Lagu waniambey merupakan lagu asli dari kampung Tobati yang terletak di teluk Youtefa Jayapura, Papua. Lagu waniambey memiliki arti tentang keindahan kampung Tobati, keindahan laut Tobati yang indah dan bersih. Lirik lagu Waniambey: Hau hai moho wah rahiat...rahiat jom Injros nuk khai rin tadit's miar birt'bat... Waniambey...waniambey e..eee Ari-ari neru siya... mokhoiruk waniambey... e..e..e..ee Ardi injat cet'rots bey Neru siya mokhoiruk...
Lagu Soito merupakan lagu dari Serui yang mana liriknya pun menggunakan bahasa Serui. Lagu ini bercerita tentang kehidupan laut yang di dalamnya terdapat ribuan ikan serta menggambarkan Teluk Manggunani. Lirik: Soito soi wamae a Katu Manggunani soito soi wamae a Biye biye biye biye Ayaru mano ayaru mino ayaru mino biye Kiyondo marareo uwa katu Manggunani Kiyonda i marareo uwa
Lagu ini mengisahkan tentang kerinduan seseorang pada keindahan dan suasana pantai di Biak pada saat air surut. Hal ini tergambar dalam syair beyum parareo (sungguh mempesona). Lagu ini pun menggunakan bahasa Biak dan berkembang dalam masyarakat di Kabupaten Biak Numfor. Lirik: Wampasi syor wambarek.. Beyum parareo... Ruamauno ma yaine... Yarosu bondi... Derider dan dama... Sunu sun dan dema... Mansibin kasun syayor yaye-yaye sibe sirabe..
Lagu Walek Gat menggunakan bahasa Dani dan lagu ini dikenal luas oleh masyarakat di Kabupaten Jayawijaya. Lagu ini berceritakan tentang kerinduan orang tua kepada anaknya yang telah pergi. Orang tua selalu menunggu anaknya pulang untuk berkumpul kembali dengan mereka di rumah. Selama menunggu, orang tua selalu menangis dan merintih berharap anaknya datang lagi. Lirik lagu: Ele ye yo mona go.. Walek gat lau ka ma a o.. Ele ye yo moba go... Walek gat lau ka ma a o... Eyu ki newi wisu guno ga.. Ele ga ya mane go a o.. Eyu ki newi wisu guno ga... Ele ge ya mane go a o ..
Lagu Abati berasal dari Kabupaten Yapen yang ditulis dengan bahasa Myobo. Lagu ini berceritakan tentang keindahan air terjun di Abati, Pulau Kurudu. Abati sendiri merupakan nama sebuah tempat di Pulau Kurudu, Kapulauan Yapen. Lirik lagu: Rerewiana sobo sroindum dams Wiatapi roiro Abati, weponiwama.. Nggainwa sinitati... Haioniesansenwa... Wape tumbraima tiompi Tratui mbruwa siombasndabori...
Lagu Agha Peaghe berasal dari Jayapura, Papua yang ditulis dengan bahasa Sentani. Lagu Agha Peaghe ini berceritaka tentang pentingnya persatuan dan kesatuan dalam kehidupan sehari-hari karena persatuan dan kesatuan merupakan kekuatan dalam menghadapi kondisi dan situasi apapun. Lirik lagu: Agha peagha kelanomi.. Dhomiyea nemene.. Nadhei may meyeakho wayande.. Elea eghe dihkeiyeahakhoi.. Yea nemene nambainye hakhomande.. Doumale yea elea hepmale.. Doumale doumale... Doumale elea hepmale.. Doumale elea hepmale...
lagu E Mambo Simbo menceritakan tentang suka cita pertemuan seorang ayah dengan anaknya. Lagu ini berkisah tentang seorang ayah yang kehilangan anaknya bernama Mambo. Sang ayah keluar masuk kampung mencari sang anak hingga menemukannya di tengah hutan. Pertemuan ini kemudian dirayakan penuh suka cita dengan menari dan bernyanyi. Ketika mendengar lagu E Mambo Simbo, seoalah menarik kita untuk bangkit ikut lebur dalam suasana kegembiraan. Mambo yaya yaya yaya e, e mambo yaya e... Lirik lagu E Mambo Simbo; E Mambo simbo e E Mambo simbo.. Mambo mambo e E Mambo simbo e E Mambo simbo Mambo mambo e Mambo yaya yaya yaya e e Mambo yaya e Mambo yaya yaya yaya e e Mambo yaya e
Tari entol ini ini ada sebelum kemerdekaan Republik Indonesia, yang mengambarkan bagaimana kemenangan setelah melakukan perang antarsuku. Tari ini diperagakan oleh sekelompok penari pria saja.Mereka mengenakan pakaian yang bernama Mul, yang terbuat dari daun sagu, yang panjangnya dari pusar sampai lutut. Sedangkan untuk perhiasan, mereka memakai Himbu, yaitu berupa topi yang terbuat dari anyaman bulu burung kasuari. Untuk rias wajah, para penari menggunakan warna putih dari tanah, warna merah atau mbon untuk bagian dada dan kaki. Pementasan tari ini dilakukan pada waktu malam hari sampai pagi hari. Tari ini tidak diiringi oleh alat musik apapun.
Teh Sarang Semut adalah teh yang terbuat dari tumbuhan Sarang Semut (Myrmecodia Pendans) yaitu tanaman obat yang secara alami berkhasiat menyembuhkan berbagai macam penyakit. dan dapat di gunakan untuk obat kanker, tumor, gout, jantung koroner, wasir, TBC, migren, reumatik, leukimia, diabetes, stroke dan memperlancar ASI (Air Susu Ibu). Cara Penyajian: Seduh Sarang Semut ke dalam Cangkir / Gelas dengan 200 ml air mendidih selama 15 menit Setelah itu, saring teh nya agar tidak ada ampas dari sarang semut dalam teh Jika sudah disaring, teh sarang semut sudah bisa dihidangkan.