tari
168 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Asal Mula Pulau Mambor
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Papua

Pulau Mambor tarmasuk salah satu pulau dari beberapa gugusan pulau di sebelah timur kota Nabire di Kabupaten Paniai. Di pulau ini terletak salah satu pegunungan dan slah satu puncaknya yang tertinggi adalah gunung Momurkotei. Dahulu di gunung tersebut berdiamlah sepasang suami istri, berasal dari keturunan Mambri. Suami istri tersebut masing-masing bernama Mumu dan Waisei. Keduanya hidup rukun dan damai serta dikaruniai dua anak laki-laki. Wonggora adalah nama kakaknya sedangkan adiknya bernama Nonambo. Keduanya diasuh hingga dewasa lalu dikawinkan. Dari perkawinan mereka lahirlah cucu-cucu Mumu dan Waisei. Wonggora memperoleh seorang anak yang dinamai Tarahijori. Adiknya Nonambo memperoleh dua orang anak, yaitu seorang anak laki-laki yang bernama Dauma dan adiknya seorang anak perempuan. Mereka diasuh dan tumbuh menjadi dewasa. Dalam kehidupan sehari-hari mereka bermain dan bergaul seperti biasa, namun akhirnya Dauma dan Tarahijori memadu cinta. Hubungan antara keduanya...

avatar
Admin Budaya
Gambar Entri
Tradisi Wor
Ritual Ritual
Papua

Wor merupakan kebudayaan khas masyarakat adat Napa Swandiwe, Kabupaten Biak Numfor, Papua. Wor memiliki dua arti, yaitu sebagai upacara adat dan nyanyian adat. Wor nyaris hilang di tahun 1940-an karena adanya gerakan pembaruan yang membuat orang Biak meninggalkan tradisi ini. Namun, kesenian sakral yang sangat terkait dengan kepercayaan setempat ini mengakar pada masyarakat Biak sebegitu kuatnya sehingga usaha yang dilakukan pemerintah kolonial untuk menghapus tradisi ini tak berhasil. Legenda  Menurut legenda Biak, wor bermula ketika Mansar Mnuwon yang sedang berburu di hutan mendengar orang menyanyi dan memukul tifa di pohon yang tinggi. Ketika ia memeriksa dahan yang menjadi sumber suara, ia tak melihat apa-apa. Ia kemudian beristirahat di bawah pohon. Saat itu, musik terdengar semakin keras, menjangkau tumbuhan merambat di pohon itu. Musik kemudian terpecah menjadi paduan suara. Kumpulan bunga pada tumbuhan merambat pun...

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Perhiasan Tradisional Suku Asmat
Pakaian Tradisional Pakaian Tradisional
Papua

Selain terkenal dengan seni ukirnya yang adiluhung, Suku Asmat juga memiliki pakaian tradisional yang khas. Seluruh bahan untuk membuat pakaian tersebut berasal dari alam. Tidak salah jika menganggap pakaian Suku Asmat merupakan representasi kedekatan mereka dengan alam raya. Tidak hanya bahan, desain pakaian Suku Asmat pun terinspirasi dari alam. Pakaian laki-laki Suku Asmat, misalnya, yang dibuat menyerupai burung dan binatang lain yang dianggap melambangkan kejantanan. Sementara, rok dan penutup dada kaum perempuan menggunakan daun sagu sehingga menyerupai kecantikan burung kasuari. Penutup dada perempuan yang terbuat dari daun pohon bakau menunjukkan kemampuan merajut Suku Asmat Penutup bagian bawah yang digunakan oleh perempuan Suku Asmat. Pakaian ini terbuat dari daun sagu dan dihiasai ornamen dari kerang Secara umum, pakaian laki-laki dan perempuan Suku Asmat tidak terlalu berbeda. Pada bagian kepala, dikenakan penutup yang terbuat dari rajutan daun sa...

avatar
Roro
Gambar Entri
Sasi
Ritual Ritual
Papua

Dua anak busur sengaja dipanah ke timur dan barat. Ini sebagai simbol semua marga yang ada di kampung turut serta menjaga sumber daya alam. Dua anak busur dipanahkan oleh Ketua Adat Kanume Kampung Rawa Biru, Patrisius Sangra dengan iringan nyanyian dan hentakan kaki, serta gemulai tangan penari sebagai tanda ritual adat dimulai. Warga Kampung Rawa Biru merupakan salah satu daerah yang ada di dalam Kawasan Taman Nasional Wasur, Merauke. Kampung Rawa Biru kebanyakan dihuni Suku Marin Kanume. Suku Marin Kanume banyak menempati daerah pedalaman perbatasan Merauke dan Negara Papua Nugini. "Kami lebih memilih tinggal di hutan. Ini cara kami tetap melindungi alam," kata Patrisius. Patrisius menyebutkan, dua anak busur yang dipanah ke dua arah yang berbeda, sebagai wujud penghormatan kepada tiga marga lainya, sekaligus mengajak ketiga suku itu untuk menjaga alam. Panah ke depan yang berarti penghormatan kepada marga Sangra. Lalu panah ke belakang untuk menghormati marga Ma...

avatar
Hamzahmutaqinf
Gambar Entri
Mumi Jiwika
Ritual Ritual
Papua

Selain kaya akan sumber daya dan keindahan alam, Papua juga mempunyai ragam cerita budaya unik. Salah satunya apa yang mereka lakukan pada orang yang telah meninggal. Jika sebagian orang mengubur atau melakukan pembakaran terhadap orang yang sudah meninggal, namun ada juga suku yang mengawetkan jenazah atau yang dikenal dengan sebutan mumi. Salah satu mumi yang terkenal ada di Kampung Jiwika, Distrik Kurulu, Kabupaten Jayawijaya. Di tempat ini juga, masyarakat menjual cenderamata seperti gelang, koteka, noken, dan kalung dari taring babi. Berbeda dengan mumi dari Mesir, mumi Papua diawetkan dalam posisi jongkok dengan lutut ditekuk. Di bagian kepala masih lengkap dengan ciri khas adat. Mumi di sini usianya 320 tahun yang merupakan kepala suku zaman nenek moyang masyrakat kampung Jiwika. Untuk bisa bertahan lama maka mumi diawetkan dengan cara tradisional, yaitu melalui pengasapan dan dilumuri minyak babi. Tidak semua jenazah warga dibuat menjadi mumi, melainkan h...

avatar
Aze
Gambar Entri
Biwara Sang Penakluk Naga”
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Papua

Suatu hari, orang-orang dari desa Mimika sangat sibuk. Mereka mempersiapkan dua belas perahu dan berangkat perjalanan untuk mencari sagu (makanan tradisional orang-orang di pulau Papua). Setelah tiga hari, perahu mereka penuh dengan sagu. Tapi dalam perjalanan kembali ke desa, mereka diserang oleh naga. Ekor naga menyebabkan gelombang besar di sungai. Sebagian besar penduduk desa tenggelam, tapi ada seorang wanita yang berhasil menyelamatkan diri. Dia menggantung ke pohon log dan akhirnya tiba di tanah. Wanita itu adalah satu-satunya yang selamat dari insiden itu. Dia sedang hamil. perahu patah sehingga dia tidak bisa kembali ke desa. Wanita itu kemudian tinggal di hutan dekat sungai. Kemudian ia melahirkan seorang putra. Dia bernama Biwar putranya. Ia dibesarkan sebagai pemburu terampil. Dia bisa membuat berbagai senjata, memasang perangkap untuk menangkap binatang, dan menyediakan makanan yang cukup bagi mereka berdua. Suatu hari ia membawa beberapa ikan untuk makanan mere...

avatar
Roro
Gambar Entri
Meraksamana
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Papua

Meraksamana adalah seorang pemuda yang tinggal di pedalaman Papua. Ia mempunyai saudara bernama Siraiman. Ke mana pun pergi, mereka selalu bersama dan selalu saling membantu. Suatu ketika, Meraksamana memperistri seorang bidadari dari kahyangan. Namun, tidak berapa lama setelah mereka menikah, istrinya diculik oleh seorang raja yang tinggal di seberang laut bernama Raja Koranobini. Mampukah Meraksamana merebut kembali istrinya dari tangan Koranobini? Ikuti kisahnya dalam cerita Meraksamana berikut ini!     Dahulu, di sebuah kampung di pedalaman Papua, hiduplah dua pemuda yang bernama Meraksamana dan Siraiman. Sehari-hari mereka mencari kayu, berburu, dan mencari ikan di rawa maupun di sungai. Mereka, dan juga penduduk kampung lainnya melakoni pekerjaan tersebut karena memang daerah di sekitar mereka memiliki kekayaan sumber daya alam yang melimpah.   Suatu malam, Meraksamana terlihat sedang berbaring berbaring di lantai rumahnya yang beralaskan dau...

avatar
Roro
Gambar Entri
Tari Agats Sauwa Ema Det Pok Mbui
Tarian Tarian
Papua

Tari Det Pok Mbui Tari ini berasal dari tiga kecamatan yaitu Agats, Sauwa Ema, dan Pirimapun yang berada di kabupaten Merauke, Provinsi Papua. Det Pok Mbui sendiri berarti upacara topeng setan. Tari adat tradisional Papua ini ditarikan pada siang hari dengan durasi pertunjukan hingga 4 jam. Bagian wajah dan tubuh penari dihiasi oleh warna hitam arang dan putih kapur. Tarian ini ditarikan oleh sekelompok pria dan wanita yang dilakukan pada siang atau sore hari, setelah panen mencari sagu. Tempat pertunjukan adalah di tepi sungai, karena ada adegan menaiki perahu, ada beberapa perahu topeng yang dibawakan oleh beberapa orang penari.   https://www.silontong.com/2018/08/03/tarian-adat-papua/  

avatar
Roro
Gambar Entri
Tari Perang Fela Mandu
Tarian Tarian
Papua

Fela Mandu Tari Fela Mandu merupakan sejenis tari perang yang berasal dari Puyoh Besar, Puyoh kecil, dan Abar di daerah Sentani Tengah Papua. Tarian yang satu ini di tarikan oleh penari pria dan wanita dengan diiringi oleh alat musik Tifa dan wakhu. Mereka menganggap bahwa tarian Fela Mandu adalah ciptaan leluhur mereka. Sejarahnya dulu, para leluhur orang-orang Putali, Amatali, dan Abar pergi berperang dan mereka mendapat kemenangan sewaktu melawan suku Sekori, Sewiron, dan Sebeya di daerah Abar Sentani Tengah. Sampai sekarang, tari Fela Mandu menjadi tari pergaulan yang bersifat hiburan dan sering ditarikan saat ada acara besar seperti acara penyambutan tamu kehormatan. https://www.silontong.com/2018/08/03/tarian-adat-papua/

avatar
Roro