tari
122 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Tari Bedeti, Tradisi Suku Anak Dalam
Tarian Tarian
Jambi

Tari bedeti, jenis tarian dalam segala prosesi adat, baik kelahiran, perkawinan maupun prosesi adat lain. Tarian ini bermakna ungkapan doa selamat kepada Sang Pencipta. Tari bedeti biasa ditarikan berdua hingga lima orang. Ia hanya boleh dilakukan kaum perempuan, baik yang sudah menikah maupun lajang. Prosesi turun mandi ketika bayi berusia satu bulan pun biasa pakai tari bedeti. Biasa, ada lima penari, termasuk dukun bayi—hanya menggendong bayi sambil bersenandung. Keempat penari, akan menggoyangkan tubuh ke kanan dan kiri seiring dengan lafaz mantra. Sambil berjalan menuju anak sungai, dari bibir sang dukun terus menyenandungkan mantra-mantra, di sisi sungai sudah menunggu salah satu perempuan yang akan menyambut bayi dan memandikannya. Penari lain, akan mengelilingi dukun yang memimpin tarian itu. Mereka mengartikan, empat orang di sekitar dukun adalah orang yang menjaga atau melindungi si dukun ketika mantra-mantra terucap. Ia jadi pilar bagi si dukun agar lelu...

avatar
Aze
Gambar Entri
Rangguk Kumun
Ritual Ritual
Jambi

Kurang lebih 600 tahun yang lalu sebelum masuknya agama Islam ke Desa Kumun, kesenian yang ada masih berisi atau bersifat pemujaan kepada arwah nenek moyang/ tempat-tempat sakti/keramat. Saat itu seni yang hidup di Desa Kemuan di antaranya Nyambuk jiyeo (tarian yang dilakukan untuk pengobatan). Sejalan dengan masuknya agama Islam, muncul tari Rangguk (Ranggauk), tari ini merupakan sebuah media penyebaran agama Islam melalui kesenian di Desa Kemuan, di mana “merangguk” berasal dari kata mereguk (bermenung sambil berfikir), sebagai kesenian yang bernafaskan Islam dan digunakan sebagai media dakwah dalam penyebaran agama Islam di desa tersebut. Kemudian, seiring dengan datangnya para muballiq agama Islam, maka dibuatlah tarian Rangguk dalam bahasa daerah biasa disebut Ranggauk yang berasal dari kata mereguk. Pada awalnya Rangguk/Merangguk merupakan tarian yang dilakukan secara masal, masyarakat boleh ikut menari bersama, tanpa mengenal usia maupun jenis kelamin –...

avatar
Sri sumarni
Gambar Entri
Tauh Lempur
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jambi

Tari Tauh (masyarakat setempat terkadang menyebut dengan istilah Kesenian Tauh) sudah ada di Desa Lempur Tengah sejak lama, dan selalu ditampilkan pada saat selesai pesta panen padi (kenduri sko setelah tuai). Di mana tari tauh merupakan sebuah ungkapan rasa syukur masyarakat setempat atas hasil panen yang diperoleh – sesuai dengan kehidupan masyarakat yang agraris. Selain itu juga, tauh sebagai sebuah ungkapan rasa terima kasih kepada leluhur yang dipercaya ikut menjaga dan menghindari desa mereka dari bencana. Tauh juga dipergunakan untuk penghormatan dalam menyambut tamu yang dianggap penting. Menurut sejarah, tari tauh yang ada di Desa Lempur, Kabupaten Kerinci sudah ada sejak 1817 (sejak zaman Pamuncak), bahwa tauh telah dipakai oleh seluruh pamuncak untuk mengisi acara pesta panen serta acara penyamputan tamu yang dihormati, dan kehadiran tauh sendiri bersamaan dengan asal-usul Desa Lempur tersebut. Hingga kini keberadaan tauh terus dipertahankan, dan terus dilestari...

avatar
Sri sumarni
Gambar Entri
Tari Iyo-Iyo
Tarian Tarian
Jambi

Tari Iyo-iyo adalah sebuah tari tradisi yang biasanya dilaksanakan bersamaan dengan upacara kenduri sko. Tari ini sudah ada sejak lama, dan kehadirannya bersamaan dengan kenduri sko. Kata “iyo-iyo” berasal dari yo yo maksudnya membenarkan atau meng-iyakan yang disampaikan oleh para ninik mamak/pemimpin adat/depati. Pada saat benda pusaka diturunkan dari tempatnya, maka para kaum wanita bersamasama menyambutnya sambil menarikan iyo-iyo. Mereka menari sambil menyanyi (tale) yang mengiringi geraknya. Syair lagu/nyanyiannya ialah: Iyo-iyo rilok tarai kayo sadou rinai iyo-iyo-iyo Iyo-iyo rayun jaroilah saludeang jateuh iyo-iyo-iyo Iyo-iyo rantok kakai kudea dibularoi iyo-iyo-iyo Iyo-iyo semauk tapijeak rideak ralah matai iyo-iyo-iyo Setelah benda pusaka tersebut diturunkan lalu dicuci, selanjutnya diperlihatkan di hadapan masyarakat dan dibawa ke halaman atau tanah lapang. Setelah didahului oleh pencak silat yang dilakukan oleh hulu balang, maka kaum p...

avatar
Sri sumarni
Gambar Entri
Ngagoah Imo Pulau Tengah
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jambi

Ngagoah imo adalah upacara adat yang sudah ada sejak dulu dan diwariskan turun-temurun dalam kehidupan masyarakat di Pulau Tengah, Kabupaten Kerinci. Tidak dapat diketahui secara pasti kapan hadirnya upacara ngagoah imo ini. Upacara ngagoh imo dilaksanakan saat ditemukan harimau mati di hutan atau di alam rimba Gunung Raya, kawasan yang juga termasuk Pulau Tengah. Setelah menemukan harimau yang mati tersebut, maka masyarakat Pulau Tengah melaksanakan upacara Ngagoah Imo. Hal ini dimaksudkan agar kelompok harimau lainnya tidak turun dari gunung dan mengganggu warga atau masyarakat di desa tersebut. Ketika ditemukan harimau yang mati, maka harimau yang mati ditutupi kain putih layaknya manusia. Kemudian harimau tersebut ditandu menuju balai adat. Diletakkan di tempat yang agak tinggi dan ditegakkan seperti harimau yang masih hidup. Selanjutnya, ketua adat akan membaca mantra diiringi bunyi yang berasal dari tarawoak (bunyi dari pelepah pinang yang ditabuh/dipukul) yang berfungsi u...

avatar
Sri sumarni
Gambar Entri
Asal-usul Raja Negeri Jambi
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Jambi

Pada zaman dahulu, wilayah Negeri Jambi terdiri dari lima buah desa dan belum memiliki seorang raja. Desa tersebut adalah Tujuh Koto, Sembilan Koto, Petajin, Muaro Sebo, dan Batin Duo Belas. Dari kelima desa tersebut, Desa Batin Duo Belaslah yang paling berpengaruh. Semakin hari penduduk kelima desa tersebut semakin ramai dan kebutuhan hidup mereka pun semakin berkembang. Melihat perkembangan itu, maka muncullah suatu pemikiran di antara mereka bahwa hidup harus lebih teratur, harus ada seorang raja yang mampu memimpin dan mempersatukan mereka. Untuk itu, para sesepuh dari setiap desa berkumpul di Desa Batin Duo Belas yang terletak di kaki Bukit Siguntang (sekarang Dusun Mukomuko) untuk bermusyawarah. ”Sebelum kita memilih seorang raja di antara kita, bagaimana kalau terlebih dahulu kita tentukan kriteria raja yang akan kita pilih. Menurut kalian, apa kriteria raja yang baik itu?” tanya sesepuh dari Desa Batin Duo Belas membuka pembicaraan dalam pertemuan te...

avatar
Roro
Gambar Entri
Ibu Kandungku Seekor Kucing
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Jambi

Dahulu, di sebuah desa, hidup kakak beradik yang sangat cantik. Sang kakak bernama Mimi dan adiknya bernama Mini. Mereka tinggal bersama ibunya di sebuah rumah yang sangat sederhana. Namun, tidak seorang pun tahu bahwa ibu dari kedua gadis yang cantik dan baik hati itu adalah seekor kucing. Meskipun demikian, kedua gadis itu sangat menyayangi ibunya. Banyak pemuda yang tertarik dengan Mimi dan Mini karena kecantikannya. Suatu hari datanglah dua orang pemuda, Putra dan Jaka. Mereka bermaksud meminang Mimi dan Mini. Putra hendak meminang Mimi, sedangkan Jaka hendak meminang Mini. "Mimi yang cantik, maukah kamu menjadi istriku?" tanya Putra. "Baiklah," jawab Mimi sambil tersipu. "Mini yang cantik, maukah kamu menikah denganku?" tanya Jaka. "Baiklah," jawab Mini juga dengan tersipu malu. "Tapi, sebelum menikah, kalian harus meminta restu dari ibu kami," pinta Mimi dan Mini. Mimi dan Mini kemudian memanggil ibu mereka yang sejak tadi belum menemui Putra dan Jaka. Ia pun keluar...

avatar
Admin Budaya
Gambar Entri
Cerita Tan Telanai dan Puteri Selara Pinang Masak
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Jambi

Baginda seorang Raja yang amat terkenal. Nama Baginda Tan Telanai. Sebagai seorang raja, baginda memiliki kekeramatan yang luar biasa. Jarak yang jauh tak berarti sama sekali bagi baginda. Bila baginda ingin bepergian ke suatu tempat yang jauh, sebentar saja baginda sudah ada di tempat itu. Sungai-sungai, rimba belantara, lembah yang dalam, atau gunung yang tinggi, semuanya bukan merupakan sesuatu yang dapat menghalangi geraknya. Binatang buas seperti buaya, harimau, dan yang sejenis dengan itu tak berarti sama sekali bagi baginda. Baginda sungguh seorang raja yang hebat, yang mewarisi kehebatan serta kekeramatan para dewa di kayangan. Suatu hari baginda berhajat hendak menangkap ikan di sungai Batang Hari. Di sungai yang  jernih airnya itu banyak ikan besar hidup dengan tenteram. Kalau Tan Telanai sudah berkeinginan baginda tak berlama-lama mulai meninggalkan istananya berangkat seorang diri. Bila kakinya menjejak di tanah seketika itu juga tubuhnya sudah hilang lenyap ber...

avatar
Admin Budaya
Gambar Entri
Akhir Mayat Raja Banting
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Jambi

Kisah ini di awali dengan kepergian seseorang yang bernama Raja Banting, dari lingkungan sanak familinya di Pulau Jawa. Apa sebabnya beliau setega itu meninggalkan sanak famili, konon kerabat, serta seorang anak lelaki itu? Tak seorang pun yang dapat memberikan jawaban. Namun dengan tiba-tiba ia, Raja Banting, telah begitu saja ada di tanah Jambi yang berhutan lebat, jauh dari keramaian dan hiruk pikuk seperti di negeri Jawa. Di negeri yang baru ini pendekar tersebut merasa sangat tenteram, berkelana dari hutan ke hutan, merencah sungai-sungai, melarun sepuas-puasnya. Dalam pada itu tersebut pula seorang wanita yang juga berasal dari Jawa, yang sangat gandrung akan kasih Raja Banting. Mendengar orang perkasa itu sudah berada di daerah Jambi ia segera menyusulnya ke sana. Wanita itu tak lain Si Pahit Lidah yang terkenal sakti lagi keramat. Ucapannya sangat ditakuti orang. Bila dia menginginkan sesuatu menjadi batu, disumpahinya benda itu menjadi batu, maka seketika itu juga berub...

avatar
Admin Budaya