Gordang Sambilan merupakan warisan seni dan budaya masyarakat Mandailing yang dianggap sakral . Terdiri dari sembilan gordang berukuran besar dan panjang, gordang sambilan disusun secara bertingkat menurut ukurannya. Gordang Sambilan terbuat dari kayu yang dilubangi salah satu ujung lobangnya, kemudian ujung yang lain dituutp dengan menggunakan membran terbuat dari kulit lembu. Kulit tersebut ditegangkan dengan menggunakan rotan, yang juga berfungsi sebagai pengikat. Untuk membunyikan diperlukan pemukul dari kayu. Dalam penggunaannya, alat musik ini juga disertai peragaan benda-benda kebesaran seperti bendera adat, payung odong , dan ombak sijabut . Masyarakat Mandailing punya belasan irama Gordang Sambilan, Gordang Tua Gordang Manngora Bula Tula Gordang Sampuara Batu Magulang Gordang Roba na Mosok , Gordang Rangga...
Kabupaten Tapanuli Utara memiliki berbagai potensi alam, budaya dan sejarah yang dapat digali serta dilestarikan untuk menjadi salah satu asset dalam mendukung pengembangan sektor pariwisata. Potensi tersebut sangat berhubungan dengan daya tarik dan nilai objek-objek wisata yang tersebar di Taput (Tapanuli Utara) yang terdiri atas objek wisata rohani, wisata alam, sejarah serta wisata hutan. Dari penelusuran informasi oleh BPPKRINEWS diketahui,Hutaginjang menjadi lokasi pelaksanaan olahraga terbang layang bertaraf internasional, melihat lokasi take off nya yang representative. Namun yang menjadi masalah adalah infrastruktur yang kurang mendukung, misalnya kondisi landing di Desa Aritonang yang kurang bagus sementara lokasinya sangat baik,Lead Angin yang tidak stabil dilereng bukit tepatnya di Sitanggor ,3 kilometer dari Shelter Panatapan Muara. Kabupaten Tapanuli Utara memiliki berbagai potensi alam, budaya dan sejarah yang dapat digali serta dilestarikan untuk menjadi salah sat...
Mbombo Aukhu Merupakan satu-satunya sumber mata air panas alami yang ada di Pulau Nias. Kandungan sulfatnya diyakini dapat menyembuhkan berbagai penyakit kulit sekaligus juga melancarkan peredaran darah (badan seperti dipijat oleh air hangat) apabila mandi dan berendam di kolam renangnya. Objek wisata ini terletak di Desa Oladanö Kec. Idanögawo. Dapat dicapai dengan kendaraan roda dua atau roda empat yang berjarak ñ 20 km dari Bandara Udara Binaka (dari kota Gunungsitoli ñ 39 km). Narasumber : http://fonasolaolinias.blogspot.co.id/2011/07/budaya-nias-dan-pariwisata.html?m=1
Pantai Nalawo Berada di desa Gazamanu Kec. Bawölato Kab. Nias, berjarak ± 42 km dari Bandara Udara Binaka atau ± 61 km dari Kota Gunungsitoli. Pantai ini dapat dicapai dengan kendaraan roda dua atau roda empat yang hanya berjarak 500 meter dari jalan raya lintas Gunungsitoli-Teluk Dalam. Pantai Nalawö memiliki hamparan pasir yang sangat luas dan landai. Pantai ini juga sesekali menjadi tempat berlabuh para nelayan setempat. Narasumber : http://fonasolaolinias.blogspot.co.id/2011/07/budaya-nias-dan-pariwisata.html?m=1
Pantai BozihonaTerletak di Desa Bozihöna Kec. Idanögawo dan dapat dicapai dengan kendaraan roda dua atau roda empat dengan jarak ñ 28 km dari Bandara Udara Binaka (dari Kota Gunungsitoli ñ 47 km). Pantai ini memiliki keunikan tersendiri, yaitu selain pantai yang luas juga sebagai tempat berlabunya para nelayan sekembalinya dari laut dengan membawa ikan segar hasil tangkapannya. Di pantai ini juga para wisatawan dan nelayan pergi melancong ke Pulau Onolimbu. Narasumber : http://fonasolaolinias.blogspot.co.id/2011/07/budaya-nias-dan-pariwisata.html?m=1
Air Terjun Baho Hou Berada di Desa Sifaoroasi Uluhou Kec. Bawölato dan dapat ditempuh kendaraan roda dua yang berjarak ± 36 km dari Bandara Udara Binaka (± 55 km dari Kota Gunungsitoli). Air terjun yang merupakan hulu dari sungai Hou ini memiliki 5 tingkatan. Struktur unik batu cadasnya adalah merupakan proses alami dan telah membentuk guratan-guratan panjang berpola di sepanjang dinding air terjun sehingga membuat pengunjung takjub dan terpesona. Air terjun ini juga dapat dimanfaatkan sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA). Narasumber : http://fonasolaolinias.blogspot.co.id/2011/07/budaya-nias-dan-pariwisata.html?m=1
Air Terjun Mo'ambölö Berada di Desa Hiliwarökha Kec. Bawölato yang hanya berjarak ± 47 km dari Kota Gunungsitoli (± 28 km dari Bandara Udara Binaka). Air terjun yang menurut masyarakat sekitar dulunya merupakan tempat pemandian putri-putri raja ini memiliki struktur stalagtik yang unik. Keunikan lainnya adalah airnya bukan bersumber dari sungai melainkan berasal dari mata air yang terletak di bagian atas air terjun. Suasana alami yang sejuk menyegarkan jiwa bagi pengunjung air terjun ini. Narasumber : http://fonasolaolinias.blogspot.co.id/2011/07/budaya-nias-dan-pariwisata.html?m=1
Panorama Alam Sungai Idanögawo dapat dinikmati dari ketinggian Puncak Daelu yang menyuguhkan pemandangan yang sangat mempesona dari bentuk aliran sungai yang berliku-liku dari hulu ke hilir dengan suasana desa-desa pemukiman penduduk di sepanjang sisi sungainya. Sungai Idanögawo terbentang puluhan kilometer dari hulunya di Kec. Ulugawo (± 20 km dari Desa Tetehösi Kec. Idanögawo), melewati Desa Saiwahili Hiliadulo Kec. Idanögawo hingga muaranya di Pantai Bozihöna Kec. Idanögawo. Narasumber : http://fonasolaolinias.blogspot.co.id/2011/07/budaya-nias-dan-pariwisata.html?m=1
Pulau Onolimbu Pulau yang menjadi rumah bagi berbagai jenis burung yang pada malam hari menginap dan pagi harinya pergi menjelajahi Pulau Nias ini menjanjikan pesona wisata yang berkesan bagi wisatawan. Kegiatan tracking (berjalan kaki mengelilingi pulau), diving (menyelam di sekitar terumbu karang), atau fishing (memancing di sekitar pulau) adalah pengalaman yang sulit dilupakan di objek wisata ini. Pulau ini dapat dicapai dengan menyewa kapal nelayan / speed boat dari Pantai Bozihöna selama ± 25 menit. Narasumber : http://fonasolaolinias.blogspot.co.id/2011/07/budaya-nias-dan-pariwisata.html?m=1