Tari Sintren adalah tarian tradisional masyarakat Jawa khususnya Cirebon Jawa Barat. Tari ini juga disebut dengan lais yaitu bentuk tari-tarian dengan aroma mistis/magis yang bersumber dari cerita cinta kasih Sulasih dengan Sulandono. Sintren diperankan seorang gadis yang masih suci, dibantu oleh pawang dengan diiringi gending 6 orang. Gadis tersebut dimasukkan ke dalam kurungan ayam yang berselebung kain. Pawang/dalang kemudian berjalan memutari kurungan ayam itu sembari merapalkan mantra memanggil ruh Dewi Lanjar. Jika pemanggilan ruh Dewi Lanjar berhasil, maka ketika kurungan dibuka, sang gadis tersebut sudah terlepas dari ikatan dan berdandan cantik, lalu menari diiringi gending Sumber : http://www.tradisikita.my.id/2015/05/10-tari-tradisional-dari-jawa-barat.html#ixzz478JU8jDp
Tari Sampiung adalah tari tradisional Jawa Barat pada zaman dahulu yang dipertunjukan sebagai kelengkapan upacara hari-hari penting seperti Seren Taun, Pesta Panen, Ngaruat, Rebo Wekasan, bahkan pada hari raya kenegaraan seperti pada perayaan Ulang Tahun Kemerdekaan RI. Asal mula nama Tari Sampiung karena lagu pengiringnya berjudul Sampiung. Kadang disebut juga Tari Ngekngek, karena waditra pengiringnya adalah Tarawangsa (alat Gesek, seperti Rebab) yang biasa disebut Ngekngek. Sebagian orang menyebutnya Tari Jentreng, karena salah satu waditra pengiringnya adalah Jentreng, yaitu alat petik berupa kacapi dengan ukuran kecil, yang juga biasa dipinjam namanya untuk nama tarian yang ditampilkan. Sumber : http://www.tradisikita.my.id/2015/05/10-tari-tradisional-dari-jawa-barat.html#ixzz478JxQA37
Tari Dogdog Lojor Tari Dogdog Lojor adalah tarian uintuk acara ritual padi, dan dilaksanakan setahun sekali setelah panen, tapi sekarang sudah bisa kita lihat di acara-aca pagelaran budaya Sukabumi. Karya tari ini mengambil dari akar tradisi upacara Seren Tahun Kampung Adat Ciptarasa, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, ditata ulang oleh Toto Sugiarto dan Rudi Kurniawan. Dengan penata gending Ujang Hendi dari Sanggar Anggitasari, Parungkuda, Sukabumi, binaan bidang Kebudayaan Kabupaten Sukabumi, yang pernah meraih juara umum pada Festival Tari Kreasi Jawa Barat di TMII tahun 2005 dan menjadi wakil Jawa Barat di Pareda Tari Nusantara tahun 2007, meraih tarian terbaik lima besar.
Tari Parebut Seeng Seni Pertunjukan Parebut Seeng merupakan pertunjukan yang bersifat presentasi estetis, ide garapannya dilatarbelakangi oleh upacara adat Parebut Seeng yang bersifat ritual bertempat di Desa Kutajaya, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi. Dulu pertunjukan seni Parebut Seeng bersifat sederhana lebih menekankan kepada ritual, dimana aspek-aspek pertunjukan kurang diperhatikan, pesilat yang berperan dalam Parebut Seeng hanya dua orang laki-laki, dan iringan musik pun menggunakan alat musik yang selalu diguna kan untuk pencak silat. Sangat berbeda dengan bentuk penyajian seni pertu njukan Parebut Seeng saat ini. Bentuk penyajian seni Pertunjukan Parebut Seeng dibawakan secara berkelompok oleh penari laki-laki dan penari perempuan, dengan membawa seeng. Dengan iringan musik gamelan salendro, dan musik nya lebih meriah. Ini berarti, penyajian seni Pertunjukan Parebut Seeng merupakan seni Pertunjukan yang tidak menghilangkan kekhasan dari kesenia...
Tarian Pudak Arum Tarian ini mengisahkan tentang tokoh putri yang berjuang dan yang pertama-tama membuka Sukabumi, digelar pertama kali di Taman Budaya Bandung Juli 2005. Tarian ini karya Toto Sugiarto, Sanggar Anggitasari, Parungkuda, Sukabumi.
Jaipongan adalah jenis tarian traidisional Sunda, tepatnya dari Karawang. Lahir dari tangan kreatif H. Suanda pada tahun 1976. Tarian Jaipongan adalah campuran dari seni lain seperti pencak silat, topeng banjet, ketuk tilu, wayang golek dan lain-lain. Tarian ini sangat pesat berkembangnya, musiknya pun diiringi oleh degung, ketuk, rebab, gendang, kecrek, sinden, dan goong. Cocok ya, tari tradisional iringan musiknya juga tradisional, pakaiannya pun menggunakan pakaian tradisional Sunda yang terdiri dari sampur, apok dan sinjang. Biasanya penari berlenggak lenggok mengikuti instrumen musiknya. Walau terdengar gampang, sebenarnya tarian ini lebih susah karena membutuhkan kelenturan tubuh.
Lebaran Betawi adalah sebuah kegiatan yang dilaksanakan sebulan setelah 1 syawal setiap tahunnya. Lebaran Betawi bertempat di Kampung Sawah, Kecamatan Pondok Melati, Kota Bekasi. Lebaran Betawi menjadi ajang silaturahmi bagi seluruh masyarakat Betawi Ora dan pada saat Lebaran Betawi berlangsung terdapat berbagai penampilan tari dan musik khas Betawi Ora. Selain itu, terdapat pula berbagai macam makanan dan minuman khas Betawi Ora yang jarang ditemui ditempat lainnya. Lebaran Betawi juga dapat didatangi oleh berbagai masyarakat untuk dapat mengetahui kebudayaan dan adat istiadat masyarakat Betawi Ora.
Tari Topeng atau tari topeng Cirebon, dari namanya saja sudah bisa diperkirakan bahwa tarian ini berasal dari Cirebon. Tarian ini diambil dari cerita rakyat tentang Sunan Gunung Jati yang saat itu sedang menguasai kota Cirebon, hingga suatu saat diserang oleh Pangeran Welang. Pada saat itu Sunan Gunung Jati tidak bisa menandingi kekuatan Pangeran Welang dan terancam kalah. Dari kisah itu terlahirlah tari topeng, yang dengan cepat menyebar ke daerah-daerah lain seperti Indramayu, Losari, Brebes, Subang, dan Jatibarang. Penari topeng biasanya disebut dalang. Jumlah penarinya pun tidak disyaratkan terkadang solo atau bahkan lebih dari 2 orang. Dengan berkembangnya tarian ini, warna topeng pun menjadi bervariasi, bahkan menurut Kompasiana.com bentuk topeng terbagi menjadi 13 jenis, setiap warna memiliki makna khusus, dan dalam satu warna terbagi beberapa bentuk topeng dengan karakteristik yang berbeda-beda. Akhir-akhir ini warna yang sering digun...
Dalam motif batik kota bekasi terdapat motif batik budaya kota bekasi. motif ini merupakan percampuran antara berbagai kebudayaan yang ada di kota bekasi. percampuran antara budaya betawi, budaya sunda, budaya cina, dan budaya arab. akulturasi budaya ini mengahasilkan berbagai macam motif batik yang khas dan tidak dimiliki oleh daerah lainnya. antara lain, motif batik wayang, barong, ujungan, tanjidor, alat pertanian, tari topeng, rumah ranggon di sawah, dongdang, tenong, dongdang, gerobak, sado, getek, luku, ngeluku, legenda buaya buntung, legenda rawa tembaga, permainan temprak, damou, bentengan, cor, uler naga, seledor, makanan gembang goyang, kue satu, jalabia, kue abuk, geplak, dodol lapis, akar kelapa. Dengan banyaknya motif budaya membuktikan bahwa beragamnya budaya yang ada di kota bekasi. motif budaya juga merupakan suatu motif yang akan terus berkembang sesuai dengan kebiasaan dan budaya yang ada di masyarakat kota bekasi.