Makanan khas Makassar sejenis pastel. Kalau kue pastel isinya wortel dan bihun, kalau Jalangkote ini isinya kentang dan wortel yang dicincang halus dadu plus toge dan telur yang sudah dipotong-potong. Jalangkote ini juga dihidangkan dengan sausnya yang agak encer. mentega 2 sdm air secukupnya garam secukupnya Bahan untuk isinya : taoge 1/4 kilo wortel 2 buah pepaya (yang masih muda) 1buah kol (tergantung selera) udang atau daging sapi (tidak diwajibkan kok) bawang merah 4 siung bawang putih 3 siung garam secukupnya vetsin (MSG) secukupnya minyak goreng 3 sdm (untuk menumis) gula secukupnya Bahan untuk kuah cabe secukupnya bawang putih 3 siung garam secukupnya gula secukupnya ; cuka Cara pembuatan kulit : terigu dicampur dengan mentega dan diaduk sampe menyatu,sedangkan air dan garam dicampur dalam satu wadah,dan dimasukkan sedikit d...
Tari yang digelar untuk penjemputan tamu kehormatan dari kerajaan lain. Diperagakan pada awalnya oleh para Bissu kerajaanpada abad XVI masa pemerintahan Raja Bone X We Tenri Tuppu MatinroE Ri Sidenreng, tari ini biasa juga disebut Sere Bissu. Kemudian pada masaberikutnya dipergakan dalam bentuk tari yang disebut Tari Alusu yang diperagakan oleh paradara-dara di lingkungkangan bangsawan.
Tarian ini mulai muncul pada akhir abad ke-17 di masa pemerintahan Opu Boloso di Distrik /Kerajaan Ballabulo. Dahulu tarian ini hanya di pentaskan di atas rumah panggung yang bahannya terbuat dari bambu sedangkan waktu pentasnya kebanyakan dilaksanakan di siang hari atau pada saat ada acara adat. Sedangkan pertunjukan di malam harinya hanya sifatnya sebagai hiburan kepada tamu-tamu kerajaan. Jumlah penari harus genap 2, 4 atau 6 orang karena dimainkan dalam bentuk berpasang-pasangan. Status kelamin yang memainkan tarian ini adalah perempuan dimana pada gerak yang dibawakan adalah gerakan lembut sebagai simbol kehalusan, kelembutan dan keramahtamahan pada gadis-gadis masa lampau. Dari usia penari pada masanya adalah dara-dara manis ( orang pilihan ) atau statusnya belum kawin. Waktu penyelenggaraan tari silonreng sangat tergantung pada momennya apa kegiatan tersebut dilakukan. Kalau upacara atau pesta itu dilaksanakan di malam hari maka waktu pelaksanaan itu juga di malam hari, begit...
Tarian ini mulai tumbuh pada abad XVIII M. Tarian ini diberi nama tari Pakarena Ballabulo sesuai dengan nama daerah tempat tumbuhnya yaitu Distrik Ballabulo yang sekarang berubah nama menjadi Desa Harapan Kec. Bontosikuyu. Tarian ini pada masa yang lalu hanya diperuntukkan pada saat pelantikan raja-raja atau saat penyambutan dan penghormatan kepada tamu kerajaan. Tarian ini dapat dimainkan dalam jumlah ganjil boleh 9, 7 dan boleh 5 orang penari wanita dengan menggunakan kipas dan selendang serta 3 orang pria sebagai pemain instrumen yang mengiringi tari tersebut dengan menggunakan 2 buah gendang dan sebuah gong. Di dalam tarian ini terdapat 5 adegan klimaks yang sangat enak di tonton.
Ngarra’ pandang/Ambelu’ adalah aktifitas yang dilaksanakan mengikuti peringatan maulid. Dilakkan oleh muda mudi dengan duduk berhadapan. Jumlahnya tidak menentu, biasanya jumlah perempuan lebih banyak. Perempuan dinamakan Ambelu’ sedangkan laki-laki dinamakan Ngarra’ Pandan . Perempuan bertugas memasukkan daun pandan di lubang pada sebilah bambu yang dinamakan “ Balehang”. Sedangkan laki-laki mengiris daun pandan yang telah dimasukkan pada lubang di “balehang” tersebut dengan pisau . Setelah daun pandan diiris, “ balehang” diserahkan kembali ke perempuan yang berada di hadapannya untuk diisi kembali dengan daun pandan. Begitu seterusnya dimana pengisian daun pandan oleh perempuan dilaksanakan secara bergiliran. Pada selang waktu tertentu, pria akan diganti oleh pemain baru jika ada yang berminat, namun wanita tetap tanpa diganti sampai acara selesai. Pelaksanaan Ngar...
Ritual A’dinging-dinging merupakan warisan kebudayan turun-temurun di kalangan masyarakat Kampung Tenro, Desa Bontolempangang, Kecamatan Buki, Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan. Letaknya sekitar 25 Km dari kota Benteng, Ibukota Kepulauan Selayar. Kebudayaan ini sudah ada sejak abad ke-17. Tradisi ini digelar setiap hari Senin terakhir di bulan Muharram untuk memperingati hari lahirnya Kampung Tenro. Secara bahasa, A’dinging-dinging dapat diartikan sebagai aktivitas saling siram sehingga orang-orang yang melakukannya merasakan dingin karena terpapar air berkali-kali. Namun secara filosofi, ritual A’dinging-dinging adalah kegiatan yang dilakukan untuk menolak bala dengan air yang disiramkan kepada seseorang dan seisi kampung. Rangkaian dalam ritual ini: Ritual Tolak Bala (Ritual Penghormatan Arwah Para Leluhur) Pengambilan Air Suci di Buhung Latea Ritual Pengisian Mantra-Mantra Prosesi Anrio-rio ...
Dide' adalah salah satu bentuk kesenian berupa pantun bersahut yang biasa dinyanyikan oleh pria dewasa pada saat panen jagung dan pada keramaian yang diadakan oleh para pembesar kerajaan. Irama semua jenis dide' yang menggunakan rebana dengan ukuran yang lebih besar dari rebana biasa, akan terdengar mirip dengan salah satu irama kesenian Tibet. Dide' yang lazim dilakukan dengan berempat atau berlima dapat berfungsi sebagai wadah persahabatan dan pemersatu.
Batti'-batti' menampilkan muda-mudi dengan berbalas pantun diiringi rebana dan gambus. Biasanya kesenian ini berlangsung semalam suntuk, dan digelar pada pesta rakyat atau acara perkawinan yang dimainkan semalam suntuk antara pukul 22.00 sampai subuh.
Alat musik ini terbuat dari kayu dan tekstil. Alat bunyi-bunyian ini berupa tabung bambu yang diisi dengan batu-batu kecil. Tabung ini dibungkus dengan kain warna merah dan putih. Salah satu ujungnya berbentuk kepala ayam. Sessungriu merupakan perangkat yang digunakan dalam tarian Alusu, lalosu berasal dari kata lao-lisu yang artinya bolak-balik. Diberi nama demikian karena saat menari alat ini digoyangkan ke kiri dan ke kanan atau diayun ke depan lalu ke samping hingga menimbulkan bunyi. Tarian Alusu berasal dari Bugis yang merupakan rangkaian dari tarian Bissu (tarian yang penarinya adalah kelompok waria), dipentaskan saat upacara adat keagamaan, pelantikan raja, penyambutan tamu agung dan upacara lainnya.