Pakaian Adat Kaum Wanita Suku Toli-Toli Pada poin ke 7 kita jatuh pada pakaian adat tradisional wanita dari suku Toli-Toli yaitu berupa Badu atau blus lengan pendek dengan lipatan-lipatan kecil yang dihiasi manik-manik dan pita emas. Umumnya, pemakaian blus ini dipadukan dengan bawahan berupa Puyuka atau celana panjang yang dihiasi pita emas dan manik-manik, ban pinggang berwarna kuning, serta lipa atau sarung sebatas lutut. Tidak cukup sampai disitu, ditambahkan pula selendang atau silempang yang disampirkan pada bagian bahu dan juga beberapa aksesoris pendukung seperti anting, kalung, dan gelang yang terbuat dari manik-manik. https://www.silontong.com/2018/10/15/pakaian-adat-tradisional-sulawesi-tengah/
Pakaian Adat Kaum Pria Suku Toli-Toli Di poin terakhir ini, pakaian adat tradisional Sulawesi Tengah dari kaum pria suku Toli-Toli yaitu berupa blus lengan panjang dengan leher tegak yang dihiasi dengan pita emas dan manik-manik berwarna kuning yang dipadukan dengan bawahan berupa puyuka atau celana panjang. Ditambahkan pula penggunaan sarung sebatas lutut serta Sanggo sebagai penutup kepala. https://www.silontong.com/2018/10/15/pakaian-adat-tradisional-sulawesi-tengah/
Santu Alat musik tradisional Sulawesi Tengah yang pertama adalah Santu. Dimana alat musik ini terbuat dari Bambu yang mungkin anda bisa masukkan kedalam jenis sitar tabung dan termasuk kelompok ideo-kordofon. Kulit pada bagian bambu pada bagian tengahnya dilubangi sebagai resonatornya dan nantinya ketika dipetik suara yang dihasilkan bisa sedikit lebih kencang. Pada umumnya, alat musik Santu ini sering dimainkan oleh masyarakat di Sulawesi Tengah guna mengisi waktu senggang di sawah. Mereka bermain musik sembari melihat awan. Selain itu anak-anak muda terkadang ketika mereka sedang bermain perang-perangan, alat musik ini digunakan sebagai alat komunikasi kelompok mereka. https://www.silontong.com/2018/10/17/alat-musik-tradisional-sulawesi-tengah/
Geso-Geso Geso-geso adalah alat musik tradisional yang ada di Sulawesi Tengah. Awalnya, nama aslinya adalah Pa’ Geso’ Geso namun masyarakat lebih mudah menyebutnya dengan panggilan Geso-Geso. Dimainkan dengan cara digesek meskipun alat musik Geso-Geso ini hanya dengan satu dawai saja yang dapat dimainkan Bahan untuk membuat alat musik tradisional Geso-Geso ini harus memiliki sifat kuat dan keras dan itu terdapat pada tempurung yang dilapisi dengan kulit binatang yang nantinya berfungsi sebagai membran pengeras bunyi. Dan alat untuk menggesek-nya terbuat dari serat kayu atau bisa juga menggunakan ijuk lalu diikatkan pada sebuah rotan. https://www.silontong.com/2018/10/17/alat-musik-tradisional-sulawesi-tengah/
Gimba Nah, pada alat musik yang kelima ini, adalah alat musik tradisional Gimba. Berdasarkan sumber yang ada, tidak ada yang mengetahui pasti sebenarnya apa itu Gimba karena pada kecamatan lain di daerah kabupaten Donggala ada juga yang menamakannya ganda-ganda dengan bentuk yang lebih kecil tapi masyarakat hanya mengetahui bahwa sejak ada, nama alat musik tersebut adalah Gimba. Adapun fungsi Gimba untuk mensosialisasikan sebuah kegiatan atau jika ada kejadian tertentu, seperti berita duka, bencana alam dan lain-lainnya. Mereka bisa mengetahui adanya bahaya yang datang dengan dibunyikannya Gimba ini dengan cara dipukul dan setiap banyaknya pukulan menandakan hal yang berbeda-beda. Dengan begitu, bisa juga disebut alat musik Gimba adalah alat komunikasi tradisional . https://www.silontong.com/2018/10/17/alat-musik-tradisional-sulawesi-tengah/
Lalove Lalove termasuk alat musik tradisional yang ditiup dan berasal dari Sulawesi Tengah. Fungsi dari alat musik ini untuk mengiringi tari-tarian daerah Sulawesi Tengah atau adat tertentu saja. Bentuknya berwujud seperti sebuah alat musik Suling yang panjang. Jika dimainkan, biasanya dipasangkan dengan alat musik lain seperti Kadode, Yori, Mbasi-Mbasi atau Kentongan. Untuk upacara adat lokal yaitu Balia, sebuah acara pengobatan masyarakat alat musik Lalove selalu dihadirkan oleh masyarakat setempat. https://www.silontong.com/2018/10/17/alat-musik-tradisional-sulawesi-tengah/
Paree / Pare’e Alat musik tradisional Pare’e yang berasal dari Sulawesi Tengah ini terbuat dari bambu yang dibelah dan salah satu bagian ujungnya dijadikan runcing seperti paruh burung karena salah satu saja yang tajam. Dimainkan dengan cara dipukul, alat musik ini menggunakan tangan kiri anda sementara tangan kanan memasukkan jari pada lubang untuk mengatur nada yang dihasilkan. Untuk ekspresikan kegerimbaan masyarakaat saat panen, alat musik Paree biasanya ikut dimainkan. Selain itu, untuk kebutuhan pribadi, alat musik Paree pun selalu dimainkan oleh remaja. Sebagian masyarakat mempunyai keyakinan bahwa alat musik ini memiliki kekuatan magis. https://www.silontong.com/2018/10/17/alat-musik-tradisional-sulawesi-tengah/
Tari Baliore Tarian Baliore merupakan tarian daerah Sulawesi Tengah yang menceritakan tentang kelincahan gadis-gadis yang bergembira saat pesta panen tiba. Dalam menyambut panen, mereka pun menari-nari dengan lincahnya. Hentakan alat musik ritmis tetabuhan, terutama Gendang semakin menambah dinamisnya tarian ini. Sekedar tambahan, bahwa tari ini merupakan tari kreasi yang diangkat dari Dingkula. Selain gerakannya, tarian ini mempunyai keunikan pada pakaian yang dikenakan serta aksesoris para penari. https://www.silontong.com/2018/10/12/tarian-adat-tradisional-daerah-sulawesi-tengah/
Tari Raego Tari Raego termasuk kategori tarian daerah Sulawesi Tengah. Tarian ini sejenis tarian untuk menyambut kepulangan para pahlawan perang dari medan pertempuran dengan membawa kemenangan. Sebagai tambahan, sebelum melakukan tarian, ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi, yaitu: Para penari meminta restu kepada pemangku adat, Setelah itu mencari wanita pasangan menari yang belum menikah. https://www.silontong.com/2018/10/12/tarian-adat-tradisional-daerah-sulawesi-tengah/