Di Desa Lantung Aimual tinggal gadis cantik yang bernama Lala Ila. Lala Ila sejak kecil sudah ditunangkan dengan Lalu Mangi, meskipun sudah ditunangkan sejak kecil keduanya sampai besar tidak mengetahuinya. Suatu hari, Lalu Mangi mendengar cerita tentang kecantikan Lala Ila. Lalu Mangi penasaran akan kecantikan Lala Ila. Lalu Mangi mengajak pembantunya Salampe untuk membuktikan kecantikan Lala Ila. Singkatnya, Lalu Mangi mohon pamit pada Bapak dan Ibunya akan pergi Aimual. Akhirnya berangkatlah mereka ke Desa Aimual. Lalu Mangi kemanapun perginya selalu didampingi oleh Salampe. Salampe adalah anak angkat Radan Mangi. Salampe adalah orang kepercayaan keluarga Radan Mangi. Salampe kerjanya setiap pagi memandikan kuda, membersihkan kandang, menyabit rumput, memperbaiki kebun, dan mengambil kayu. Salampe bertugas melayani dan menemani Lalu Mangi bepergian. Itulah pekerjaan Salampe di rumah Radan Mangi ayah Lalu Mangi. Bapak dan ibunya memberi tahu bahwa di sana juga ada pamannya ya...
Lomba Memaos atau membaca lontar yaitu lomba menceritakan hikayat kerajaan masa lampau, satu kelompok pepaos terdiri dari 3-4 orang, satu orang sebagai pembaca, satu orang sebagai pejangga dan satu orang sebagai pendukung vokal. Tujuan pembacaan cerita ini untuk mengetahui kebudayaan masa lampau, dan menanamkan nilai-nilai budaya pada generasi penerus. Kesenian memaos ini diangkat kembali sebagai asset budaya daerah dan dapat dijadikan sebagai daya tarik wisata khususnya wisata budaya. Sumber: http://arsipbudayanusantara.blogspot.com/2014/01/macam-macam-tradisi-dan-budaya-di-lombok.html
Saremba Tembe adalah tarian tradisional dari Nusa Tenggara Barat, yang tepatnya berasal dari Kabupaten Dompu. Saremba Tembe sendiri memiliki arti menggunakan sarung seperti selempangan. Oleh karena itu, penari tarian Saremba Tembe pasti menggunakan kain atau sarung sebagai kostum saat menari. Tarian kolosal Saremba Tembe ini sebenarnya merupakan tarian daerah yang dipadukan dengan menggunakan kain yang bernama Tembe sebagai aksesorisnya. Tarian Saremba Tembe mengingatkan tentang masyarakat dari Kabupaten Dompu tempo dulu. Di mana Saremba dan Katente adalah jenis pakaian yang pertama, setelah kaum wanita Dompu mengetahui Medi Ra Muna yang dilakukan secara tradisional. Kain Tembe yang digunakan sebagai aksesoris saat melakukan tarian merupakan hasil tenunan wanita disaat para pria atau suaminya bekerja di ladang. Karena hasilnya yang indah, maka digunakan untuk melengkapi tarian yang tak kalah indah. Tembe dalam kesaharian masyarakat Dompu memiliki multi fungsi. Bisa digunakan...
Compo Sampari adalah tradisi masyarakat Bima yang sampai saat ini masih dilakukan apabila ada seorang anak yang akan disunat/khitan. Compo berarti menaruh / memasang di pinggang dan Sampari adalah nama dari keris yang digunakan dalam prosesi Compo Sampari ini. Jadi, Compo Sampari adalah menyarungkan keris kepada anak-anak yang akan disunat. Pakaian adat yang digunakan dalam prosesi ini adalah pakaian tradisional Nusa Tenggara Barat yang biasa disebut Sembolo. Esensi dari tradisi ini adalah agar anak diberikan hak untuk memakai keris dalam rangka menanamkan harga diri, keperkasaan, keuleta dan keberanian sebagai seorang pria kstaria yang harus berani menantang segala cobaan. Salah satu syarat anak diperbolehkan disunat dan melakukan ritual Compo Sampari adalah sudah mengkhatamkan Alquran. Compo Sampari biasanya dilakukan oleh tokoh terhormat dan berpangkat, kemudian digilir pada kesempatan berikutnya oleh orang-orang yang dianggap dihormati dan disegani di wilayah...
Sumbawa. Sebuah Pulau yang terletak di Provinsi Nusa Tenggara Barat ini terkenal dengan keindahan alamnya. Akan tetapi, ada yang lebih menarik dari pulau yang berukuran 15.448 kilometer persegi ini. Singang, begitulah masyarakat Sumbawa memberi nama makanan khas daerahnya. Warna kuah dari makanan yang berbahan ikan segar ini menjadi daya tarik tersendiri dan dapat menggugah selera bagi siapa saja yang melihatnya. Berikut akan saya jelaskan bahan apa saja yang diperlukan untuk membuat makanan khas Sumbawa ini, beserta cara membuatnya. Bahan yang diperlukan adalah 2 ekor ikan (ikan apa saja), 2 ruas kunyit, 2 butir kemiri goreng, garam secukupnya, 4 butir bawang merah diiris, asam jawa secukupnya, 5 buah cabe rawit utuh, dan daun kemangi secukupnya. Cara membuatnya, pertama-tama rebus kunyit, kemiri goreng, bawang merah, asam jawa, dan cabe rawit, kemudian tambahkan garam secukupnya. Setelah air mendidih, masukkan ikan lalu kecilkan api. Tunggu sampai ikan matang. Apabila ikan sudah mat...
#OSKMITB2018 Indonesia memiliki banyak sekali keberagaman budaya, salah satunya adalah kesenian tari yang tidak kalah penting dengan budaya yang lainnya karena merupakan suatu unsur dari kesatuan budaya Indonesia sendiri. Di Nusa Tenggara bagian Barat, tepatnya di daerah Lombok, terdapat sebuah kesenian tari yang dinamakan Peresean. Peresean merupakan tradisi dari suku Sasak yang menceritakan tentang pertarungan antara dua lelaki. Senjata yang di gunakan da;am tarian yaitu penjalin (tongkat rotan) dan ende (perisai dari kulit kerbau yang bertekstur tebal dan keras). Dalam kesenian Peresean terdapat dua peran, ada pepadu (petarung) dan pakembar (wasit). Peserta Peresean tidak dipersiapkan tetapi langsung dipilih acak dari deretan penonton. Peserta akan dinyatakan kalah ketika bagian tubuhnya ada yang luka sampai berdarah. Pertarungan akan dimulai ketika jumlah peserta sudah pas. Pakembar sedi (wasit pinggir) men...
Lombok, selalu memiliki ragam budaya yang unik, budaya inilah yang menjadi daya tarik bagi setiap wisatawan, baik wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara. Seperti halnya Upacara Rebo Bontong yang menjadi rutinitas tahunan masyarakat Pringgabaya di Lombok Timur. Biasanya upacara adat ini dilaksanakan di Pantai Ketapang Pringgabaya. Upacara Rebo Bontong bertujuan untuk tolak bala (menolak marabahaya). Tradisi ini menjadi andalan bagi masyarakat Pringgabaya, sebab selain untuk ritual, Tradisi Rebo Bontong juga dijadikan sebagai salah satu event wisata tahunandi Pantai Ketapang dan Pantai Tanjung Menangis yang ada di Pringgabaya, Kabupaten Lombok Timur. Upacara ini disebut dengan istilah Rebo Bontong karena puncak pelaksanaannya dilaksanakan pada hari Rabu terahir di bulan Syafar. Upacara ini dilaksanakan setiap tahun, tepatnya pada minggu terahir bulan Syafar (perhitungan tahun Hijriah dan tahun Sasak). Sebelum dilaksanakannya acara puncak Rebo Bontong, masyarakat Prin...
Nusa Tenggara Barat atau yang biasa kita kenal dengan Kota Lombok, mempunyai banyak sekali budaya-budaya warisan nenek moyang mulai dari tarian, pakaian tradisional, alat musik, hingga adat istiadat. Salah satu adat istiadat yang termasuk unik berasal dari desa yang terletak di kecamatan Pujut, Lombok Tengah yaitu desa Sade. Desa sade memang terkenal dengan budaya suku sasak yang sangat kental budayanya yang terus dilestarikan hingg di zaman modern ini. para penduduk di desa ini memiliki cara yang unik untuk membersihkan lantai rumah mereka. rumah para penduduk di desa sade ini bukan seperti rumah-rumah di perkotaan pada umumnya. Bukan terbuat dari ubin, melainkan tanah yang diperhalus hingga rata layaknya ubin. Karena trebuat dari tanah, maka cara perawatannya pun sangat berbeda, yaitu menggunakan kotoran sapi. Cara ini pun terbilang unik karena umumnya kotoran membuat apapun yang terkenanya menjadi bau. namun, kotoran sapi yang digunakan untuk membersihkan lantai ini sama seka...
Tangkil adalah peralatan yang dipakai dalam tari Rabintir. Tari Rabintir adalah sebuah tari yang dianggap dari suatu tradisi berupa upacara pengobatan secara tradisional. Tangkil disebut juga dulang berne (dulang berkaki), yang dalam kehidupan sehari-hari biasanya dipergunakan untuk tempat buah. Tangkil dibuat dari bahan kuningan. di dalam Tangkil terdapat peralatan yang dipakai dalam tari Rabintir. Tangkil ini dibawa oleh penari Rabintir dan peralatan tari lain didalamnya dipergunakan sesuai urutan gerakan tari yang telah ditetapkan. Permukaan Tangkil dihiasi dengan ragam hias Sumbawa seperti lonto engal, kemang setange, dll. Tangkil pada umumnya tidak diproduksi lagi. kebanyakan tangkil dimiliki oleh keluarga-keluarga di sumbawa sebagai peninggalan jaman dulu (barang antik). Daftar Pustaka: Yaningsih, Sri. 1988. Peralatan Hiburan Dan Kesenian Tradisional Daerah Nusa Tenggara Barat. Jakarta : Proyek Inventarisasi dan Dokumtasi Kebudayaan Daerah. OSKMITB2018