Wilayah Bali, sebagaimana daerah di Jawa memiliki beberapa kerajaan. Beberapa peninggalan kerajaan seperti istana, puri, dsb tampak banyak yang masih terawat hingga kini. Sehingga menjadi lengkap ketika berwisata ke Bali dimana tak hanya ditemukan objek wisata alam yang selama ini menjadi daya tarik utama pariwisata Bali, namun juga objek wisata budaya seperti pura, istana kerajaan maupun puri sendiri yang biasanya berada di lingkungan istana. Puri Satrya merupakan salah satu aset peninggalan sejarah yang pentingan dan urgen untuk tetap dilestarikan. Hingga kini perawatannya masih dilakukan karena selain dijadikan sebagai tempat tinggal para raja dan keluarganya juga menjadi objek wisata. Didalamnya terdapat beberapa bangunan yang diantaranya adalah beberapa buah bale tempat persembahyangan yang disebut dengan Pemerajaan Agung. Puri Satrya ini dibangun sekitar tahun 1930, yang mana pada masanya tersebut puri ini difungsikan sebagai tempat menggelar pert...
Pura Agung Jagatnatha merupakan pura yang paling besar di Kota Denpasar. Pura ini selain sebagai tempat sembahyang umat Hindu yang merupakan mayoritas di Bali, juga menjadi objek wisata sejarah-keagamaan para pengunjung. Pura Jagatnatha sendiri dibangun pada tahun 1953 dengan posisi menghadap ke barat, ke Gunung Agung, yang dipercaya sebagai istananya para Dewa. Pura Agung Jagatnatha merupakan tempat pemujaan kepada Sang Hyang Widhi Wasa (Tuhan Yang Maha Esa). Dilihat dari bentuknya pura ini berjenis Pura Penyungsungan Jagat dengan rancangan bangunan yang sangat indah dipenuhi dengan berbagai ornamen etnik dan relijius. Tepat di tengah pura ini ada menara yang menjulang tinggi yang dinamakan Padmasana. Padmasana sendiri merupakan bentuk bangunan yang bertingkat dibuat untuk singgasana atau istananya para Dewa. Padmasana pada pura ini terbuat dari batu karang putih, pada bagian menara terdapat ukiran wajah dan tangan Bhoma (anak bumi) yang dipercay...
Eksistensi candi di Bali sudah mafhum adanya karena memang Pulau Bali yang berjuluk Pulau Dewata ini mayoritas beragama Hindu dimana tempat ibadahnya di candi/pura. Namun menjadi unik, malah mungkin aneh tatkala sebuah candi yang keberadaannya tepat di tebing sebuah sungai. Candi ini bernama Candi Tebing Tegallinggah dan termasuk situs purbakala yang baru beberapa tahun lalu ditemukan. Adalah seorang ahli purbakala berkebangsaan Belanda yang berhasil menemukan situs sejarah yang kaya akan nilai historis-filosofis ini di sebuah tebing Sungai Pakerisan, Gianyar, Bali. Krijsman menemukan candi ini saat tengah melakukan penggalian penyelidikan terhadap sebuah bangunan kecil yang sebelumnya hanya dianggap gapura biasa saja oleh penduduk setempat. Nilai Historis Berpadu dengan Keindahan Alam Anda yang ingin melihat bangunan Candi Trebing Tegallinggah ini terlebih dahulu akan dibawa untuk menuruni tangga sebelum akhirnya sampai ke lokasi. Namun...
Puri merupakan tempat istirahat atau tempat bermainnya para istri, selir maupun anak raja. Bangunan yang indah, unik dan membetahkan tentu akan selalu menjadi ciri khas dari puri-puri itu. Salah satu puri di Bali yang hingga saat ini masih lestari ialah Puri Jro Kuta. Puri ini merupakan peninggalan kerajaan kecil di Bali yang hebatnya sampai sekarang masih tetap terawat dan bersih. Puri Jro Kuta merupakan salah satu objek wisata budya di Bali yang didalamnya memiliki beberapa bangunan unik seperti ancak saji, semanggon, ranggu, sareng kangen, paeban, pemerajaan agung, dan pewaregan daren raja. Pura ini juga dilindungi oleh tembok yang tinggi yang dinamai denan Pekandelan sehingga dari luar sukar untuk melihat puri ini secara langsung. Puri Jro Kuta sendiri dibangun sekitar tahun 1808 dimana kala itu pemerintahan dipegang oleh Raja Ida Jro Kuta Kahuningan yang juga berfungsi sebagai pusat pemerintahan sekaligus tempat tinggal keluarga raja. Masyarakat ya...
Sebagai daerah yang mayoritas penduduknya bergama Hindu membuat Bali banyak memiliki pura yang dipergunakan untuk sarana peribadatan masyarakat setempat, sekaligus juga dijadikan sebagai objek wisata. Salah satu dari sekian banyak pura yang terdapat di Bali adalah Pura Tambangan yang juga memiliki keistimewaan laiknya pura-pura yang lain. Adapun dewa yang dipuja di pura ini ialah Dewa Siwa sebagai manifestasi dari Sang Hyang Widhi atau Tuhan Yang Maha Kuasa. Pura ini memiliki sejarahnya yang panjang dan merupakan pura yang memiliki konsep Tri Mandala sama halnya dengan pura-pura lainnya di Bali. Pura Tambangan juga merupakan Pura Kahyangan Jagat Tiga yang begitu diistimewakan oleh masyarakat sekitar. Meriam Tua Ada yang menarik dari pura ini yang tak terdapat di pura-pura yang lainnya yakni keberadaan dua buah meriam tua yang posisinya persis berada di kanan dan kiri Nista Mandala. Dua buah meriam ini dinamai Gora dan Gori laiknya kucing...
Tak seperti namanya Pura Gaduh yang berarti ramai, riang, jauh dari kesan sunyi, pura ini sebenarnya berada di kawasan Bali yang tenang dan hening meskipun keberadaannya tepat ada di sisi jalan utama. Pura Gaduh ini merupakan tempat ibadat warisan nenek moyang yang sampai kapanpun patut dilestarikan keberadaannya. Dalam setiap pura tentu tersimpan benda-benda bersejarah seperti arca, pelinggih, juga tentunya bangunan puranya itu sendiri. Pura Gaduh merupakan bagian dari Pura Kahyangan Jagat. Pura ini merupakan bagian dari satu kesatuan dari beberapa pura yang ada di lingkungan tersebut. Ada beberapa pura lainnya yang mendampingi diantaranya Gedong Puseh, Kuru Baya dan juga Pura Batur Sari. Letak Pura Gaduh sendiri berada di halaman barat Pura Puseh dan sebelah timurnya Kuru Bayu. Keunikan Pura Gaduh terletak pada keberadaan sebuah arca yang menyeramkan. Arca itu bernama Kepal Kebo Iwa yang memiliki perupaan mata yang melotot, kuping lebar, rambut yang g...
Arca itu bernama Kepal Kebo Iwa yang memiliki perupaan mata yang melotot, kuping lebar, rambut yang gimbal dan gigi taring yang menyembul keluar persis seperti buto ijo. Arca tersebut dipercaya oleh masyarakat sebagai perwujudan dari wajah Kebo Iwa yang memiliki nilai filosofi yang tinggi yakni perbuatan baik dan buruk selalu berasal dari kepala. Sumber: http://bali.panduanwisata.id/pura-hindu-bali/pura-gaduh-yang-tenang-dan-hening/
Pura Beji ini, konon, merupakan sebuah pura yang jarang terlewatkan dalam rute perjalanan wisata para wisatawan yang datang ke daerah ini. Pura ini dilihat dari sisi bangungannya, sebenarnya termasuk pura yang sederhana. Namun banyak yang mengakui bahwa keunikannya serta ciri yang khas hanya ditemui di Pura Beji ini. Pura ini adalah pura buat memuja Dewi Sri, Dewi Kesuburan. Tapi yang paling menonjol disini adalah ukirannya. Bisa dibilang hampir tidak ada ruang atau tempat yang lolos dari ukiran yang notabene adalah ukiran khas Buleleng. Apa Daya Tariknya? Sebagaimana diatas, lingkungan pura ini merupakan tempat untuk penyembahan Dewi Sri yang diyakni sebagai Dewa Kemakmuran. Bahkan nama Dewi Sri sangat erat kaitannya dengan dunia pertanian, khususnya tanaman padi sampai-sampai ada yang menyebut padi merupakan “penjelmaan” Dewi Sri. Lingkungan pura ini juga dikenal sebagai lingkungan Pura Subak untuk Desa Adat Sangsit, dimana seluruh bagian...
Pernahkah Anda ke Pura Ponjok Batu? Lingkungan pura ini sangat unik karena merupakan sebuah tanjung yang terdiri dari batu dimana dari celah-celah batu itu tumbuh pohon kamboja dan semak yang terlihat begitu indah. Dalam terminologi Bali, “Ponjok Batu” ialah Tanjung Batu. Lingkungan Pura ini merupakan lingkungan Pura tempat pemujaan/persembahyangan umum untuk mohon keselamatan. Dari depan lingkungan pura yang dibatasi jalan raya menuju Amlapura terlihat pemandangan Laut Jawa yang terbentang luas yang dapat menimbulkan ketenangan jiwa dan menumbuhkan inspirasi bagi pengunjungnya. Laut yang tenang yang ditumbuhi beberapa pohon tua di sekitar bukit menambah keindahan lokasi dan penduduk setempat memanfaatkannya untuk keperluan sehari-hari. Tempat Persembahyangan Umum Pura ini merupakan lokasi persembahyangan umum sehingga tak mengherankan jika dalam setiap odalannya pura ini banyak sekali dikunjungi oleh wisatawan baik yang beras...