Koko-koko merupakan alat musik tradisional Nias yang sebenarnya merupakan pentungan. Koko-Koko dibuat dari kayu yang panjang dengan ukuran standar pentungan. pada bagian tengahnya dilubangi karena nantinya akan dijadikan wadah suara yang dihasilkan. Kegunaan alat musik tradisional ini dahulunya merupakan media komunikasi antar penduduk sebagai pemanggil warga lainnya agar berkumpul untuk membahas hal penting dan yang ingin dibicarakan. Cara penggunaan alat ini adalah dipukul memakai kayu (tak perlu kayu khusus). Sekarang Koko-koko bisa dimanfaat sebagai alat musik pengiring. Sumber: https://alatmusik.org/alat-musik-tradisional-nias/
Aramba merupakan alat musik tradisional Nias yang biasa dipakai masyarakat Nias saat berlangsungnya upacara adat terutama acara perkawinan. Ukuran diameter berkisar setengah meter yang disebut dengan Aramba Fatao . Aramba juga ada yang dipakai untuk bangsawan saja yaitu Aramba Hongo dengan diameter yang lebih besar berkisar 90 cm. Aramba mempunyai kegunaan khusus bagi masyarakat dulu sampai sekarang. Aramba dipercaya sebagai sebuah benda keramat sehingga diperlakukan khusus secara istimewa. Kegunaannya untuk alat komunikasi masyarakat yang dipakai saat pesta adat. Sumber: https://alatmusik.org/alat-musik-tradisional-nias/#forward Sumber: https://alatmusik.org/alat-musik-tradisional-nias/#forward
Seperti halnya di tatar Sunda yang memiliki tradisi lisan mengenai mitos gempa bumi di Kepulauan Nias pun punya mitos tersendiri tentang bencana alam ini. Menurut kepercayaan penduduk di Kepulauan Nias gempa bumi diakibatkan oleh kemarahan dari dewa-dewa yang menguasai dunia bawah tanah. Kemurkaan yang pada akhirnya membuat bumi berguncang ini konon dikarenakan penduduk setempat banyak yang melanggar aturan dan norma-norma. Tradisi lisan yang berbentuk hoho atau syair ini menceritakan tentang seorang putra Sirao yang tugasnya menopang Pulau Nias bernama Bauwadanohia atau Simayamayarao atau disebut juga dengan Lature Dano. Diceritakan bahwa agar Pulau Nias ini tak tercerai berai dan tetap stabil maka Sirao menugaskan anaknya yang bernama Bauwadanohia ini untuk menopang tanah Kepulauan Nias. Dan dalam melaksanakan tugasnya yang maha berat, untuk membuat Pulau Nias lebih kokoh lagi, sang Sirao pun kemudian menugaskan anaknya yang lain yakni Lasorogae Sitolu Daha atau Lasorogae Sidua D...
Ole-ole merupakan alat musik tradisional tiup yang berasal dari Sumatera Utara. Bahan untuk membuat alat musik ini yaitu pada bagian badannya terbuat dari batang padi dan resonatornya dibuat menggunakan daun kelapa. Ole-ole adaah alat musik yang sangat sederhana karena dibuat hanya menggunakan satu ruas batang padi. Ole-ole bisa dimainkan secara solo atau sendirian. Sumber: https://alatmusik.org/alat-musik-tradisional-yang-ditiup/#forward
Lasam Lasam Lagu Mehuli Nande Ribu Bena-Benana Ateku Enggo Mesui Lasam Lasam Bere Biring Bena-Benana Ateku Enggo Mesui Enggo Keri Kel Bage Duit Kucari Nande Ribu Gundari Tadingken Ndu Mama Karondu Enggo Keri Kel Bage Duit Kucari Bere Biring Gundari Elokkendu Bere Tiganndu Bage Pe Lasam Mama Karo Nindu Turang Lasam Lagu Mehuli Bage Pe Lasam Kaka Tengah Nindu Turang Lasam Kena Ku Tami-Tami Kai Denga Kin Nge Sikurang Bandu Nande Ribu Ngasa Ngasupku Enggom Kupala-Palai Kugegehi Kel Menda Si Cari Makan Bere Biring Gelahna Ula Tulpak Nukur Gincundu Kugengken Menda Lanai Ngerondong Nande Ribu Gelah Ula Ceda Ukur Ateku Jadi Kugengken Kel Lanai Naki-Naki Bere Biring Gelah Ula Ceda Ukur Ateku Jadi Sumber: https://lagu.karo.or.id/campur/lasam-lasam/ https://www.youtube.com/watch?v=fSthag6aDYQ
Ihutan adalah salah satu gong Batak. Ogung Ihutan bertugas sebagai pengiring nada untuk Oloan. Nada yang dihasilkan alat musik tradisional Batak ini lebih tinggi dari Oloan. Sumber: https://alatmusik.org/alat-musik-tradisional-batak/
Panggora adalah salah satu dari 4 Ogung Batak yang memiliki fungsi sendiri. Suara yang dihasilkan alat musik tradisional ini sangatlah keras dan bisa menutupi suara dari Ogung lainnya. Sumber: https://alatmusik.org/alat-musik-tradisional-batak/
Doal adalah Ogung dengan nada yang dihasilkan adalah nada rendah. Irama yang dihasilkan Ogung ini beritme konstan. Alat musik tradisional ini memiliki peran sebagai penambah variasi nada dan digunakan oleh para pemain Ogung lain sebagai suatu acuan ritme. Sumber: https://alatmusik.org/alat-musik-tradisional-batak/
Hesek adalah alat musik Batak Toba yang digunakan sebagai pembawa tempo. Bahan untuk membuat Hesek adalah pecahan logam yang dipukul menggunakan botol. Cara memainkan Hesek dengan memukulkan pecahan logam tersebut. Alat musik ini masuk kategori alat musik idiophone . Sumber: https://alatmusik.org/alat-musik-tradisional-batak/