1
1.905 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Jebba'
Senjata dan Alat Perang Senjata dan Alat Perang
Sulawesi Selatan

Jebba', ialah jebakan untuk menangkap berbagai jenis burung. Jebba’ terbuat dari kurungan dengan menggunakan bahan bambu. Kurungan ini mempunyai pintu, dilengkapi alat khusus sebagai penyanggah daunpintu kurungan. Apabila alat ini tersentuh atau diinjak oleh kaki burung, maka secara otomatis pintu kurungan tadi akan tertutup dengan sendirinya. Agar jelasnya lihat gambar 8 di bawah ini. Jebba’ digunakan untuk mempermudah penangkapan burung burung liar. Masyarakat Bugis, sejak dahulu hingga kini, meng gunakan jebba yang disertai dengan burung umpan. Apabila Seseorang ingin memerangkap, misalnya burung balam, maka di dalam jebba diberi seekor burung balam. Ini dimaksudkan agar burung liar tertarik untuk mendekat, bahkan turut masuk dalam jebba Demikian burung itupun dapat tertangkap dengan cukup mudah. Sama halnya dengan sio, jebba” inipun masih tetap digunakan sampai sekarang, terutama oleh masyarakat petani di pinggiran kota Bone. Sumber: Buku Senjata Tr...

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Katalang
Senjata dan Alat Perang Senjata dan Alat Perang
Sulawesi Selatan

Katalang, adalah salah satu jeni perangkap berupa lubang yang cukup besar (luas dan dalam). Lubang ini di buat dengan jalan menggali tanah, kemudian menutupnya dengan ranting kayu dan dedaunan, sehingga tidak tampak dari luar. Bentuknya secara jelas dapat dilihat pada gambar 9 di bawah ini. Pada zaman dahulu katalang, digunakan untuk memerangkap musuh, baik berupa manusia maupun binatang liar. Apabila di bandingkan dengan keadaan sekarang, maka katalang merupakan salah satu sistem keamanan lingkungan. Sehubungan dengan itu, bagi keamanan desa atau kampung-kampung, biasa dilakukan pem buatan katalang di berbagai tempat. Ini dimaksudkan agar orang orang jahat ataupun lasykar musuh terjerembab ke dalamnya. Sebaliknya, bagi petani katalang itu dibuat untuk memerangkap musuh-musuh tanaman, antara lain babi hutan, anjing liar dan lain binatang pengganggu tanaman. Menurut hasil pengamatan, pada masa sekarang masyarakat Bone tidak lagi menggunakan katalang untuk kepentingan kea manan ka...

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
LA UMMASA' SI PANDAI BESI DARI TANAH BONE
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sulawesi Selatan

Siapa yang tak kenal La Ummasa'? bagi mereka yang sering membaca sejarah tidaklah asing baginya. La Ummasa' punya dua gelar, Dia punya kelebihan dan kepandaian pada masanya. Dari catatan Lontara' Akkarungeng ri Bone, LA UMMASA' Raja Bone ke-2 (1365-1368), disebutkan bahwa Dialah yang menggantikan ManurungE ri Matajang sebagai Arung Mangkaue ri Bone. Beliau digelari PETTA PANRE BESSIE karena Raja Bone inilah yang mula-mula menciptakan alat dan perkakas dari besi di Bone dan kalau bepergian, hanya dinaungi dengan KALIYAO (tameng) untuk melindunginya dari teriknya matahari. LA UMMASA' lahir dari hasil pernikahan Manurungnge ri Matajang Raja Bone ke-1 (1330-1365) dengan Manurungnge ri Toro yang bernama Latenri Wale. LA UMMASA mempunyai dua gelar Petta Panre Bessie’ dan Petta To Mulaiye Panreng yang artinya raja yang mula-mula dikuburkan. Beliau sangat dicintai rakyatnya karena selain merakyat, juga memiliki berbagai kelebihan seperti berdaya ingat t...

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Dulang
Senjata dan Alat Perang Senjata dan Alat Perang
Sulawesi Selatan

Dulang, yaitu bak yang digunakan untuk mendinginkan besi tempaan yang sudah dibentuk. Dulang ini terbuat dari bahan kayu gelondongan yang dilubangi pada salah satu sisinya dengan ukuran ke dalaman lubang sekitar 50 Cm serta panjang antara 150 cm - 200 Cm dan lebar sekitar 50 Cm. Air yang diperlukan dimasukkan ke dalam lubang tersebut untuk mendinginkan hasil bentukan besi, berupa senjata ataupun alat-alat pertanian, seperti: pacul, cangkul, mata bajak, belati, dan parang. Pada gambar 11 di bawah ini diperlihatkan sketsa dulang yang digunakan oleh pandai besi di daerah Bone. Peralatan dulang seperti terlihat dalam gambar 11 di atas merupakan suatu bukti autentik, bahwa masyarakat Bugis di daerah Bone sejak zaman silam telah mempunyai pengetahuan dan ketrampilan teknis untuk mendayagunakan potensi sumber kekayaan alam. Dalam rangka menanggulangi tan tangan lingkungannya. Pengetahuan dan ketrampilan seperti itu tetap bertahan dan dipertahankan sampai saat ini. Apabila dikaitkan den...

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
A kikkirikeng (landasan kikir)
Senjata dan Alat Perang Senjata dan Alat Perang
Sulawesi Selatan

A kikkirikeng (landasan kikir), yaitu alat pandai besi yang khusus digunakan untuk meletakkan setiap hasil produksi tempataan yang akan dikikir (ditajamkan) bahagiaan bilahnya. Alat ini umumnya terbuat dari bahan tanduk kerbau atau tanduk sapi yang diletakkan secara berjajar. Pada kedua buah tanduk tersebut diberi tatakan yang berfungsi sebagai tempat menyantelkan barang kikiran (lihat gambar 12.). Gambar di bawah menunjukkan, bahwa tanduk kerbau ataupun tanduk sapi dapat dimanfaatkan oleh pandai besi sebagai alat yang cukup efektif dalam menunjang kelancaran proses produksi senjata tradisional. Malahan, dalam bidang lain, tanduk hewan seperti itu dapat berguna sebagai tempat menyimpan: minyak, huku/gagang parang ataupun badik dan keris, serta banya kegunaan lainnya. Sumber: Buku Senjata Tradisional Sulawesi Selatan https://play.google.com/books/reader?id=hJ6KCgAAQBAJ&pg=GBS.PA51

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Pengeppi' (alat percikan air)
Senjata dan Alat Perang Senjata dan Alat Perang
Sulawesi Selatan

Pengeppi” (alat percikan air), yaitu suatu jenis peralatan pandai besi yang terbuat dari belahan buluh atau bambu, yang bagian ujungnya dilumat sehingga bentuknya menye rupai kwas. Kegunaan pengepi ini ialah untuk memercik kan air pada bara atau nyala api yang berkobar. Hal ini dilaku kan untuk menjaga keseimbangan antara nyala/kobaran panas disatu pihak dan kebutuhan/daya muai logam yang akan di bentuk menjadi senjata tradisional atau sejenisnya. Bentuk pangeppi adalah sebagai berikut (lihat gambar 13).   Sumber: Buku Senjata Tradisional Sulawesi Selatan https://play.google.com/books/reader?id=hJ6KCgAAQBAJ&pg=GBS.PA53

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Patung TauTau
Ritual Ritual
Sulawesi Selatan

Tau tau merupakan kegiatan membuat patung yang dipahat dari kayu dan berasal dari tanah Toraja. Kata Tau sendiri berarti "manusia", sedangkan pengulangan kata tau tau mencerminkan "sesuatu yang menyerupai manusia". Oleh sebab itu patung ini merupakan personifikasi dari orang yang sudah meninggal. biasanya patung ini dibuat dari pohon nangka atau manglassak bagi kalangan bangsawan, bambu bagi masyarakat kalangan rendah, kayu cendana bagi masyarakat kelas menengah pengrajin patung ini juga tidak bisa sembarangan, karena pengrajin patung harus bekerja dekat dengan jenazah tersebut agar hasilnya benar benar mirip dengan jenazah. Pembuatannya sendiri mejelaskan bahwa ketika sesorang meninggal mereka akan memasuki alam baka atau yang disebut Poyo oleh warga sekitar. nah, mereka hanya bisa memasuki poyo ketika melewati upacara pemakaman dengan benar sesuai dengan status sosial. maka itu, patung yang dibuat juga disesuaikan dengan status sosial mereka. Nah dengan adanya patung ini m...

avatar
OSKM18_16618304_paskasius
Gambar Entri
Silariang
Ritual Ritual
Sulawesi Selatan

Silariang, adalah pilihan terakhir dari suatu pasangan yang ingin menikah atau melaju ke jenjang berikutnya, hal ini terjadi pada suku bugis makassar ketika suatu pasangan tidak direstui oleh salah satu atau kedua orang tuanya, namun yang namanya cinta apapun akan dilakukan sehingga silariang menjadi pilihan bagi pasangan tersebut untuk tetap nempertahankan cintanya Silariang termasuk dalam perbuatan annyala. Annyala dalam bahasa Makassar berarti berbuat salah, sebuah pilihan salah yang diambil sepasang kekasih ketika cinta mereka tidak drestui oleh keluarganya Silariang atau kawin lari .  Kondisi di mana sepasang kekasih yang tak mendapat restu untuk kawin atau dalam artian keduanya melakukan kawin lari tanpa paksaan salah satu pihak. Ketika si anak gadis menjatuhkan pilihan untuk annyala atau silariang maka seketika itu juga dia dianggap mencoreng muka keluarganya dan menjatuhkan harga diri keluarga besarnya atau disebut&nb...

avatar
OSKM2018_16718447_SalmanAchmad
Gambar Entri
"Badong" Lagu Pemakaman Toraja
Musik dan Lagu Musik dan Lagu
Sulawesi Selatan

Salah satu nyanyian asli yang berasal dari leluhur masyarakat Toraja yang terkenal adalah 'badong'. Badong tidak mempunyai arti dalam bahasa Indonesia karena nyanyian ini hanya ada di Toraja. Badong adalah nyanyian yang khusus di nyanyikan dalam upacara pemakaman atau kematian. Lirik dalam lagu badong berisi kata kata untuk mengantar arwah orang yang telah meninggal ke alam baka sesuai dengan kepercayaan yang ada dalam agama 'aluk to dolo' yakni agama asli yang ada di Toraja. Badong dilakukan oleh banyak orang yang membentuk lingkaran sambil berpegangan tangan dan dipandu oleh seorang pemimpin badong. Mereka mengenakan pakaian serba hitam dan melakukan tarian sambil bernyanyi Badong. Mereka mengumandangkan lagu ini selama pesta upacara kematian berlangsung. Lagu ini dinyanyikan secara akapela maupun dengan iringan alat musik semacam gendang. Nada yang digunakan cenderung minor dan suram. OSKMITB2018

avatar
Oskm18_16718229_ferdinand