kaum langit atau pemikir yang baik. Empat pilar tersebut yaitu : 1. Manarang (Pintar) Pintar berarti berpengetahuan luas. Semakin pintar seseorang tentu akan semakin kaya akan ilmu. 2. Sugi (Kaya) Sugi berarti kaya, kaya disini bukan diartikan sebagai kay...
Mappacci adalah kata kerja dari 'mapaccing' yang berarti bersih atau suci. Upacara adat mappacci dilaksanakan pada waktu tudampenni, menjelang acara akad nikah/ijab kabul keesokan harinya. Mappacci dilaksanakan oleh kedua mempelai botting(pengantin) dirumah masing-masing, dalam artian kedua mempelai mappaci sendiri-sendiri.Upacara mappacci adalah salah satu upacara adat Bugis yang pada pelaksanaannya menggunakan daun pacar atau Pacci.Proses mappaci harus dilakukan sesuai adat yang diturunkan yaitu di mulai dengan penjemputan (paddupa) mempelai untuk dipersilahkan duduk di pelaminan.Setelah duduk di pelaminan,lalu didepannya diberi satu buah bantal sebagai simbol mappakalebbi (penghormatan), tujuh lembar sarung sutera sebagi simbol harga diri, sepucuk daun pisang simbol hidup yang berkesinambungan, tujuh daun nangka sebagai simbol menas (harapan). Sepiring wenno (padi yang disangrai hingga mengembang) sebagai simbol berkembang baik, sebatang lilin yang berapi simbol penerangan, dan d...
PALLU CELLA Pallu Cella adalah makanan khas Makassar asli dari suku Bugis. Pallu Cella sendiri didefinisikan secara Bahasa yaitu “Pallu” yang berarti masak dan “Cella” yang berarti garam. Terdapat beberapa pilihan bahan utama untuk membuat Pallu Cella antara lain ikan cakalang, laying, bolu, sibula, atau tembang. Berdasarkan definisi secara Bahasa, dapat disimpulkan bahwa Pallu Cella memiliki rasa asin dengan aroma khas kunyit. Bahan yang digunakan: 2 ekor ikan bandeng 2 gelas air 1 sdm garam 1 sdt kunyit bubuk Penyedap rasa Cara membuat Pertama, Bersihkan ikan bolu, buang insang dan kotoran perut, biarkan sisiknya. Setiap ekor dipotong 4 bagian, kemudian dicuci bersih. Selanjutnya, masukkan ke dalam panci, tuang air, beri kunyit, dan garam. Setelah itu, didihkan ikan hingga berubah warna menjadi kuning dan mengental, beri pen...
Dampak perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta pengaruh globalisasi pada kalangan remaja, tak jarang membuat mereka tidak siap kehilangan identitas daerahnya masing-masing. Sebagai putra asli dari Sulawesi Selatan, tulisan ini diangkat karena tidak sedikit generasi muda sekarang sama sekali tidak mengetahui bahasa dan budaya mereka masing-masing, salah satunya adalah budaya Siri’ dan Pesse’ . Kedua kata ini menjadi pandangan hidup dan merupakan azimat kebanggaan daerah ini. Pemaknaan ini dapat dibuktikan dengan tingkah laku orang-orang Bugis, Makassar, Mandar, dan Tana Toraja. Pemaknaan yang cukup luas sehingga penulis hanya mengangkat makna Siri’ dan Pesse’ berdasarkan pandangan dan persepsi orang-orang Bugis saja. Nilai-nilai ini dianggap sudah terlanjur masuk ke dalam sumsum masyarakat daerah ini, sehingga mereka senantiasa menjaga dan memeliharanya dengan baik dan sudah identik dengan harga diri. Siri' dan Pesse’ memiliki ar...
Kegunaan Jenglot: Jenglot adalah figur berbentuk manusia yang berukuran kecil (sekitar 10-17 cm), berkulit gelap dengan tekstur kasar (seperti mumi), berwajah seperti tengkorak dan bertaring mencuat, serta memiliki rambut dan kuku yang panjang. Jenglot ditemukan di beberapa wilayah di nusantara, misalnya Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan Bali. Jenglot dipercaya memiliki kekuatan mistis dan memakan darah manusia. Masyarakat Indonesia meyakini jenglot sebagai makhluk yang memiliki kekuatan mistik dan dapat mengundang bencana. Kegunaan jenglot menurut kepercayaan masyarakat di antaranya sebagai berikut : Pesugihan tanpa tumbal, memudahkan meraih kekayaan. Kelancaran rejeki segala arah dimanapun anda berada. Mudah meluluhkan / Menaklukan hati siapapun. Menarik pusaka lain, dengan memiliki jenglot mudah mendapat pusaka sakti lainnya. Mengirim santet penyakit sampai kematian. Selain yang disebutkan di atas, masih banyak kegunaan jeng...
Budaya Mattekkeng/ Mappattekkeng (terjemahan bebasnya menggunakan tongkat) dalam masyarakat Bugis merupakan upacara tradisional yang dilakukan ketika anak/bayi sudah berumur ±1 tahun atau sudah bisa berdiri dan melangkah sendiri tanpa bantuan. Upacara ini dilakukan sebagai bentuk rasa syukur kedua orang tua dan keluarga besarnya, yang ditandai dengan menyediakan ketan putih yang dibungkus dengan daun kelapa yang masih muda atau sering disebut Janur Kuning. Adapun prosesi pembuatannya yaitu ketan putih yang telah dimasak dan diberi santan kemudian dibungkus dengan daun Janur Kuning dan diikat tali dari daun lontar kering sehingga menyerupai sebuah tongkat. Tongkat ketan tersebut selanjutnya dimasak kembali sekitar 3 jam. Ada 2(dua) ukuran tongkat ketan yang disediakan yaitu (1) tongkat ketan dengan panjang ±1 meter dan diameter ±3 – 3,5 cm dan (2) tongkat ketan dengan panjang ±20 cm dan diameter ±2 cm. Tongkat ketan ini kemudian dikenal...
Ronto' adalah salah satu makanan khas Bugis yang berbahan pokok udang kecil mentah yang masih segar, alias hidup. Udang kecil tersebut dapat dijumpai di berbagai pasar tradisional Sengkang, dimana biasanya dijual dengan harga berkisar Rp.5.000 - Rp.10.000. Bahan ronto' sendiri terdiri dari udang kecil yang sudah dibersihkan, namun tidak dilepas dari kulit dan kepalanya. Yang kemudian dicampur dengan bahan-bahan yang telah dihaluskan dengan cara diulek hingga halus. Bahan-bahan tersebut yakni bawang merah, cabai, jahe, dan juga kemiri yang telah di goreng. Serta diberi perisa rasa (garam) dan perasan jeruk nipis sebagai penetrasi rasa udang. Makanan ini sering kita jumpai didaerah Bugis, khususnya Ibukota Kabupaten Wajo, Sengkang. Karena ronto' biasanya sering dikonsumsi oleh masyarakat Sengkang, maka makanan ini jarang dijumpai didaerah lainnya di Sulawesi Selatan. Rasa dari ronto' ini sendiri mirip seperti sambal udang mentah. Dengan perpaduan lembut antara daging udan...