1
2.264 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Sortali
Pakaian Tradisional Pakaian Tradisional
Sumatera Utara

Sortali adalah sejenis ikat kepala yang berasal dari kebudayaan Batak Toba (Batak sendiri terbagi enam, yakni Toba, Karo, Mandailing, Pakpak, Simalungun, dan Angkora). Dahulu, Sortali kerap dipakai dalam acara pernikahan oleh golongan aristokrat di suku Batak sehingga Sortali biasa dianggap sebagai simbol  prestige /kekayaan dan kemakmuran suatu keluarga. Kini, Sortali sudah biasa disewakan dalam acara-acara adat Batak seperti perkawinan, , lantaran harganya yang mahal. Sortali terbuat dari tembaga yang disepuh dengan emas, serta dibungkus dengan kain merah. Ini juga salah satu alasan mengapa Sortali hanya dimiliki oleh golongan terpandang di dalam masyarakat suku Batak. Sortali yang dimahkotakan pada wanita berbentuk persegi panjang. Sementara itu, Sortali yang dipakai pria berbentuk segitiga ; uniknya, Sortali untuk pria biasa juga dipanggil Tali-Tali. Sortali dipakai dalam acara pernikahan karena Sortali tidak hanya menggambarkan kemakmuran keluarga yang bersangk...

avatar
OSKM18_16918009_Marcellino Victor Yohanes Pangaribuan
Gambar Entri
Alat Musik Tradisional Provinsi Sumatera Utara
Alat Musik Alat Musik
Sumatera Utara

  Sumatera Utara adalah sebuah provinsi yang terletak di Pulau Sumatera, Indonesia dan beribukota di Medan. Musik yang biasa dimainkan, cenderung tergantung dengan upacara-upacara adat yang diadakan, tetapi lebih dominan dengan genderangnya. Seperti pada Etnis Pesisir terdapat serangkaian alat musik yang dinamakan Sikambang. Secara garis besar Alat Musik Tradisional Provinsi Sumatera Utara (Sumut) terdiri dari:  Doli-Doli, Druni Dana, Faritia, Garantung, Gendang Sisibah, Gordang, Hapetan, Hesek, Sulim, Sarune Bolon, Ole-Ole, Odap, Ogung, Pangora, Taganing.     Doli-Doli Doli-Doli   Doli-doli adalah alat musik tradisional yang berasal dari Nias. Doli-doli terbuat dari bambu atau kayu kecil-kecil yang disusun berjajar memanjang berdasarkan urutan ketinggian nada. Untuk memainkannya, doli-doli dipukul dengan dua tongkat kecil. Doli-doli b...

avatar
Oskm18_19918239_farid
Gambar Entri
Mangarambas Deke
Ritual Ritual
Sumatera Utara

Mangarambas Deke adalah sebuah ritual rutin serta tradisi mencari ikan di sawah setelah panen.  Awalnya dua atau tiga orang membuat semacam kolam penampungan bagi ikan (Bahasa Batak : Tambok) yang akan ditangkap dan terbuat dari bekas-bekas batang padi yang dicabut beserta tanah yang menempel di akar-akarnya,lalu ditimbun kira-kira 20 cm dari permukaan air dengan ukuran kolamnya kira-kira 2x2 meter dan membuat tempat masuk di salah satu sisi dengan ukuran kira-kira 0.5 meter dan untuk memulai mangarambas deke diperlukan sebatang ranting pohon yang berukuran 1.5 m beserta daunnya,dan dimulai dengan cara memukul-mukul air sembari menakut-nakuti ikannya dan mengarahkannya ke tempat yang telah di sediakan tadi yang berbentuk kolam segi empat.  Setelah kira-kira mendekati lubang masuk yang telah dipersiapkan,2-3 orang tersebut semakin mempercepat gerakan memukul-mukul air dengan maksud agar ikan mencari tempat perlindungan dan masuk melalui lubang yang...

avatar
OSKM18_19818063_Malvin Yulius Christian Pakpahan
Gambar Entri
tradisi kong tek
Ritual Ritual
Sumatera Utara

Sikap bakti/hormat berlangsung setiap hari kepada mereka yang masih hidup. Dan setelah meninggal dilakukan dengan cara yang berbeda. Adapun cara – cara penghormatan kepada keluarga yang sudah meninggal salah satunya adalah tradisi kong tek    Ritual kong tek  merupakan salah satu tradisi dalam ritual kematian masyarakat Tionghoa yang di dalamnya terdapat kepercayaan tradisional yang terkenal dengan tradisi bakar-bakarannya sebagai bentuk bakti kepada orangtua yang telah meninggal. #OSKMITB2018  

avatar
OSKM18_19718063_FERNANDO
Gambar Entri
Upacara Adat Upah Upah
Ritual Ritual
Sumatera Utara

Upah-upah  adalah upacara adat Mandailing yang bertujuan untuk mengembalikan  tondi  ke badan.  Tondi  tersebut diyakini sebagai aspek kejiwaan manusia yang mempengaruhi semangat dan kematangan psikologis individu.   Istilah  tondi  berasal dari bahasa Mandailing (daerah Tapanuli Selatan, Sumatera Utara), berpadanan dengan beberapa istilah dalam bahasa Indonesia yang mencakup kata semangat, tenaga, dan kekuatan yang bersifat psikologis. Seiring dengan itu, beberapa pakar memiliki kesamaan pendapat tentang pembahasan makna  tondi  ini. Bangun (dalam Koentjaraningrat, 2002) mengatakan  tondi  itu merupakan kekuatan, tenaga, semangat jiwa yang memelihara ketegaran jasmani dan rohani agar tetap seimbang, kukuh, keras, dan menjaga harmoni kehidupan setiap individu. Menurut masyarakat Mandailing  tondi  dapat mengembara sesukanya dan bahkan boleh jadi bertemu dan bergabung dengan roh jahat. Dalam keadaan ketaku...

avatar
OSKM18_16918035_Machfuza Enjeli Putri
Gambar Entri
Hiou Simalungun
Motif Kain Motif Kain
Sumatera Utara

Kain Adat Suku Simalungun disebut HIOU . Sama seperti suku-suku lain di sekitarnya, pakaian adat suku Simalungun tidak terlepas dari penggunaan kain Ulos (disebut Uis di suku Karo). Kekhasan pada suku Simalungun adalah pada kain khas serupa Ulos yang disebut Hiou dengan berbagai ornamennya. Hiou pada mulanya identik dengan jimat dipercaya mengandung “kekuatan” yang bersifat religius magis dan dianggap keramat serta memiliki daya istimewa untuk memberikan perlindungan. Menurut beberapa penelitian penggunaan ulos oleh suku bangsa Batak, memperlihatkan kemiripan dengan bangsa Karen di perbatasan Myanmar, Muangthai dan Laos, khususnya pada ikat kepala, kain dan ulosnya.Secara legenda hiou dianggap sebagai salah satu dari 3 sumber kehangatan bagi manusia (selain Api dan Matahari), namun dipandang sebagai sumber kehangatan yang paling nyaman karena bisa digunakan kapan saja (tidak seperti matahari, dan tidak dapat membakar (seperti api). Seperti suku lain di rumpun...

avatar
OSKM18_16718417_putri anggreyani
Gambar Entri
Sibolang Situlo Tuho
Motif Kain Motif Kain
Sumatera Utara

Fungsinya sama dengan sibolang pada umumnya. Digunakan pada upacara adat suka cita maupun duka. Dalam acara suka cita, warna putih lebih menonjol dan dominan, dan disebut dengan  ulos ragi sibolang pamontari . Ulos jenis ini antara lain diberikan kepada pengantin saat acara pernikahan. Melambangkan harapan agar si penerima ulos tersebut memperoleh cucu, kekayaan dan kehormatan. Ulos ragi sibolang dengan warna hitam yang dominan biasanya diberikan oleh paman kepada keponakannya yang meninggal pada usia muda, serta sebagai tanda duka cita kepada seseorang yang ditinggal mati pansangannya sebelum memperoleh cucu dari semua anaknya.   Sumber : Koleksi Torang Sitorus OSKM2018

avatar
OSKM18_19818001_Febrita Rebecca Tiurma SIregar
Gambar Entri
Beras Ditabur, Ikan Mas Diberi
Ritual Ritual
Sumatera Utara

Dalam adat-istiadat suku-suku di Sumatera Utara, yaitu Batak, dikenal istilah menabur beras dan memberi ikan mas. Apa makna sebenarnya dari kebiasaan ini?   Menabur beras bagi masyarakat Batak adalah suatu ritual yang dilakukan oleh seorang orang tua atau pun orang yang dihormati/dituakan kepada anaknya atau orang yang lebih muda ketika ia akan melakukan sesuatu yang besar. Pada zaman dahulu, ritual ini dilakukan kepada panglima yang akan memimpin perang dan kepada calon raja yang akan naik tahta. Saat ini, penaburan beras dilakukan terhadap seseorang yang akan melakukan sesuatu yang dianggap sulit, istimewa, ataupun suci, misalnya anak yang akan merantau, seseorang yang akan ujian, seseorang yang akan dilantik menjadi pejabat, dan sebagainya.   Penaburann beras dilakukan dengan keadaan sebagai berikut. Sang pejuang akan duduk dengan posisi lebih rendah daripada penabur. Lalu penabur menggenggam beras yang sudah disediakan dan menaburkannya ke kepala sang p...

avatar
OSKM18_16918148_David Pardede
Gambar Entri
Pembangunan Tugu Makam Leluhur di Tanah Batak
Ritual Ritual
Sumatera Utara

Pembangunan tugu makam untuk para anggota keluarga yang telah meninggal telah menjadi kebiasaan yang terkenal di antara orang-orang Batak. Sebenarnya tradisi ini tidak dimulai dari awal sejarah kehidupan orang Batak. Kegiatan pembangunan tugu baru dimulai pada pertengahan abad ke-20, pada saat masyarakat Batak mulai mengalami kemajuan di berbagai bidang. Kemajuan ini bisa dilihat dari meningkatnya pendidikan yang diperoleh oleh orang-orang Batak dan kesuksesan para perantau. Kesuksesan para perantau ini menimbulkan kemajuan di dalam bidang ekonomi, hal ini ditandakan dengan munculnya orang batak yang kaya dan berhasil. Tugu-tugu makam ini berfungsi sebagai penghormatan kepada leluhur atau anggota keluarga dan pengenangan kehidupan mereka. Hal ini merupakan kewajiban orang Batak untuk menghormati ayah dan ibu. Bagi orang Batak, tugu-tugu ini tidak hanya sebagai bentuk penghormatan, namu juga merupakan hal yang sakral. Bila tugu makam suatu keluarga diganggu atau dirusak, maka aka...

avatar
OSKM18_16618004_David Rhein Panuturi Gurning