Rumah Adat Maluku Utara Rumah adat Maluku, termasuk Maluku Utara dinamakan Bailo, dipakai untuk pertemuan, musyawarah dan upacara yang di sebut seniri negeri. Rumah tersebut merupakan panggung. Atapnya besar dan tinggi terbuat dari daun rumbia, sedang dindingnya dari tangkai rumbia, yang di sebut gaba-gaba
Rumah Adat Maluku Utara Rumah adat Maluku, termasuk Maluku Utara dinamakan Bailo, dipakai untuk pertemuan, musyawarah dan upacara yang di sebut seniri negeri. Rumah tersebut merupakan panggung. Atapnya besar dan tinggi terbuat dari daun rumbia, sedang dindingnya dari tangkai rumbia, yang di sebut gaba-gaba
Senjata Tradisional Maluku
Tari Lenso. merupakan tari pergaulan bagi segenap lapisan rakyat masyarakat Maluku.
Tari Perang, Tarian rakyat untuk menyambut para pahlawan yang pualng dari medan juang.
Ikan asar adalah ikan cakalang atau tongkol yang dipanggang dengan asap. Biasanya panganan ini dijajakan di pinggir jalan ataupun di pasar-pasar Kota Ambon dan banyak pada sore hari. Di kota Ambon, tidak sulit untuk mencari makanan ini, Anda cukup berjalan menuju kawasan Galala dan pasar PLTD akan ditemukan banyak berjejer kios pedagang yang memajang daganganya dengan berbagai jenis ikan asap dengan berbagai ukuran dan jenisnya dengan harga yang murah,hanya dengan 25.000 kita sudah dapat membawa pulang ikan asar nan lezat. Tempat yang menyediakan: Pasar Mardika, Pantai, Kel Rijali, Sirimau, Kel Rijali, Ambon, Kota Ambon, Maluku
Papeda atau bubur sagu, merupakan makanan pokok masyarakat Maluku dan Papua. Makanan ini terdapat di hampir semua daerah di Maluku dan Papua. Papeda dibuat dari tepung sagu. Pembuatnya para penduduk di pedalaman Papua. Tepung sagu dibuat dengan cara menokok batang sagu. Pohon yang bagus untuk dibuat sagu adalah pohon yang berumur antara tiga hingga lima tahun. Mula-mula pokok sagu dipotong. Lalu bonggolnya diperas hingga sari patinya keluar. Dari sari pati ini diperoleh tepung sagu murni yang siap diolah. Tepung sagu kemudian disimpan di dalam alat yang disebut tumang. Papeda biasanya disantap bersama kuah kuning, yang terbuat dari ikan tongkol atau ikan mubara dan dibumbui kunyit dan jeruk nipis.
Desa Rutah pada awalnya berkedudukan di Amahai. Kemudian pada tahun 1899 terjadi bencana tsunami dan tenggelamlah tanjung kuako. Jadi nenek moyang mengungsi dari tempat itu dan melakukan survei ke tempat tinggal. Ketika melakukan survei, mereka menemukan sebuah kali. Yang selanjutnya air itu dinamakan air Rutak. Dari waktu ke waktu terjadi perubahan kata maka nama air itu diganti dengan Rutah. Setelah adanya negeri Rutah, raja yang pertama bernama Ahmad. Istrinya bernama Nurma. Raja ini juga merupakan tukang dan arsitek dalam pembangunan mesjid Rutah. Sehingga namanya diabadikan pada nama mesjid itu, dengan nama NUR AHMAD. Yang diambil dari nama pasangan suami istri tersebut yang artinya "cahaya pujian". Dalam Bahasa Maluku Amarulalo mulai menan'no woho amhei Islam. Le nalo 1899 rihuno u'tun waru hu'u siwa lasiwa kan'na kannalo. Le'e suoko ouno e'moka. Le'e moyang ngo sikese'e heri'e amino imeme. Le'e siyoi si he hi tam...
Alat musik petik ini sering disebut juga dengan nama Tatabuhan. Bentuknya seperti siter yang memiliki senar. Dimainkan dengan cara dipetik senarnya. Bagian utamanya terbuat dari kayu yang diukir dan dibentuk sedemikian rupa.