tari
239 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Prasasti Lintakan
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Daerah Istimewa Yogyakarta

Prasasti Lintakan bertarikh 841 Çaka atau bertepatan dengan 12 Juli 919 M dengan memakai aksara dan berbahasa Jawa Kuno. Prasasti Lintakan dipahatkan pada tiga buah lempeng tembaga masing-masing berukuran 55,5 x 24 cm dengan ketebalan 0,3 cm. Bagian atas terdapat lubang kecil, dan bertuliskan di satu sisi masing-masing berisi 17, 20 dan 22 baris.   Prasast ini berasal dari daerah Yogyakarta. Dulunya, prasasti ini dimiliki oleh Pangeran Ngabehi di Yogyakarta lalu diberikan kepada  Batavia Society  pada tahun 1856, dan sekarang tersimpan di Museum Nasional Jakarta dengan nomor inventaris  E13a dan c. Prasasti ini pernah diterbitkan oleh Cohen Stuart dalam KO I, 1875: 1-6. Damais menerbitkannya dalam EEI IV, 1995: 51. Sarkar menerbitkan dalamnya Corpus vol. II, 1972: 162-182. Boechari bersama A.S. Wibowo menerbitkannya dalam PKMN, 1985/6: 46-52. Prasasti Lintakan berisi tentang peresmian daerah perdikan di Kasugihan, Lintakan, Tunah...

avatar
Arum Tunjung
Gambar Entri
Maknanipun Al-Qur'an
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Daerah Istimewa Yogyakarta

Terjemahan Al Quran ini lengkap 30 juz. Edisi cetak yang sangat langka. Halaman depan naskah hilang,termasuk halaman judul, sehingga tarikh serta tempat penerbitan tidak diketahui. Hl. 457-462 merupakan daftar isi menurut tiap tiap juz dan surat.   Sumber: http://navigasi-budaya.jogjaprov.go.id/heritage/naskah-kuno/1709#prettyPhoto

avatar
Arum Tunjung
Gambar Entri
Serat Niticuriga
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Daerah Istimewa Yogyakarta

Berisi bermacam macam catatan tentang keris, meliputi : 1.       Daftar nama keris menurut abjad jawa, dengan penjelasan jumlah luknya, dan beberapa disertai ricikannya (h.1-9) 2.       Dftar nama keris menurut jumlah luknya, sampai luk 13 (h.9-18) 3.       Nama pamor yang terdapat pada keris dan watak serta asalnya (h. 18-23) Diambil dari Serat Primbon  Tarekat, Karangan Kyai Kasan Abutara dari Sembuyan pada tahun 1799 AJ (=1870 AD). 4.       Nama pamor dengan wataknya yang terdapat pada keris (h. 24-25), Karangan Mangunprawira dari Surakarta pada tahun 1796 AJ (=1768 AD). 5.       Makna dan arti racikan keris, menurut tafsiran Empu Supa Mandrengi (h. 25-28), dilanjutkan dengan penjelasan tentang makna dan arti dari perabot keris seperti warangka, pendhok, dll. Begitu juga makna keselu...

avatar
Arum Tunjung
Gambar Entri
Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Sampai daerah divisi disetujui dalam Perundingan Giyanti, Kerajaan Mataram yang didirikan Panembahan Senopati pada tahun 1587, merupakan kekuatan yang dominan di Jawa Tengah. Kerajaan Mataram berpindah lokasi beberapa kali selama pemerintahan Senopati dan keturunannya, dan pada tahun 1745 berada di Surakarta (Solo).   Sebagai kelanjutan dari pertikaian yang terjadi di antara Kraton Surakarta, Paku Buwono III dan paman tirinya, Pangeran Mangkubumi, pemerintah Belanda menengahi dengan menyetujui perjanjian yang isinya mengangkat Mangkubumi sebagai pemimpin kerajaan terpisah, tetapi memiliki kekuasaan yang sama, yang berpusat di Yogyakarta. Mangkubumi, yang memakai gelar Hamengku Buwono I, pada tahun 1756, membangun istana yang besar bernama Ngayogyakarta Hadiningrat.   Kraton berada di lokasi yang sangat luas, yang karena luasnya dapat digambarkan sebagai kota tertutup. Selain ada bangunan di dalamnya, daerah ini dikelilingi oleh dinding yang kokoh seperti be...

avatar
Arum Tunjung
Gambar Entri
KISAH SYEKH BELABELU YANG RENDAH HATI
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Daerah Istimewa Yogyakarta

SYEKH BELABELU atau yang bernama asli JAKA BANDEM adalah seorang bangsawan dari Kerajaan Majapahit yang melarikan diri dari istana ke sebuah bukit di wilayah pantai Parangtritis, Bantul, Yogyakarta, karena tidak mau dipaksa memeluk agama Islam oleh penakluknya yakni kerajaan Islam Demak. Dalam pelariannya, ia justru bertemu dengan seorang ulama bernama SYEKH MAULANA MAGRIBI  dan mulai tertarik belajar tentang Islam dan berguru kepadanya. Syekh Belabelu memiliki suatu kebiasaan buruk yang tidak disukai oleh gurunya, yaitu gemar makan nasi dengan jumlah yang banyak. Beberapa kali sang Guru mengingatkannya agar tidak makan nasi secara berlebihan, namun Syekh Belabelu tetap tidak menghiraukannya. Akhirnya, sang Guru yang merasa ilmunya paling tinggi menantangnya untuk beradu kesaktian dan adu cepat sampai ke Mekah, Arab Saudi.   Alkisah, di daerah Jawa Timur, tersebutlah seorang raja bernama Raja Hayam Wuruk yang bertahta di Kerajaan Majap...

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
KISAH KALI GAJAH WONG
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Daerah Istimewa Yogyakarta

Sungai atau kali Gajah Wong adalah salah satu sungai yang membelah kota Yogyakarta. Bagian hulu berada di lereng merapi Kabupaten Sleman, sedangkan bagian hilir berada di Kabupaten Bantul. Sungai Gajah Wong merupakan ekosisten aquatik yang keberadaannya sangat dipengaruhi oleh aktivitas atau kegiatan di sekitarnya atau di daerah aliran sungai (DAS). Pemberian nama KALI GAJAH WONG karena ada suatu peristiwa yang terjadi yang merenggut nyawa dua jiwa di sungai atau kali ini.   Dalam sebuah kisah diceritakan bahwa Kerajaan Mataram pernah berpusat di Kotagede, kurang lebih 7 kilo meter arah tenggara kota Yogyakarta. Pada waktu itu Kerajaan Mataram dipimpin oleh Sultan Agung yang mempunyai beribu-ribu prajurit, termasuk pasukan berkuda dan pasukan gajah. Kanjeng sultan juga mempunyai abdi dalem-abdi dalem yang setia. Di antara abdi dalem itu terdapat seorang srati (Srati : orang yang pekerjaannya mengurusi gajah), bernama  KI SAPA WIRA .   Setiap...

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
KISAH KI AGENG MANGIR WANABAYA KSATRIA MAJAPAHIT
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Daerah Istimewa Yogyakarta

KI AGENG MANGIR WANABAYA masih keturunan dari raja-raja Majapahit. KI AGENG MANGIR WANABAYA adalah cucu dari Prabu Brawijaya V. KI AGENG MANGIR WANABAYA adalah penguasa daerah Mangir (kini di Kabupaten Bantul, Yogyakarta). Menurut cerita, pangeran yang bernama asli RADEN WANABAYA ini tewas di tangan mertuanya sendiri. Jenazahnya kemudian dikebumikan di Keraton Kotagede, Yogyakarta. Yang aneh, setengah jasadnya dimakamkan di dalam keraton dan setengah yang lainnya di luar keraton.     Setelah era Kerajaan Majapahit kemudian Kesultanan Demak dan Kesultanan Pajang berakhir, muncullah Kerajaan Islam Mataram di tanah Jawa yang menjadi penerus garis keturunan dari Kerajaan Majapahit. Kerajaan ini dipimpin oleh  Panembahan Senopati alias DANANG SUTAWIJAYA , putra Ki Ageng Pemanahan. Panembahan Senopati memiliki seorang putri yang cantik bernama  SEKAR PEMBAYUN . Pemerintahan Panembahan Senopati dibantu oleh patihnya,  K...

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Situs Warungboto
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Situs Warungboto, salah satu rekomendasi tempat untuk dikunjungi di Jogja. Kata saudara aku yang kebetulan tukang menjamah budaya, situs Warungboto itu dulunya tempat istirahat salah satu Sri Sultan Hamengku Buwono. Selain itu, situs ini juga termasuk bagian dari cagar budaya Jogjakarta gitu, wah patut kita lestarikan ya gan sist :) Untuk masuk ke tempat ini, tidak dipungut biaya sama sekali, tapi tempat parkir untuk mobil dan motor situs ini terbilang sempit, serta gerbang masuk situs ini tidak jelas keberadaannya, sehingga untuk masuk situsnya saya melalui gang rumah warga :( . Selain itu, Situs Warungboto kalau ditilik-tilik sekilas mirip dengan situs Tamansari, tapi tempat ini belum terlalu banyak terjamah oleh turis-turis yang berkunjung ke Jogjakarta nih, mungkin karena struktur bangunannya mirip dengan situs Tamansari kali ya, hehehe. Tapi setelah masuk, tempat ini sangat kaya akan nilai estetik gan sist, pokonya ga nyesel deh ke Warungboto bagi yang suka dengan temp...

avatar
OSKM18_16718207_Putra Iqbal
Gambar Entri
Makam Imogiri
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

  Makam Imogiri yang terletak di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta adalah salah satu obyek wisata yang dikenal sebagai pemakaman para raja Kesultanan Yogyakarta dan Surakarta yang dahulu merupakan Kerajaan Mataram. Kita dapat menuju ke obyek wisata tersebut menggunakan mobil maupun motor, namun disarankan kepada lansia untuk tidak mengunjungi makam ini karena Makam Imogiri terdiri dari banyak anak tangga dan jalan akses menuju ke sana dapat dibilang kurang mulus serta berkerikil. Pelancong yang memasuki area pemakaman diwajibkan untuk memakai kain dan kemben bagi wanita serta kain, baju dan blangkon bagi pria. Perhiasaan pun tidak diperbolehkan dan harus dilepas jika ingin masuk ke area pemakaman. Di dalamnya, makam-makam tersebut dibagi sesuai dengan pangkat dan jabatan para leluhur yang dimakamkan disana. Salah satu hal menarik yang terdapat di Makam Imogiri adalah lantai yang sangat harum, yang konon berasal dari Mekah dan dibawa oleh seorang raja yaitu Sult...

avatar
OSKM18_16618035_Kenlia