Rumah Tjong A Fie merupakan salah satu bangunan bersejarah di kota Medan. Bangunan ini terletak di Jalan Ahmad Yani, Kesawan, Medan. Rumah ini didirikan pada tahun 1900. Rumah ini memiliki perpaduan gaya arsitektur antara Eropa, Cina dan Melayu. Rumah ini dibuka untuk umum pada 18 Juni 2009 yang merupakan hari ulang tahun Tjong A Fie yang ke-50. Tjong A Fie dilahirkan di Provinsi Guandong, Kabupaten Maizen, di Desa Sukaou, Tiongkok pada tahun 1860. Dia datang ke Medan pada tahun 1875 untuk mendapatkan penghidupan yang lebih baik. Di tanah Deli, Tjong A Fie menjalin hubungan baik dengan Sultan Deli, Ma'moen Al Rasyid Perkasa Alamsyah dan Tuanku Raja Muda sehingga membuka jalan baginya untuk menjalankan usaha. Dalam menjalankan bisnisnya, Tjong A Fie selalu mengamalkan 3 hal yakni, jujur, setia dan bersatu. Ia menjadi orang Tiong Hua pertama yang memiliki perkebunan yang sangat luas. Tjong A Fie dikenal dermawan dan sangat dekat dengan masyaraka...
Piso Silima Sarung atau Piso yang berasal dari Sumatera Utara ini merupakan pisau tradisional dimana didalamnya terdapat 1 sarung dan 5 mata pisau. Konon dikatakan, pisau ini berisi kehidupan manusia. Ini dikarenakan menurut orang batak, manusia mempunyai 4 buah roh dan kelima badan. Oleh karena itu, dalam ilmu meditasi dikatakan bahwa pendekatan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa oleh manusia harus lebih dulu menyatukan 4 buah roh dan kelima badan. Gambar Piso Silima Sarung: Piso ini dulu sering digunakan oleh suku Batak pada saat peperangan dan merupakan senjata yang sangat berbahaya jika terkena atau tertancap oleh piso ini. #OSKMITB2018
Rumah Adat dari Sumatera Utara Seperti yang sudah diketahui, Indoneisa adalah suatu negara besar yang terdiri dari masyarakat dari berbagai suku ,ras,etnis,agama yang berbeda-beda.Oleh karena keanekaragaman itu,tentunya Indonesia juga memiliki berbagai jenis budaya baik budaya asli yang diwariskan nenek moyang kita maupun budaya luar yang masuk ke Indonesia sebagai akibat proses akulturasi.Melalui artiket ini saya akan menjelaskan sedikit tentang budaya Indonesia berupa rumah adat yang berasal dari daerah asal saya Provinsi Sumatera Utara. Rumah adat tersebut adalah rumah adat Pakpak. Di bawah ini adalah contoh gambar rumah adat Pakpak. Gambar: https://www.google.co.id/search?q=rumah+adat+sumatera+utara&safe=strict&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwiE-JfUw9rcAhXGr48KHToIDKQQ_AUICigB&biw=756&bih=683#imgrc=WgXDa_1TpwHCPM : Rumah adat Pakpak memiliki bentuk yang khas yang dibuat dari bahan kayu dengan atap dari bahan ijuk...
Babi panggang karo alias BPK adalah makanan yang terbuat dari daging babi yang di panggang atau di bakar. Makanan ini adalah makanan khas suku karo, sehingga banyak ditemukan si berbagai daerah yang ditinggali oleh orang suku karo. Perbedaan antara babi panggang karo dengan daging panggang babi lainya adalah terdapat pada cara pemanggangan yang dilakukan lebih unik dengan irisan irisan yang halus serta pemilihan bagian daging yang tepat. Suku Karo adalah suku bangsa yang mendiami wilayah Sumatera Utara dan sebagian Aceh; meliputi Kabupaten Karo, Kabupaten Aceh Timur, Kabupaten Langkat, Kabupaten Dairi, Kabupaten Simalungun, dan Kabupaten Deli Serdang Resep Babi Panggang Karo Bahan Baku Masakan Babi Panggang Karo: 1 kilogram daging babi (Babi yang dipilih biasanya berusia muda dan bukan hewan celeng) 1 batang serai 3 buah jeruk nipis 2 siung ba...
Sesuai dengan namanya, minyak karo merupakan warisan budaya masyarakat Suku karo (salah satu yang termasuk dalam rumpun Suku Batak asal Sumatera Utara). Suku Karo mendiami wilayah dataran tinggi Karo yang kaya akan hasil alamnya dan disertai dengan udara sejuknya. Dengan kondisi alam yang seperti ini, tentunya masyarakat Karo sangat membutuhkan minyak karo yang salah satu khasiatnya untuk menghangatkan tubuh. Namun tidak hanya sampai disitu, minyak karo memiliki ragam manfaat lainnya seperti mengobati masuk angin, pegal-pegal, luka, gatal pada kulit, kaki/ tangan terkilir. Inilah alasan minyak karo itu terkenal sebagai obat mujarab penyembuh segala penyakit. Secara umum, Minyak karo terbuat dari rempah - rempah(temulawak, kencur,dll) akar - akaran (akar wangi, akar pinang, akar stabar,dll), dedaunan (daun sirungkas, daun gagtan arimo), tanaman- tanaman, bunga dan minyak kelapa. Walaupun minyak karo adalah warisan budaya Karo, namun tidak semua suku Karo dapat meramu minyak in...
Lemang Lemang adalah suatu khas makanan Tebing Tinggi yang sering dibanggakan orang Tebing Tinggi dimana Tebing Tinggi sendiri disebut sebagai "Kota Lemang". Lemang itu beras ketan yang digulung memakai daun pisang , dan biasanya saya memakannya memakai selai srikaya supaya lebih nikmat. Harga lemang juga ga begitu mahal yaitu kisaran 20 ribu sampai 40 ribu rupiah. Lemang juga sudah dijadikan sebagai ikon penting di Tebing Tinggi. Bagi yang tinggal Tebing Tinggi pasti pernah mencicipi makanan ini. Di Tebing Tinggi, lemang banyak dijual di jalan Tebing Tinggi- Medan dan jalan Chong Api. Lemang juga sudah menjadi ikon Tebing Tinggi sejak 1958, dimana sudah tahun yang ke-60, kota Tebing Tinggi dikenal dengan "Kota Lemang". Bagi yang membaca artikel ini, bilamana lain kali jika ada kunjungan ke Tebing Tinggi wajib mencoba makanan khas ini.
Pohulpohul merupakan makanan khas suku Batak Toba yang terbuat dari tepung beras. Bentuknya menyerupai kepalan tangan, karena memang dibentuk menggunakan kepalan tangan. Pohulpohul biasanya dijadikan buah tangan dalam kunjungan adat, terutama dalam membahas pernikahan diantara kedua belah pihak keluarga, berdampingan dengan makan khas Batak Toba lainnya yaitu 'Arsik Ikan Mas'. Proses pembuatannya sangat mudah. Dan bahan pembuatnya sangat sederhana, yaitu tepung beras, kelapa, dan gula merah yang diiris kasar. Pertama, campurkan semua bahan dengan sedikit air. Kemudian, ambil adonan menggunakan telapak tangn, lalu kepalkan, sampai adonan menjadi padat dan berbentuk. Setelah itu dapat langsung disajikan ataupun dikukus terlebih dahulu selama 15 menit. Tidak hanya sekedar makanan belaka, ada filosofi di dalam 'pohulpohul' itu sendiri. Pohulpohul yang bentuknya mengikuti siluet kepalan tangan, yakni bekas jari-jari...
Tugu Apollo atau Tugu Monera ataupun sebelumnya lebih dikenal dengan sebutan Tugu Pertempuran Medan Area dibangun untuk mengenang jasa para pahlawan heroik yang membela tanah air Indonesia khususnya daerah Medan. Tugu ini untuk memperingati ketika dulu pasukan sekutu telah menduduki Medan beberapa bulan setelah Indonesia menyatakan kemerdekaannya yaitu pada bulan Desember 1945. Pasukan dari Medan harus mundur dan menyusun strategi rencana agar dapat merebut kembali wilayah Medan Area. Untuk mengenang jasa para pahlawan yang sudah berjuang demi merebut kembali wilayah Medan, tugu ini kemudian didirikan. Sumber foto : http://www.medanbisnisdaily.com/news/read/2017/03/19/289220/destinasi-bersejarah-yang-terlupakan/ Sumber foto : http://www.medanbisnisdaily.com/imagesfile/201703/20170318192408_140.gif #OSKMITB2018
Toga Sinaga Toga Sinaga sama juga dengan Tugu Sinaga. Toga Sinaga terletak di Huta Sinaga Uruk Negeri Urat Samosir, Sumatera Utara. Di depan gerbang Toga Sinaga terdapat patung harimau. Harimau ini diyakini yang menemani si Boru Pareme dari mengandung sampai melahirkan. Harimau ini yang menjaga dan memberi makan Boru Pareme. Setelah Boru Pareme melahirkan, Toga sinaga diajarkan ilmu bela diri oleh harimau ini . Harimau ini disebut si Telpang karena kaki depan harimau ini cacat. Tulisan pada Toga Sinaga ditulis secara vertikal sesuai dengan Toga dan berwarna emas . Toga Sinaga memiliki tinggi 17 m. Tinggi Toga ini memiliki arti saat perancangan pembangunan Toga Sinaga dilakukan pada saat generasi ke 17 Sinaga. Sinaga dikenal dengan istilah Si Tolu Ompu Si Sia Ama yang artinya Si Tiga Ompu ( Kakek) Si Sembilan Bapak. Istilah Si Tolu Ompu ini dalam Toga Sinaga dilambangkan dengan Batang Tugu berbentuk "Segitiga Sama Kaki", yang artinya yaitu : 1.Sinaga Bonor 2.Sinaga Ratus 3.Sinaga H...