makanan
186 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Kisah Si Bungsu Tujuh Bersaudara
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Lampung

Alkisah,  di sebuah kampung di daerah Lampung, Indonesia, tinggallah suami-istri bersama dengan tujuh orang putrinya. Untuk menghidupi keluarganya, sang Ayah mencari kayu bakar di hutan dan menjualnya ke pasar. Namun, hasil yang didapatkan tidak cukup untuk mereka makan bersama. Mereka tidak pernah makan sampai kenyang. Agar bisa makan kenyang tanpa diganggu oleh anak-anaknya, sang Ayah dan sang Ibu sering menyisihkan makanan untuk mereka makan pada malam harinya, di saat ketujuh putrinya sedang tertidur lelap. Pada suatu malam, sang Ayah dan sang Ibu sedang asyik menikmati makan malam berdua. Tanpa disadarinya, si Bungsu Tujuh Bersaudara terbangun dan melihat mereka sedang makan. Si Bungsu pun segera membangunkan kakaknya yang sedang tertidur pulas. “Kakak-kakak…!” ucap si Bungsu dengan pelan. Keenam kakaknya pun terbangun. Saat melihat kedua orang tuanya makan, mereka pun ikut makan, sehingga membuat kedua orang tua mereka tidak kenya...

avatar
Roro
Gambar Entri
Nyuncun Pahakh
Ritual Ritual
Lampung

Nyuncun artinya meletakkan di atas kepala, Pahakh adalah satu peralatan rumah  tangga yang berbentuk bundar – selintas mirip piring – berdiameter kurang lebih 30  sentimeter. Pahakh (pahar) ada yang diletakkan di atas kepala dan ada yang di jinjing.  Isi pahakh ada yg berupa makanan, antara lain: nasi, sayur matang, kue, air minum  yang akan disajikan dalam acara adat. Ketika tiba di rumah tujuan, pahakh diletakkan  di ruangan, dan isi pahakh tersebut tetap tidak di turunkan, sehingga bagi sai batin ataupun masyarakat menikmati makanan yang dibawa tetap di atas pahakh.   Kegiatan nyuncun pahakh juga dilakukan pada kegiatan ngejalang atau bisa juga  diartikan “ziarah”, yaitu kegiatan adat di mana bebai (ibu-ibu) nyuncun (meletakkan pahakh) di atas kepala yang dibawa pada kegiatan berdoa di masjid (ngantak pelambakh), pernikahan, berdoa kematian di pemakaman (Ngelang Kubokh). Fungsi Pahakh dalam  kegiatan adat masyara...

avatar
Sri sumarni
Gambar Entri
Maca Syekh/ Maca Seh
Ritual Ritual
Lampung

Maca Seh terdiri dari kata “maca” = membaca, dan “Seh” = Syekh, artinya membaca riwayat Syekh Abdul Qodir Jaelani, yaitu salah seorang tokoh ulama fiqih, tarekat, dan sufisme yang sangat dihormati oleh kalangan Sunni di seluruh dunia. Bacaan riwayat tersebut ditulis pada sebuah buku dalam bentuk manuskrip (tulisan tangan), yang dalam pengelompokan ilmu sosial termasuk ke dalam kelompok naskah kuno. Naskah Maca Seh ditulis dalam huruf Arab (Arab Pegon) dengan menggunakan bahasa Jawa, bentuknya adalah wawacan. Wawacan adalah cerita yang ditulis berdasarkan aturan tertentu yang disebut pupuh. Dalam praktiknya, tradisi Maca Seh ini tidak dibaca sekaligus tamat, tetapi berlangsung secara terus-menerus dalam kurun waktu tertentu. Biasanya dilakukan seminggu sekali, yaitu pada malam Jum’at, artinya setiap kali membaca dilakukan sebanyak 1 (satu) pupuh (bab). Hal ini dikarenakan cerita yang berbentuk wawacan ini mengenal sebutan “tujuh belas pupuh&rdq...

avatar
Sri sumarni
Gambar Entri
Cerita Muli Pilihan (Gadis Pilihan)
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Lampung

Tersebutlah cerita ada seorang gadis mempunyai seorang kekasih pemuda tampan, mereka saling mencintai dan bermaksud akan segera melangsungkan pernikahan. Mereka merasa susah karena ibu si pemuda tidak menyetujui anaknya mengambil gadis itu menjadi istri. Berulang-ulang si pemuda mengajukan permohonan dan restu dari ibunya, namun ibunya tetap tidak menyetujuinya. Akhirnya si pemuda mengambil keputusan tetap mengambil gadis itu untuk  menjadi istrinya walaupun ibunya tetap membenci gadis itu. Mereka tetap tinggal satu rumah, ibunya sangat memusuhi menantunya. Sang menantu sangat sabar, dia tetap patuh kepada mertuanya, segala suruhan dan larangan dikerjakannya dan dijauhinya. Untunglah disamping ibu mertua yang membencinya, suaminya sangat menyayanginya dan adik perempuan suaminya merasa kasihan  kepada kakak iparnya itu. Kalau si ibu sedang memarahi menantunya, anak perempuannya itu sering menyadarkan ibunya dan berkata, "Kasihan kakak bu, jangan selalu dimarahi." ...

avatar
Admin Budaya
Gambar Entri
Si Kura Sakti
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Lampung

Cerita ini mengisahkan si Kura Sakti tujuh bersaudara anak raja Pagaruyung. Mereka disuruh pergi merantau dari negeri Pagaruyung mencari daerah baru yang cukup jauh dari Pagaruyung. Pergilah tujuh bersaudara tersebut, sedang Si kura ditandu karena tidak dapat berjalan. Si kura sudah dewasa, tetapi belum dapat berdiri, melainkan selalu terbaring saja. Jadi abangnya yang terus si Muradatu serta adik-adiknya bergilir menandunya. Sudah satu hari satu malam mereka berjalan, baru mereka membuat gubuk dekat hulu sungai antara Pagaruyung dan Bengkulu. Bermalamlah mereraka di situ sampai dua atau tiga malam. Pekerjaan mereka di daerah itu mencari ular, mencari babi, mencari monyet dan binatang-binatang apa saja yang dapat mereka tangkap. Itulah yang menjadi makanan mereka tiap hari. Sesudah binatang-binatang di daerah itu tinggal sedikit lagi, mereka pindah lagi melanjutkan perjalanan ke gunung Pesagi, dan bermalam lagi disana. Sesudah seminggu, mereka melanjutkan perjalanan lagi, sedang...

avatar
Admin Budaya
Gambar Entri
Batu Malukkup (Batu Bertangkup)
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Lampung

Dalam sebuah kampung tinggallah seorang ibu dengan dua orang anaknya, yang sulung laki-laki dan adiknya perempuan. Mereka hidup berladang, yaitu menanam padi dan sayur-sayuran, diantaranya ada yang menanam mentimun. Kedua anak itu selalu membuat kesal dan sedih hati ibunya, karena tidak mau mendengar kata atau nasehat ibunya. Pada suatu hari anaknya yang perempuan memetik mentimun dan digunakannya untuk bermain-main. Ibunya melarangnya, agar mentimun itu tidak dimain-mainkan. Kata ibunya "Janganlah dimain-mainkan mentimun itu anakku, lebih baik engkau makan saja." Jawab anaknya yang laki-laki. "Biarlah kami pakai saja untuk bermain-main." "Makan saja, Nak timun itu."kata ibunya. "jangan Dik," cegah kakaknya pula. Ibunya akhirnya berkata, karena sudah terlalu kesal, Sudahlah, kalau begitu lebih baik ibu pergi ke batu bertangkup. Tinggallah kalian berdua, supaya senang hati kalian, tidak ada yang melarang apa mau kalian." Biasanya siapa saja, kalau ia sudah menyebutkan," s...

avatar
Admin Budaya
Gambar Entri
Cerita Si Anak Tekhe (Kisah Hasan dan Husin Dari Lampung)
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Lampung

Tersebutlah kisah, seorang raja mempunyai dua orang istri. Dari istrinya yang  pertama, Raja memperoleh seorang putra, dan dari istri yang kedua mendapat dua orang anak, yang seorang perempuan dan seorang laki-laki. Setelah anaknya berumur kurang lebih empat atau lima tahun, istri raja yang tua meninggal dunia. Karena putra ini sudah piatu, maka kehidupannya sehari-hari diurus oleh ibu tirinya. Putra dari istri pertama ini bernama Hasan, sedangkan putra dari istri kedua bernama Husin. Antara Hasan dan Husin hidup sangat serasi dan akur, tidak pernah berselisih faham, apalagi berkelahi. Segala kegiatan mereka berdua dikerjakan bersama-sama. Mandi bersama, tidur bersama, main-main bersama, makanpun bersama-sama. Di halaman rumah tempat mereka bermain terdapat beberapa ekor kuda milik mereka. Suatu ketika, Raja baru saja pulang dari bepergian. Sang Raja menanyakan perihal anak-anaknya kepada istrinya. Tiba pada giliran Hasan yang ditanyakan, istrinya menjawab dengan ketus "Ent...

avatar
Admin Budaya
Gambar Entri
Legenda Sakawira, Tara dan Kumbang Paya
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Lampung

Zaman dahulu kala, semua manusia menyembah roh nenek moyang. Paya Kijing telah ada penghuninya yaitu Sakawira dengan anak buahnya. Pekerjaan mereka berburu dan mencari ikan di kali, Sakawira sebagai pemimpin, sangat disegani para pengikutnya, karena dia mempunyai pasukan syaitan di rawa Kijing ini dan juga pasukan buaya, kalau dia mau bepergian di darat, harimau adalah kudanya. Selain itu memang bentuk tubuhnya tinggi besar, tampan dan anggun kelihatannya. Untuk bertanding, ilmu kebal dan ilmu lainnya dimilikinya, sedangkan pengikutnya tak seorang pun yang memiliki ilmu yang demikian. Itulah sebabnya, dia diam di Rawa Kijing, karena disitu aman dan tenteram. Selain memiliki kegagahan, Sakawira memiliki hati yang lembut. Dia peramah dan pemurah. Istrinya delapan orang. Dia sangat kasih dan sayang terhadap istri-istrinya, terutama kepada istrinya yang termuda. Sudah menjadi kebiasaan bagi Sakawira dan pengikutnya setiap mereka meminta sesuatu kepada Eyangnya, maka dia mengorbankan...

avatar
Admin Budaya
Gambar Entri
Cerita Legenda Datuk Tuan Budiam
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Lampung

Dia berdiri tegak dan megah tampak di kejauhan, merendam setengah tubuh dalam air laut. Tugasnya menahan tamparan ombak Teluk Semangka, warnanya putih sudah agak kelabu karena tuannya. Tubuhnya sudah pecah-pecah dan makin mengurus karena kikisan ombak kata orang, dia adalah karang putih yang berbentuk kapal. Karang putih merupakan tanda bagi juru mudi kapal motor boat yang datang dari arah Kota Agung/Trlukbetung dan lain-lainnya. Apabila telah kelihatan memutih menjulang di dekat pantai, para juru mudi segera memperhatikan kompas dan mengerahkan haluan motornya ke titik putih itu, karena berarti di arah itulah Putih Doh Ibukota Kecamatan Cukuhbalak. Karang Putih dan alam sekitarnya memiliki kisahnya sendiri. Dulunya Karang Putih itu adalah kapal dari luar negeri yang kandas di pantai Putih, lama kelamaan karena banyak ditempeli kerang, maka berubah menjadi batu karang yang berbentuk kapal yang disebut masyarakat batu kapal. Ada juga yang menceritakan, bahwa tatkala kapal itu lew...

avatar
Admin Budaya